Erupsi Merapi dan Gambaran Dahsyatnya Letusan Gunung Berapi di Hari Kiamat

Pada Sabtu, 11 Maret 2023, Gunung Merapi meletus. Erupsi gunung stratovolcano itu untuk kesekian kali terjadi beberapa tahun terakhir. Ini Adalah letusan pertama pada 2023

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 00:30 WIB
Penampakan Asap Tebal Erupsi Gunung Merapi
Asap tebal mengepul saat erupsi Gunung Merapi terlihat dari desa Tunggularum di Sleman pada 11 Maret 2023. Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) erupsi pada Sabtu (11/3/2023). Imbasnya, meluncurkan awan panas guguran ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak. (AFP/Devi Rahman)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pada Sabtu, 11 Maret 2023, Gunung Merapi meletus. Erupsi gunung stratovolcano itu untuk kesekian kali terjadi beberapa tahun terakhir. Ini Adalah letusan pertama pada 2023.

Gunung Merapi adalah salah satu gunung teraktif di dunia dan Indonesia. Nyaris tiap tahun Gunung Merapi erupsi. 

Meruntut sejarah, beberapa letusan Gunung Merapi menyebabkan korban jiwa massal, atau dalam Islam disebut kiamat sugra. Kematian disebabkan oleh awan panas, material letusan dan dampak susulan erupsi Merapi.

Di lain sisi, Gunung Merapi juga mampu 'menghidupi' ratusan ribu, atau bahkan jutaan orang. Tanah vulkanik lereng merapi sangat subur. Mata air yang muncul di lerengnya juga menjadi berkah bagi warga.

Tak hanya itu, bahkan letusannya juga mengandung berkah. Misalnya, penambangan pasir atau di sisi lain, wisata lahar.

Fungsi lain yang lebih besar, dan sering tak disadari adalah bahwa gunung adalah penyeimbang bumi. Hal itu ditegaskan dalam ayat Al-Qur'an.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Fungsi Gunung dalam Al-Qur'an

Penampakan Asap Tebal Erupsi Gunung Merapi
Asap tebal mengepul saat erupsi Gunung Merapi terlihat dari desa Tunggularum di Sleman pada 11 Maret 2023.Selama periode itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam, demikian Agus Budi Santoso. (AFP/Devi Rahman)

Gunung adalah suatu permukaan tanah yang lebih tinggi dibanding daerah sekelilingnya. Adanya gunung di muka bumi merupakan tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa gunung memiliki fungsi sebagai penyeimbang bumi. Fungsi gunung ini terdapat dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 15. 

وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَاَنْهٰرًا وَّسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ

Artinya: “Dan Dia menancapkan gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.”

Fungsi gunung juga terdapat pada surah An-Naba ayat ketujuh. Dalam ayat ini disebutkan bahwa gunung berfungsi sebagai pasak bumi.

وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ 

Artinya: “Dan gunung-gunung sebagai pasak?”

Tafsir Tahlili yang bersumber dari Kemenag via NU Online menjelaskan terkait ayat ini bahwa Allah SWT menjadikan gunung-gunung sebagai pasak untuk mengokohkan bumi, sehingga tidak bergoyang karena guncangan-guncangan yang ada di bawahnya.

Dahsyatnya Erupsi Gunung Berapi di Hari Kiamat

Ilustrasi kiamat
Ilustrasi kiamat (manataka.org)

Dari beberapa ayat Al-Qur’an yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa betapa tingginya fungsi gunung untuk stabilitas bumi. Namun, dalam ayat lain yakni Al-Qariah ayat 5 disebutkan bahwa gunung-gunung itu akan hancur pada hari kiamat. Tentu saja, itu termasuk Gunung Merapi.

وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ. 

Artinya: “Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (Ayat Al-Qur'an terkait dapat dilihat di sini)

Berdasarkan Tafsir Tahlili Kemenag yang dikutip dari NU Online, dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Itu terjadi pada hari kiamat.

Keadaan gunung pada hari kiamat juga termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-Muzzammil ayat 14. Dalam ayat ini disebutkan bahwa gunung akan menjadi pasir yang tercurah.

يَوْمَ تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا. 

Artinya: "(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan."  (Ayat Al-Qur'an terkait dapat dilihat di sini)

Meski kiamat atau hari akhir belum terjadi, namun gunung-gunung telah meletus. Fenomena alam gunung meletus yang terjadi saat ini dikategorikan sebagai kiamat sugra (kiamat kecil). Pada hari kiamat nanti (kiamat sebenarnya), gunung-gunung akan meletus lebih dahsyat sebagaimana keterangan-keterangan dalam ayat Al-Qur’an yang disebutkan sebelumnya. Wallahu’alam.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya