Beda Puasa 10 Muharram Umat Islam dan Yahudi

Sebelum Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya berpuasa pada 10 Muharram, lebih dulu kaum Yahudi melaksanakan puasa tersebut. Bahkan, tanggal 10 Muharram menjadi hari agung bagi orang-orang Yahudi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 23 Jul 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 22:30 WIB
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur. (Background photo created by freepik - www.freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya berpuasa pada 10 Muharram, lebih dulu kaum Yahudi melaksanakan puasa tersebut. Bahkan, tanggal 10 Muharram menjadi hari agung bagi orang-orang Yahudi.

Kemudian Nabi memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal tersebut. Namun, perintah tersebut menimbulkan pertanyaan dari sahabat nabi.

“Ya Rasulullah, bukankah engkau melarang kami menyerupai mereka (Yahudi). Tapi sekarang memerintahkan kami untuk berpuasa. Ini (10 Muharram) hari-hari yang diagungkan oleh orang Yahudi. Kok engkau memerintahkan kami berpuasa. Sama dong dengan mereka?” tanya sahabat nabi sebagaimana diucapkan kembali oleh KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (23/7/2023).

Kemudian nabi menjawab, “Kalau seandainya aku sudah punya umur tahun depan, aku akan berpuasa di tanggal 9-nya.” Namun, nabi tidak sampai tahun berikutnya. 

Para ulama memahami bahwa puasa 10 Muharram atau puasa ‘Asyura sejatinya bukan mengikuti orang Yahudi, melainkan ada kesamaan. Agar tidak terkesan mengikuti Yahudi, umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa satu hari selain 10 Muharram.

“Puasa 10 (Muharram) tetap. Akan tetapi, agar mendapatkan kesunnahan di atas kesunnahan, maka tambahlah tanggal 9 (Muharram) agar berbeda dengan orang Yahudi,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya menjelaskan, perbedaan yang mencolok antara puasa 10 Muharram orang Islam dengan Yahudi adalah terletak dari jumlah hari puasanya. Orang Islam menambahkan satu hari selain tanggal 10 Muharram.

“Kalau tanggal 9 (Muharram) tidak sempat berpuasa, maka Anda boleh berpuasa tanggal 10 plus tanggal 11. Kalau pun sudah terlanjur puasa tanggal 10 (tapi) 11 tidak berpuasa, maka  Anda ambil satu hari di sepanjang Muharram,” tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Keutamaan Puasa 10 Muharram

[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-5, 21 Mei 2018
Biar puasanya lebih semangat, ini jadwal sholat, imsakiyah, dan buka puasa hari ke-5, 21 Mei 2018. (Ilustrasi: Wikimedia Commons)

Sebagaimana ibadah pada umumnya, puasa Muharram juga memiliki keutamaan bagi yang mengerjakannya. Merangkum dari berbagai hadis nabi via NU Online, berikut adalah keutamaan puasa Muharram.

1. Menjadi puasa yang paling utama;

2. Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum;

3. Puasa sehari dalam bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari;

4. Khusus puasa hari ‘Asyura pada 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat; dan

5. Khusus puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Puasa ini menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Wallahu'alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya