Mengenal Kitab Taisirul Khallaq yang Pertama Kali Dikaji di Majelis Sabilu Taubah Gus Iqdam

Awal mula berdirinya Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini tidak bisa dilepaskan dari 7 orang garangan yang ingin berubah menjadi orang yang baik. Awal berdirinya, Majelis Ta’lim ini belum ada namanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2023, 16:36 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2023, 16:30 WIB
Gus Iqdam dan GUs Azmi tertawa mendengar pengakuan Mama Leli yang ingin memeluk Gus Iqdam (Tangkap Layar YouTube Hamham Uye/Khazim Mahrur)
Gus Iqdam dan Gus Azmi tertawa mendengar pengakuan Mama Leli yang ingin memeluk Gus Iqdam (Tangkap Layar YouTube Hamham Uye/Khazim Mahrur)

Liputan6.com, Cilacap - Awal mula berdirinya Majelis Ta’lim Sabilu Taubah atau yang populer dengan nama ST Pusat ini tidak bisa dilepaskan dari tujuh orang 'garangan' yang ingin berubah menjadi orang yang baik. Awal berdirinya, majelis ta’lim ini belum ada namanya.

Gus Iqdam menuturkan bahwa awal mula kitab yang dikaji di majelisnya ini tentang akhlak, yaitu kitab Taisirul Khallaq. Sebab muatan kitab ini sesuai dengan kondisi jemaahnya saat itu yang memang masih belum memiliki akhlak yang baik.

“Yang paling pas untuk kalian itu ilmu akhlak, sebab yang lemah dari kalian itu akhlaknya, contohnya ada orang lewat kamu omongin, ini akhlakmu. Tetanggamu beli lemari, kamu bilang katanya memelihara tuyul. Lah ini akhlakmu, yang lemah dari diri kita itu akhlak,” terang Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube NU Blitar, Jumat (13/10).

“Kalau kamu diajari fiqih atau tasawuf itu bubar semua. Itu belum kelasnya, akhlaknya dulu dibenahi. Akhirnya saya sodorkan 2 kitab, yang pertama Ta’limul Muta’allim, yang kedua Taisirul Khallaq. Kitabnya tipis-tipis. Akhirnya teman-teman memilih Taisirul Khallaq, Akhirnya saya mendirikan majelis,” imbuh Gus Iqdam.

Lantas siapa pengarang dan apa isi dari kitab Taisirul Khallaq ini? Simak ulasan di bawah ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sekilas tentang Pengarang Kitab Taisirul Khallaq

Salah satu kitab kuning kuno yang akan dipamerkan di festival kitab kuning di Banyuwangi (Istimewa)
Salah satu kitab kuning kuno yang akan dipamerkan di festival kitab kuning di Banyuwangi (Istimewa)

Pengarang kitab Taisirul Khallaq ini bernama Hafidz Hasan Al Mas’ud. Nama aslinya adalah Abu Al-Hasan Ali bin Husein bin ali-Mas’udi atau Abu Hasan Ali bin al-Hasyn bin Abdullah al Mas’udi.

Mengutip unisnu.ac.id, beliau dilahirkan di Baghdad, Iraq menjelang akhir abad ke-9 M. Beliau meninggal dunia di Fustat (mesir pada tahun 345/1956 M). Pernyataan ini sama dengan pernyataan dalam al-Dhahabi dan surat tulisan al-Mushabi yang menyatakan al-Mas’udi meninggalkan dunia dalam bulan jumadil akhir 345 M.

Beliau terkenal dengan sebutan al-Mas’udi. Beliau berketurunan Arab yaitu keturunan Abdullah bin Mas’udi seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang dihormati.

Pada masa mudanya, dia sangat menguasai warisan sastra pada zamannya dan juga berbagai ilmu pengetahuan namun, bidang kajiannya yang hakiki ialah pengembaraanya yang luas di darat dan di laut yang mencakup negeri India hingga lautan Atlantik, dari laut Merah hingga laut Caspia.

Bahkan ada kemungkinan dia telah mengembara ke China dan kepulauan Melayu. Al-Mas’udi dikenal sebagai sejarawan dan ahli geografi Arab.

Isi Kitab Taisirul Khallaq

Semangat Santri Dhuafa Belajar di Pesantren Non Permanen
Santri mengaji Kitab Kuning pada bangunan non permanen di Pesantren Nurul Fattah, Kampung Cisauk, Kab. Tangerang, Banten, Senin (7/2/2022). Sekitar 50 santri dari kaum dhuafa dan yatim piatu belajar secara gratis pada pesantren non permanen yang berdiri di atas tanah wakaf. (merdeka.com/Arie Basuki)

Mengutip Laduni.id kitab Taisurul Khalaq ini berisi tentang akhlaq-akhlak yang baik terhadap Allah maupun terhadap  sesama manusia.

Sangat  cocok untuk  dijadikan pembelajaran bagi orang  yang  pemula  dalam mempelajari tentang  akhlaq. Syaikh Hafidz Hasan Al-Mas’udi berpendapat bahwa ilmu akhlaq adalah kumpulan kaidah untuk mengetahui kebaikan hati dan semua alat perasa lainnya.

Objek pembahasan ilmu akhlaq ialah tingkah laku baik atau jeleknya. Adapun buah ilmu akhlaq ialah kebaikan hati dan semua anggota badan ketika di dunia dan keberhasilan mencapai derajat yang mulia di akhirat nanti

Pembahasan akhlak dalam kitab ini meliputi: takwa, adab guru dan murid, hak-hak orang tua, saudara dan tetangga, adab pergaulan, persahabatan (persatuan), persaudaraan. Dalam kitab ini juga dibahas adab di forum persatuan, adab di forum pertemuan, adab makan minum dan segala macam perilaku terpuji dan tercela.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya