Harlah 1 Abad NU 2023: Sejarah, Tema, Logo dan Mars Resmi

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan memperingati Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU pada 16 Rajab 1444 H yang bertepatan dengan 7 Februari 2023.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 11 Jan 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 18:30 WIB
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pada acara Memperinganti Hari Santri Nasional dan Kick Off Satu Abad NU
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pada acara Memperinganti Hari Santri Nasional dan Kick Off Satu Abad NU 

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan memperingati Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU pada 16 Rajab 1444 H yang bertepatan dengan 7 Februari 2023. Berdasarkan hari lahirnya dalam penanggalan Hijriah, NU yang berdiri pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 akan menggenapkan usianya 100 tahun.

"NU dibentuk pada 16 Rajab 1344 H. Sekarang ini Dzulqa'dah 1443 H. Kurang dari 2 bulan kita masuk 1444. Insya Allah hari lahir NU 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal (7) Februari 2023 mendatang," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dikutip dari NU Online, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, Harlah 1 Abad NU adalah momentum era baru organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini. "Itu akan menjadi momentum yang kita tetapkan masukanya NU ke dalam era abad yang keduanya," ujarnya.

Selama seabad, NU telah banyak berkiprah untuk Indonesia di bidang keagamaan, pendidikan, sosial maupun ekonomi. NU juga menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang menyaksikan sejarah perjuangan kemerdekaan. Bahkan, banyak kiai maupun masyarakat NU yang telah gugur saat melawan para penjajah. 

Menjelang Harlah 1 Abad NU, PBNU telah meluncurkan tema, logo, dan mars resmi. Tema hingga mars resmi 1 Abad NU akan diulas dalam artikel ini. Namun sebelum itu, ada baiknya mengingat terlebih dahulu sejarah NU dan kiprahnya di Indonesia di seabad NU.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Sejarah Berdirinya NU

Pendiri NU sekaligus Rais Akbar, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. (Foto: Istimewa via NU Online)
Pendiri NU sekaligus Rais Akbar, Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. (Foto: Istimewa via NU Online)

Melansir laman nu.or.id, berdirinya organisasi NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial masyarakat.

Mulanya sekitar tahun 1924 KH Abdul Wahab Chasbullah menggagas pendirian Jam'iyyah yang disampaikan langsung ke KH Hasim Asy'ari. Tujuannya untuk meminta persetujuan dari Bapak Umat Islam Indonesia ini.

KH Hasyim Asy'ari tidak langsung menyetujui begitu saja. Dalam menentukan suatu keputusan, KH Hasyim Asy'ari sangat hati-hati.

KH Hasyim Asy'ari akhirnya melakukan salat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Selain itu, KH Hasyim Asy'ari juga mengkaji secara mendalam tentang organisasi yang akan berdiri itu.

Petunjuk istikharah KH Hasyim Asy'ari tidak jatuh di tangannya untuk mengambil keputusan, melainkan diterima oleh KH Cholil Bangkalan yang merupakan guru dari KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah.

Dari petunjuk tersebut akhirnya organisasi NU berdiri. Lika-liku lahirnya NU tidak banyak bertumpu pada perangkat formal sebagaimana lazimnya pembentukan organisasi.

NU lahir berdasarkan petunjuk Allah SWT. Fungsi ide dan gagasan tidak terlihat mendominasi. Faktor penentu adalah konfirmasi kepada Allah SWT melalui ikhtiar lahir dan batin.

NU resmi berdiri pada 31 Januari 1926 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Organisasi NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.

Dalam penerapannya, baik berpikir maupun bertindak, organisasi ini merujuk pada Khittah NU yang terdiri dari kitab Qanun Asasi dan kitab I'tikad Ahlussunah Wal Jamaah. Kitab tersebut dirumuskan oleh KH Hasyim Asy'ari.

Berdirinya organisasi NU adalah proses panjang dari sebuah perjuangan. Pendirian NU juga tidak terlepas dari Komite Hijaz yang juga merupakan cikal bakal organisasi ini.


Tema Harlah1 Abad NU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) menggelar sosialisasi resepsi 1 abad NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11/2022). (Foto: NU Online)
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar sosialisasi resepsi 1 abad NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (15/11/2022). (Foto: NU Online)

Tema peringatan Harlah 1 Abad NU yang diangkat PBNU adalah "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru." Tema ini ditetapkan berdasarkan pada salah satu hadis Rasullullah SAW tentang adanya pembaharu di setiap 100 tahun.

"Allah SWT setiap 100 tahun membangkitkan di kalangan umat ini pembaharu," kata Gus Yahya menerjemahkan sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud itu.


Logo Harlah 1 Abad NU

Logo Harlah Seabad NU
Logo Harlah Seabad NU. (Dok. PBNU)

Logo Harlah 1 Abad NU berbentuk angka 1 dengan warna hijau. Dalam logo terdapat stilisasi angka 2 yang berbentuk pita berwarna keemasan memberi nuansa selebrasi.

Maknanya, angka 1 berwarna hijau menunjukkan seabad kiprah NU dalam menegakkan diri sebagai organisasi umat Islam terbesar. Bentuk pita memberi kesan gerakan tumbuh melingkupi angka 1 melambangkan visi dan proyeksi NU untuk mendigdayakan NU dalam menjemput abad keduanya dengan kebangkitan baru. 

Sementara, warna emas mencerminkan optimisme dan melambangkan visi mulia yang hendak diraih. Itulah makna di balik logo 1 Abad NU.

Logo Harlah NU dapat diunduh di sini.


Mars Harlah 1 Abad NU

Eri Cahyadi dan istri saat menghadiri acara 1 Abad NU di Surabaya. (surabaya.go.id).
Eri Cahyadi dan istri saat menghadiri acara 1 Abad NU di Surabaya. (surabaya.go.id).

Berikut adalah lirik mars Merawat Jagat Membangun Peradaban, lagu resmi Harlah 1 Abad NU yang digubah oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Tohpati Ario Hutomo. Gus Mus adalah penulis liriknya, sementara Tohpati yang menggubah melodinya.

SubhãnaLlãh, Allãhu Akbar

Maha Suci Allah, Maha Besar

Khidmah Jam'iyah Nahdlatul Ulama

Telah mencapai seabad lamanya

Sudah seabad sejak kebangkitannya

Ulama bersama pengikut-pengikutnya

Istiqamah dan setia

Jaga Akidah dan sunnah RasulNya

Alhamdulillah, segala puji baginya

Ulama bersama pengikut-pengikutnya

Istiqamah dan setia

Menjaga Agama, Nusa dan bangsa

Mari kuatkan niat kita

Kita bulatkan tekad kita

Terus lanjutkan amal kita

Mengembangkan khidmah kita

Menebar kasih-sayang semesta

Membangun peradaban baru yang mulia

Tuk kedamaian dan bahagia Bersama

Dalam ridha Allah Tuhan yang Maha Esa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya