Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam disunnahkan berpuasa pada awal Dzulhijah, antara tanggal 1-9 Dzulhijah. Termasuk di dalamnya adalah puasa tanggal 7 Dzulhijah, puasa Tarwiyah pada 8 dan Arafah pada 9 Dzulhijah.
Umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amal dan ibadah pada 10 hari pertama Dzulhijah. Dzulhijah adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan.
Salah satunya adalah puasa sebelum Idul Adha, atau biasa disebut dengan puasa Dzulhijah.
Advertisement
Baca Juga
Keutamaan beribadah pada awal Dzulhijah didasarkan pada sabda Rasulullah SAW:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: "Tidak ada hari di mana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya’.”
Selain itu, puasa sunnah pada awal Dzulhijah juga memiliki keutamaan tersendiri, hari per hari. Salah satunya puasa pada tanggal 7 Dzulhijah.
Hal itu tak lepas dari peristiwa besar yang terjadi pada hari tersebut. Pada tanggal 7 Dzulhijah, pintu neraka ditutup dan baru akan kembali dibuka setelah 10 Dzulhijah.
Adapun lafal niat puasa Dzulhijah bisa diterapkan antara tanggal 1-7 Dzulhijah, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
Simak Video Pilihan Ini:
Keutamaan Puasa Tanggal 7 Dzulhijah
Mengutip kitab Durrat al-Nasihin via Islampos.com, Ibnu Abbas meriwayatkan hadis dari Rasulullah SAW. bahwasanya di bulan ini terjadi berbagai peristiwa besar di antaranya.
Di mana sembilan peristiwa besar itu terjadi antara tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah, atau persis sebelum hari raya Idul Adha.
Tersebut dalam kitab tersebut, pada anggal 7 Dzulhijah pintu-pintu neraka ditutup dan dikunci, dan baru akan dibuka setelah hari kesepuluh dari bulan Dzulhijjah.
Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 7 Dzulhijjah, maka akan terhindar dari 30 pintu kesusahan dan dibukakan baginya 30 pintu kemudahan.
Advertisement
Fadhilah Puasa Dzulhijah
Melaksanakan puasa di awal bulan Dzulhijjah hukumnya sunah. Adapun keutamaan bagi yang melaksanakannya di antaranya mendapat pahala yang berlipat ganda. Hal tersebut sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Keutamaan berikutnya yang lebih khusus pada puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa selama dua tahun. Berikut hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
Tim Rembulan