Liputan6.com, Jakarta Surat Al-Ashr merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Quran yang memiliki makna mendalam dan relevan bagi kehidupan sehari-hari. Meskipun hanya terdiri dari 3 ayat, surat ini mengandung pesan penting tentang pentingnya memanfaatkan waktu dan menjalani hidup dengan keimanan serta amal saleh. Mari kita telusuri lebih dalam arti Al-Ashr dan hikmah di baliknya.
Definisi dan Arti Al-Ashr
Kata "Al-Ashr" secara bahasa berarti "masa" atau "waktu". Dalam konteks surat ini, Al-Ashr merujuk pada waktu sore hari atau masa kehidupan manusia secara umum. Beberapa ulama menafsirkan Al-Ashr sebagai waktu Ashar, namun penafsiran yang lebih luas memaknainya sebagai perjalanan waktu dalam kehidupan manusia.
Arti Al-Ashr dalam surat ini mengandung pesan bahwa waktu adalah aset berharga yang diberikan Allah kepada manusia. Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, sehingga kita dituntut untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Waktu yang terbuang sia-sia adalah kerugian yang tidak tergantikan.
Dalam tafsir yang lebih mendalam, Al-Ashr juga dapat dimaknai sebagai peringatan akan singkatnya kehidupan dunia. Seperti waktu sore yang menandakan berakhirnya siang, kehidupan manusia juga akan berakhir. Oleh karena itu, kita diingatkan untuk tidak terlena dan segera berbenah diri sebelum ajal menjemput.
Advertisement
Kandungan dan Makna Surat Al-Ashr
Meskipun singkat, Surat Al-Ashr sarat akan makna dan pelajaran berharga. Mari kita telaah kandungan surat ini ayat per ayat:
1. "Wal 'ashr" (Demi masa)
Allah bersumpah atas nama waktu, menunjukkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan manusia. Sumpah ini menegaskan bahwa waktu adalah saksi atas perbuatan manusia.
2. "Innal insaana lafii khusr" (Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian)
Ayat ini menegaskan bahwa pada dasarnya manusia berada dalam kondisi merugi. Kerugian di sini bukan hanya dalam konteks material, namun juga spiritual. Tanpa memanfaatkan waktu dengan baik, manusia akan terus berada dalam kerugian.
3. "Illal ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati wa tawaashau bil haqqi wa tawaashau bish shabr" (Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran)
Ayat terakhir ini memberikan "resep" agar manusia terhindar dari kerugian. Ada empat hal yang disebutkan:
- Beriman kepada Allah
- Mengerjakan amal saleh
- Saling menasehati dalam kebenaran
- Saling menasehati dalam kesabaran
Keempat hal ini merupakan kunci agar hidup manusia menjadi bermanfaat dan terhindar dari kerugian.
Hikmah dan Pelajaran dari Surat Al-Ashr
Surat Al-Ashr mengandung berbagai hikmah dan pelajaran yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pentingnya Manajemen Waktu
Surat ini mengingatkan kita akan pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan yang tidak akan pernah kembali. Oleh karena itu, kita perlu belajar mengelola waktu dengan bijak, memprioritaskan hal-hal yang penting dan bermanfaat.
2. Urgensi Keimanan
Iman disebutkan sebagai syarat pertama untuk terhindar dari kerugian. Ini menunjukkan bahwa keimanan kepada Allah adalah fondasi utama dalam menjalani kehidupan yang bermakna. Tanpa iman, segala usaha dan pencapaian duniawi akan terasa hampa.
3. Pentingnya Amal Saleh
Iman harus dibuktikan dengan perbuatan nyata. Amal saleh adalah manifestasi dari keimanan kita. Ini mencakup ibadah ritual maupun muamalah (hubungan antar manusia). Setiap perbuatan baik, sekecil apapun, memiliki nilai di sisi Allah.
4. Keutamaan Dakwah dan Nasihat
Saling menasihati dalam kebenaran menunjukkan pentingnya dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar. Kita tidak cukup hanya memperbaiki diri sendiri, tapi juga harus peduli terhadap lingkungan sekitar.
5. Nilai Kesabaran
Kesabaran disebutkan sebagai penutup, menandakan betapa pentingnya sifat ini. Dalam menjalani kehidupan, kita akan menghadapi berbagai ujian dan tantangan. Kesabaran adalah kunci untuk menghadapi semua itu dengan teguh.
Advertisement
Relevansi Surat Al-Ashr dalam Kehidupan Modern
Meskipun diturunkan berabad-abad lalu, pesan Surat Al-Ashr tetap relevan bahkan semakin penting di era modern ini. Beberapa aspek yang perlu kita perhatikan:
1. Mengatasi Prokrastinasi
Di era digital yang penuh distraksi, banyak orang terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi). Surat Al-Ashr mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu dan segera bertindak.
2. Menjaga Keseimbangan
Kehidupan modern seringkali membuat kita terlalu fokus pada urusan duniawi. Surat ini mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat.
3. Membangun Komunitas Positif
Di tengah individualism yang semakin meningkat, Surat Al-Ashr mengajarkan pentingnya membangun komunitas yang saling menguatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
4. Refleksi Diri
Rutinitas yang padat seringkali membuat kita lupa untuk melakukan introspeksi. Surat ini mengajak kita untuk selalu merefleksikan diri, apakah hidup kita sudah berada di jalur yang benar atau justru dalam kerugian.
Tips Menerapkan Pesan Surat Al-Ashr
Berikut beberapa tips praktis untuk menerapkan pesan Surat Al-Ashr dalam kehidupan sehari-hari:
1. Buat Perencanaan Harian
Mulailah hari dengan membuat daftar prioritas. Tentukan hal-hal penting yang harus diselesaikan dan alokasikan waktu dengan bijak.
2. Evaluasi Diri Secara Rutin
Luangkan waktu setiap hari, misalnya sebelum tidur, untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan. Apakah hari ini kita telah melakukan sesuatu yang bermanfaat?
3. Tingkatkan Ibadah
Jangan hanya fokus pada urusan duniawi. Sisihkan waktu untuk meningkatkan kualitas ibadah, baik yang wajib maupun sunnah.
4. Berbagi Kebaikan
Luangkan waktu untuk berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk materi, tenaga, maupun ilmu.
5. Bergabung dengan Komunitas Positif
Carilah lingkungan yang mendukung pertumbuhan iman dan amal saleh. Bergabunglah dengan kelompok kajian atau komunitas yang memiliki visi serupa.
Advertisement
Tradisi Membaca Surat Al-Ashr
Dalam beberapa komunitas Muslim, terdapat tradisi membaca Surat Al-Ashr di akhir pertemuan atau majelis ilmu. Hal ini didasarkan pada riwayat yang menyebutkan bahwa para sahabat Nabi tidak akan berpisah sebelum membaca Surat Al-Ashr.
Tradisi ini memiliki hikmah yang dalam. Membaca Surat Al-Ashr di akhir pertemuan berfungsi sebagai pengingat agar waktu yang telah dihabiskan bersama tidak sia-sia. Ini juga menjadi doa agar pertemuan tersebut membawa manfaat dan keberkahan.
Selain itu, membaca Surat Al-Ashr juga bisa menjadi ritual pribadi yang dilakukan setiap hari, misalnya setelah shalat Ashar atau menjelang tidur malam. Ini bisa menjadi momen refleksi harian tentang bagaimana kita telah memanfaatkan waktu sepanjang hari.
Perbandingan Tafsir Surat Al-Ashr
Para ulama memiliki penafsiran yang beragam namun saling melengkapi tentang Surat Al-Ashr. Berikut beberapa perbandingan tafsir dari ulama terkemuka:
1. Tafsir Ibnu Katsir
Ibnu Katsir menekankan bahwa "Al-Ashr" merujuk pada waktu secara umum. Beliau menafsirkan bahwa manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang memenuhi empat syarat yang disebutkan dalam ayat terakhir.
2. Tafsir Al-Qurthubi
Al-Qurthubi cenderung menafsirkan "Al-Ashr" sebagai waktu shalat Ashar. Beliau menghubungkan ini dengan pentingnya shalat Ashar sebagai shalat wustha (pertengahan) yang disebutkan dalam Al-Quran.
3. Tafsir Fi Zhilalil Quran (Sayyid Quthb)
Sayyid Quthb melihat Surat Al-Ashr sebagai ringkasan dari seluruh ajaran Islam. Beliau menekankan bahwa keempat syarat yang disebutkan (iman, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran) adalah inti dari ajaran Islam.
4. Tafsir Al-Misbah (M. Quraish Shihab)
Quraish Shihab menafsirkan "Al-Ashr" sebagai waktu secara umum, namun juga mengaitkannya dengan masa kenabian Muhammad SAW. Beliau menekankan pentingnya memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada.
Advertisement
Perbedaan Interpretasi "Kerugian" dalam Surat Al-Ashr
Para ulama memiliki interpretasi yang beragam tentang makna "kerugian" yang disebutkan dalam Surat Al-Ashr:
1. Kerugian Dunia dan Akhirat
Sebagian ulama menafsirkan kerugian ini mencakup kerugian di dunia dan akhirat. Orang yang tidak memanfaatkan waktunya dengan baik akan merugi dalam kehidupan dunia (misalnya gagal mencapai potensi) dan di akhirat (tidak mendapat pahala).
2. Kerugian Spiritual
Beberapa ulama fokus pada kerugian spiritual. Mereka menafsirkan bahwa orang yang tidak memenuhi empat syarat yang disebutkan akan merugi dalam hal kedekatan dengan Allah dan pencapaian spiritual.
3. Kerugian Relatif
Ada pula yang menafsirkan kerugian ini sebagai kerugian relatif. Artinya, meskipun seseorang mungkin mencapai kesuksesan duniawi, jika tidak memenuhi empat syarat tersebut, ia tetap dianggap merugi dibandingkan dengan potensi yang seharusnya bisa ia capai.
4. Kerugian dalam Konteks Waktu
Interpretasi lain melihat kerugian ini dalam konteks waktu. Setiap detik yang berlalu tanpa diisi dengan kebaikan adalah kerugian yang tidak bisa digantikan.
Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Surat Al-Ashr
1. Mengapa Surat Al-Ashr dianggap penting meskipun sangat pendek?
Meskipun pendek, Surat Al-Ashr mengandung pesan yang komprehensif tentang kunci kesuksesan hidup manusia. Imam Syafi'i bahkan pernah mengatakan bahwa seandainya umat manusia merenungkan surat ini, niscaya cukuplah itu bagi mereka.
2. Apakah membaca Surat Al-Ashr memiliki keutamaan khusus?
Meskipun tidak ada hadits shahih yang secara spesifik menyebutkan keutamaan membaca Surat Al-Ashr, namun membacanya tetap bernilai ibadah karena merupakan bagian dari Al-Quran. Keutamaannya lebih pada pemahaman dan pengamalan isinya.
3. Bagaimana cara terbaik menerapkan pesan Surat Al-Ashr dalam kehidupan modern?
Kunci utamanya adalah manajemen waktu yang baik, memprioritaskan ibadah dan amal saleh, serta terus berupaya meningkatkan kualitas diri. Penting juga untuk membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan iman dan amal.
4. Apakah "saling menasihati" berarti kita harus selalu mengoreksi orang lain?
Tidak selalu. "Saling menasihati" lebih pada upaya saling mengingatkan dan mendukung dalam kebaikan. Ini bisa dilakukan dengan cara yang bijak dan penuh hikmah, tidak harus selalu dalam bentuk koreksi langsung.
5. Bagaimana jika seseorang merasa sudah terlambat untuk berubah?
Dalam Islam, pintu taubat dan perbaikan diri selalu terbuka selama nyawa masih di kandung badan. Surat Al-Ashr justru menjadi pengingat untuk segera berbenah diri sebelum terlambat.
Advertisement
Kesimpulan
Surat Al-Ashr, meskipun singkat, mengandung pesan yang mendalam dan universal. Ia mengingatkan kita akan pentingnya waktu dan bagaimana memanfaatkannya dengan optimal. Empat kunci yang disebutkan - iman, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan kesabaran - menjadi resep kehidupan yang sukses dan bermakna.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tantangan, pesan Surat Al-Ashr menjadi semakin relevan. Ia mengajak kita untuk introspeksi, apakah hidup kita sudah berada di jalur yang benar atau justru terperosok dalam kerugian.
Dengan memahami dan mengamalkan pesan Surat Al-Ashr, kita diharapkan dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna, produktif, dan selaras dengan tujuan penciptaan kita sebagai hamba Allah. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung, bukan mereka yang merugi. Aamiin.