Peringati Nuzulul Quran, Fatayat NU dan Prudential Santuni Yatim Piatu dan Duafa

PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), perusahaan asuransi jiwa Syariah terkemuka di Indonesia, menggelar buka puasa bersama sekaligus santunan Yatim Piatu dan kaum duafa bersama Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka peringatan Nuzulul Quran, Ramadhan 1444 Hijriah.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2023, 07:33 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2023, 14:50 WIB
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), perusahaan asuransi jiwa Syariah terkemuka di Indonesia, menggelar buka puasa bersama sekaligus santunan Yatim Piatu dan kaum duafa bersama Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU)
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), perusahaan asuransi jiwa Syariah terkemuka di Indonesia, menggelar buka puasa bersama sekaligus santunan Yatim Piatu dan kaum duafa bersama Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka peringatan Nuzulul Quran, Ramadhan 1444 Hijriah (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), perusahaan asuransi jiwa Syariah terkemuka di Indonesia, menggelar buka puasa bersama sekaligus santunan Yatim Piatu dan kaum duafa bersama Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka peringatan Nuzulul Quran, Ramadhan 1444 Hijriah.

Head of Digital and Ecosystem Partnership PT Prudential Syariah, Harpedi Puseto dalam sambutannya menyatakan, Prudential Syariah saat ini merayakan milad pertama setelah resmi menjadi entitas terpisah pada 5 April 2022. Menurutnya, Prudential Syariah merupakan perusahaan asuransi Syariah pertama yang melakukan pemisahan dari induknya.

“Dan perusahaan Prudential Syariah ini merupakan perusahaan dengan market share dan total aset terbesar saat ini berdasarkan dari Data AAJI 2022 ytd,” kata Seto di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2023).

“Potensi ekonomi Syariah di Indonesia ini besar sekali, dan perlu kita ketahui bahwa data menunjukkan masih kurang dari 1 persen saja populasi di Indonesia yang memiliki asuransi Syariah. Sementara itu, risiko kehidupan bisa datang kapan saja tanpa bisa diprediksi oleh karenanya peran asuransi dapat menjadi solusi untuk risiko tersebut dan menjaga keberlangsungan pendidikan dari anak-anak kita,” sambungnya.

Seto menambahkan, agar masyarakat memiliki kesadaran berasuransi, salah satu upaya yang dilakukan Prudential Syariah dengan fokus pada kegiatan literasi dan inklusi keuangan khususnya terkait Syariah. Salah satu tantangan dalam mengembangkan asuransi jiwa Syariah adalah rendahnya indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah, yang baru mencapai 9,14% di 2022 untuk literasi, dan 12,12% untuk inklusi .

Sementara indeks literasi dan inklusi keuangan umum masyarakat Indonesia mencapai 49,68% dan 85,10% di tahun yang sama. Tantangan ini mendorong Prudential Syariah untuk mengambil langkah strategis dengan meluncurkan Sharia Knowledge Centre (SKC) yang berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi. Literasi dan inklusi juga dapat dimulai dengan memberdayakan perempuan.

Kolaborasi Baik dan Strategis

Sementara itu, Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah menyambut baik Kerjasama dengan Prudential Syariah. Menurutnya, langkah Prudential Syariah menggandeng Fatayat NU adalah kolaborasi yang baik dan strategis karena kader organisasi tersebut adalah perempuan-perempuan tangguh yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan di beberapa negara di Luar Negeri.

“Perempuan itu sangat istimewa dan menjadi perempuan itu harus bangga, karena pertama jumlah kita ini tidak seberapa jauh dibandingkan jumlah laki-laki. Jadi kalau program pembangunan terutama penguatan ekonomi perempuan ditinggal, maka sesungguhnya merugilah bangsa Indonesia. Pembangunan ekonomi mesti melibatkan kita para perempuan,” kata Margaret.

Kedua, Margaret yang juga merupakan Anggota Komisi Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAI) menambahkan bahwa pembangunan dengan penguatan ekonomi melalui perempuan itu sudah tepat karena perempuan itu sangat strategis dengan posisinya sebagai ibu rumah tangga. Ibaratnya, melakukan upaya penguatan atau edukasi kepada perempuan, sama dengan melakukan upaya penguatan perempuan dg anaknya, suaminya, dan keluarganya. Jadi, seperti sudah 1 paket saja.

“Karena para perempuan ini para sahabat Fatayat ini adalah para ibu rumah tangga yang ibarat kata satu sekali dayung satu dua pulau terlampaui. Jadi dapat ibunya ya dapat juga anak-anaknya, dapat ibunya ya dapat juga suaminya, dapat ibunya ya dapat juga keluarganya,” tukas Margaret. Maka kepada seluruh Sahabat-Sahabat, pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya