Liputan6.com, Pamekasan - Melaksanakan ibadah haji menjadi impian tiap muslim. Sebab, haji merupakan rukun Islam yang wajib dilakukan, bagi yang mampu.
Era 90-an, animo berhaji makin tinggi. Terlebih setelah masuk abad milenium kedua.
Tak heran jika kini daftar tunggu haji telah mencapai puluhan tahun. Di Mataram, NTB misalnya, antrean haji telah mencapai 38 tahun untuk pendaftaran 2023.
Advertisement
Baca Juga
Di daerah lainnya, kondisi juga tak jauh berbeda. Mereka mendaftar haji, dengan jadwal pemberangkatan lebih dari 30 tahun.
Karena lamanya antrean itu, banyak calon jamaah haji yang tutup usia, selagi dia masih menunggu masa pemberangkatannya tiba. Alhasil, banyak keluarga yang lantas mewakilkan atau badal haji orangtuanya.
Begitu panjangnya waktu daftar tunggu ibadah haji menjadikan berhaji menjadi ibadah nan mewah lantaran sempitnya kesempatan. Dan salah satu yang Insya Allah akan beruntung melaksanakan haji secara langsung adalah Mbah Harun.
Ia akrab disapa Mbah Harun. Usianya telah senja, dan bahkan menjadi jamaah haji tertua angkatan tahun ini. Pada musim Haji 2023 ini, usia Mbah Harun telah mencapai 119 tahun.
Mbah Harun, adalah jamaah haji asal Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Â
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Beruntungnya Mbah Harun
Dikutip dari unggahan Instagram @informasihaji via NU Online, Mbah Harun lahir pada tahun 1904. Karena usianya ini, ia tercatat sebagai jamaah haji tertua di tahun 2023.
Mbah Harun sendiri mendaftar haji pada tahun 2017. Ia mendaftar haji bermodalkan hasil menjual tanah di dekat tempat tinggalnya.
Daftar di tahun tersebut, Mbah Harun seharusnya baru dapat berangkat pada tahun 2046. Namun, ia mendapatkan kuota prioritas lansia sehingga bisa menunaikan haji di tahun 2023 ini.
"Meski mendapat jadwal tunggu sampai tahun 2046, Mbah Harun tahun ini dapat berangkat melalui kuota prioritas lansia," tulis akun Instagram @informasihaji pada Selasa (9/5/2023).
Mbah Harun mengaku senang dapat berangkat haji tahun 2023 ini. Ketika ditanya soal keberaniannya berangkat sendiri tanpa pendamping, jamaah haji asal Kecamatan Proppo, Pamekasan, Madura, Jawa Timur juga mengaku berani.
"Alhamdulillah bisa berangkat tahun ini dan Mbah Harun senang,," demikian kata pria di samping Mbah Harun menerjemahkan jawaban Mbah Harun yang berbahasa Madura itu.
Ketika ditanya soal berani berangkat haji sendiri, Mbah Harun mengiyakan. "Nggih," jawabnya.
Mbah Harun memang berangkat sendirian. Istrinya sudah meninggal. Sehari-hari, Mbah Harun beraktivitas mengaji dan shalat. Dulu, ia bekerja sebagai petani.
Advertisement
Rahasia Kesehatan Mbah Harun
Ditanya soal rahasia sehatnya, Mbah Harun menjawab rutin minum air hangat dan mengonsumsi beras dari hasil pertaniannya sendiri. Terkadang, ia makan nasi jagung dan konsumsi daging ikan-ikanan.
Diceritakan, bahwa Mbah Harun berkeliling setiap pagi dari rumah ke pelatarannya. Hal itu sebagai latihan fisik sehari-hari dalam menghadapi ibadah haji.
Sebab, ia mengaku khawatir tidak kuat. Ia juga sudah mendapatkan vaksin, memperoleh paspor dan mendaftar visa termasuk biaya pelunasan haji juga sudah ditunaikannya.
Mbah Harun terlihat sangat sehat meski pendengarannya sudah berkurang. Berbekal doa dan bantuan dari keluarga, pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) serta Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, ia pun tetap optimis dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
Sebagai informasi, ada 66.943 jamaah haji lansia tahun 2023 ini. Ada 555 jamaah (0,8 persen) berusia 95 tahun ke atas, 7.680 jamaah (11,5 persen) berusia 85-94 tahun, 12.912 jamaah (19,3 persen) berusia 75-84 tahun, dan 45.796 jamaah (68,4 persen) berusia 65-74 tahun.
Tim Rembulan