Liputan6.com, Jakarta - Surat Al-Qoriah dalam Al-Qur’an berarti hari kiamat. Surat ke-101 dalam Al-Qur’an ini terdiri dari 11 ayat. Surat ini tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah.
Al-Qoriah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang dahsyatnya hari kiamat. Dalam surat ini hari akhir digambarkan begitu mengerikan.
Berdasarkan surat Al-Qoriah, pada hari kiamat nanti manusia bagaikan laron yang berterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Keadaan ini menggambarkan manusia yang kebingungan dan tidak tahu arah tujuannya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam surat ini juga dijelaskan bagaimana gunung-gunung akan hancur. Gunung-gunung tersebut berterbangan seperti bulu halus yang diterbangkan angin.
Beruntunglah bagi orang yang memiliki banyak amal kebaikan. Sebab, dalam surat ini dijelaskan bahwa pada hari kiamat amalan-amalan manusia akan ditimbang. Amalan tersebut menentukan apakah ditempatkan di surga atau neraka.
Untuk mengetahui gambaran dahsyat dan mengerikan pada hari kiamat, mari simak surat Al-Qoriah lengkap dengan tafsir per ayatnya. Semoga dengan gambaran hari kiamat pada surat Al-Qoriah ini menjadi pengingat umat Islam untuk semakin bertakwa kepada-Nya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Surat Al-Qoriah dan Tafsirnya
Mengutip quran.nu.or.id, berikut adalah tafsir per ayat dari surat Al-Qoriah.
اَلْقَارِعَةُۙ
1. Hari Kiamat
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan kata al-qari'ah, yaitu salah satu nama hari Kiamat, seperti al-haqqah, as-sakhkhah, ath-thammah, dan al-Gasyiyah. Hari Kiamat itu juga disebut al-qari'ah karena ia menggetarkan hati setiap orang akibat kedahsyatannya. Kata al-qari'ah juga digunakan untuk menyebut suatu bencana hebat. Allah berfirman: Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri. (ar-Ra'd/13: 31) Maksudnya mereka ditimpa malapetaka hebat yang mengetuk hati mereka dan menyakiti tubuh mereka, sehingga mereka mengeluh karenanya.
Tafsir Wajiz
Hari kiamat yang mengerikan.
مَا الْقَارِعَةُ ۚ
2. Apakah hari Kiamat itu?
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini Allah mengulang kata al-qari'ah dalam bentuk pertanyaan untuk meminta perhatian agar manusia memahami karena dahsyatnya kejadian hari Kiamat dan huru-hara yang membuat hati kecut, sehingga sulit menggambarkannya dengan tepat dan sulit mengetahui dengan sebenarnya.
Tafsir Wajiz
Apakah hari kiamat itu? Allah mengulang penyebutan kata “al-Qàri‘ah” untuk menggugah perhatian manusia tentang kengeriannya dan peristiwa-peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari itu.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ
3. Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Tafsir Tahlili
Allah mengulangi kata al-qari'ah itu adalah untuk menggambarkan kedahsyatan hari Kiamat itu, seakan-akan tidak ada sesuatu pun yang dapat dijadikan contoh untuk al-qari'ah itu. Bagaimana pun mengkhayalkannya, al-qari'ah lebih hebat dari itu.
Tafsir Wajiz
Allah mengulangi sekali lagi pertanyaan itu agar manusia semakin tergugah, “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?”
Advertisement
Surat Al-Qoriah 4-6
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan.
Tafsir Tahlili
Karena sangat sulit mengetahui hakikat al-qari'ah, maka dalam ayat ini Allah menjelaskan waktu kedatangannya. Ketika itu, keadaan manusia bagaikan laron yang beterbangan di sekeliling lampu pada malam hari. Penyerupaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan manusia yang kebingungan dan tidak menentu arah tujuannya. Manusia pada hari yang dahsyat itu bertebaran di mana-mana, bingung, dan tidak tahu ke mana akan dituju, apa yang akan dikerjakan, dan untuk apa mereka dikumpulkan di sana. Kondisi ini tidak ubahnya seperti anai-anai yang tidak berketentuan arahnya. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (al-Qamar/54 : 7)
Tafsir Wajiz
Allah menggambarkan dahsyatnya hari kiamat melalui dua hal, yaitu keadaan manusia dan gunung-gunung. Pada hari kiamat itu manusia seperti laron yang beterbangan. Mereka berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qari'ah itu. Banyak terdapat dalam Al-Qur'an ayat-ayat tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah berfirman: Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (an-Naml/27 : 88) Dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan. (al-Muzzammil/73: 14) Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. (an- Naba'/78: 20) Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qari'ah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah.
Tafsir Wajiz
Dan pada hari kiamat itu pula gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Gunung yang demikian kekar diempaskan sehingga menjadi abu, kemudian disapu oleh angin dahsyat hingga beterbangan, menjadikan bumi terhampar rata.
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
6. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya.
Tafsir Tahlili
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47)
Tafsir Wajiz
Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikan-nya, baik berupa ibadah ritual maupun sosial yang dikerjakan dengan ikhlas.
Surat Al-Qoriah 7-9
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).
Tafsir Tahlili
Dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang banyak melakukan amal kebajikan, yaitu ketika amal mereka ditimbang dan timbangannya berat karena banyak mengerjakan amal-amal saleh. Ganjaran bagi orang-orang ini adalah kesenangan abadi di surga. Mereka hidup di dalamnya penuh dengan kebahagiaan, kenikmatan, dan kepuasan. Kita wajib mempercayai adanya mizan (neraca/timbangan) yang tersebut pada ayat ini dan dalam firman-Nya: Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat. (al-Anbiya'/21: 47)
Tafsir Wajiz
Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan dan membahagiakan. Itulah surga yang penuh nikmat.
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
8. Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya.
Tafsir Tahlili
Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya.
Tafsir Wajiz
Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikan-nya dan kalah berat dibanding timbangan keburukannya karena lebih banyak berbuat maksiat dan kebatilan daripada taat dan kebajikan.
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tafsir Tahlili
Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya.
Tafsir Wajiz
Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Advertisement
Surat Al-Qoriah 10-11
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah.
Tafsir Wajiz
Menggugah perhatian manusia tentang neraka Hawiyah itu, Allah berfirman, “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”
نَارٌ حَامِيَةٌ ࣖ
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan arti kata hawiyah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: apakah neraka Hawiyah itu dan dari apa ia dijadikan? Neraka Hawiyah adalah api yang menyala-nyala yang sangat panas di mana orang-orang yang berdosa dijerumuskan ke dalamnya untuk menerima balasan atas kejahatan dan kemungkaran yang mereka lakukan. Ayat ini menggambarkan jika semua api di seluruh dunia dikumpulkan dan dipersatukan, tidak akan dapat menyamai panasnya api neraka Hawiyah.
Tafsir Wajiz
Neraka Hawiyah itu adalah api yang sangat panas dan menjadikan apa saja yang masuk ke dalamnya hancur lebur dan leleh.
Wallahu’alam.