Top 3 Islami: Konyolnya Jemaah ST Nyell, Makna dan Asal-Usul 'Dekengane Pusat' ala Gus Iqdam

Kisah mengenai jemaah Gus Iqdam yang 'kepleset' saat menyebut Rukun Iman menjadi salah satu artikel paling menyita perhatian kanal Islami Liputan6.com

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Okt 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 06:30 WIB
Gus Iqdam tertawa lepas saat mendengar jawaban Samsul Hadi (Tangkap Layar You Tube ronron chanel)
Gus Iqdam tertawa lepas saat mendengar jawaban Samsul Hadi (Tangkap Layar You Tube ronron chanel)

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja kelakuan jemaah Gus Iqdam yang bikin ngakak. Ragam latar belakang membuat jemaah pengajian majelis Sabilu Taubah begitu berwarna.

Ada yang memiliki pengatahuan agama cukup, kurang, dan bahkan ada yang boleh dibilang, sama sekali tidak tahu alias awam. Yang luar biasa, Gus Iqdam tetap memperlakukan mereka dengan baik.

Inilah salah satu kelebihan Gus Iqdam yang membuatnya makin dicintai jemaahnya.

Kisah mengenai jemaah Gus Iqdam yang 'kepleset' saat menyebut Rukun Iman menjadi salah satu artikel paling menyita perhatian kanal Islami Liputan6.com, Kamis (12/10/2023).

Dua artikel lain juga masih berhubungan dengan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam 2, Blitar ini.

Dua artikel tersebut yakni mengenai makna dan asal-usul istilah dekengane pusat dan enaknya jadi warga NU menurut Gus Iqdam.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

1. Ngawur tapi Lucu, Samsul Jemaah Gus Iqdam Sebut Rukun Iman Keenam Percaya kepada Qadla dan Qodir

Samsul Hadi jemaah asal Banyuwangi yang tinggal di Medan(Tangkap Layar You Tube ronron chanel)
Samsul Hadi jemaah asal Banyuwangi yang tinggal di Medan (Tangkap Layar You Tube ronron chanel)

Bukan Jemaah Gus Iqdam kalau tidak bertingkah kocak. Banyak di antara jemaahnya ini yang bertingkah super lucu. Tentunya kekocakannya ini mengundang gelak tawa Jemaah yang lain.

Kali ini adalah jemaah Gus Iqdam asal Banyuwangi, Samsul Hadi. Kekocakannya itu ia tunjukan saat menjawab pertanyaan Gus Iqdam perihal rukun iman.

Ia menyebut rukun iman keenam itu percaya kepada qadla dan qadir.

Samsul Hadi tinggal Samsul Hadi tinggal di Medan. Cukup jauh dari ST Pusat, Blitar.

Memang di sela-sela pengajiannya Gus Iqdam menyisipkan sesi tanya jawab dengan jemaah. Saat itulah, jemaah bisa bertanya, bercengkerama, atau menjawab pertanyaan dari Gus Iqdam.

Selengkapnya baca di sini

2. Makna dan Asal-Usul 'Dekengane Pusat' Gus Iqdam yang Populer di Tengah Masyarakat hingga Pejabat

Gus Iqdam
Gus Iqdam kaget saat pengajiannya dihadiri sekelompok mahasiswa Budha. (YouTube/Dekengane Pusat)

Nama penceramah muda Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam makin populer, baik di dunia nyata maupun maya.

Pengajiannya selalu dihadiri puluhan ribu jemaah. Konten-konten tentang Gus Iqdam juga banjir perhatian di media sosial.

Ada beberapa istilah khas Gus Iqdam yang turut populer dan kini juga banyak digunakan. Misalnya, ST nyell, garangan, garanganwati, ST Pusat dan dekengane pusat.

Soal istilah terakhir ini, ternyata banyak yang penasaran, bagaimana asal-usul istilah dan makna dekengane pusat digunakan.

Boleh jadi, jargon inilah yang kini banyak digunakan oleh masyarakat umum dan bahkan tokoh masyarakat, kiai dan pejabat.

Selengkapnya baca di sini

3. Gus Iqdam Beberkan Enaknya Jadi Warga NU, Apa Saja Untungnya?

Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta Sowan ke Gus Iqdam
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soetta Muhammad Tito Andrianto meminta maaf secara langsung ke Gus Iqdam atas insiden yang terjadi di bandara beberapa waktu lalu. (YouTube Wong Njero)

Penceramah muda Nahdlatul Ulama (NU) asal Blitar, Muhammad Iqdam Kholid mengungkapkan enaknya mengikuti NU. Gus Iqdam, demikian dia lebih populer, mengungkapkan jadi warga NU banyak keuntungannya.

Misalnya, berangkat ngaji maupun tidak tetap akan didoakan. Setelah sholat, kita juga akan didoakan walau tidak ikut sholat berjamaah.

Gus Iqdam menyampaikan hal ini dalam acara Lailatul Ijtima' yang disiarkan langsung dari YouTube NU Channel, dikutip via jatim.nu.or.id, Kamis (12/10/2023).

"Misalnya didoakan setiap habis shoalat. Kalau lainnya NU kan tidak, wong salaman saja takut. Jadi NU itu enak, mati pun kita didoakan. Bahkan orang buruk pun dimandikan, masih ada yang ngopeni (merawat)," kata Gus Iqdam.

Selengkapnya baca di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya