Liputan6.com, Jakarta - Rasa lapar merupakan sinyal agar seseorang segera makan. Sebab, Jika dibiarkan akan berefek tidak baik bagi kesehatan.
Namun, terkadang rasa lapar itu bisa datang kapan dan di mana saja. Bisa jadi, lapar justru datang saat kondisi genting.
Tetapi apa yang terjadi jika dai kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam kelaparan saat pengajian di atas panggung?
Advertisement
Momen ini cukup kocak, ada kiai kok makan di panggung. Mencoba berfikir positif saja, mungkin tidak sempat karena jadwal ngajinya yang super banyak. Atau juga karena dikejar-kejar garanganwati, sampai tidak sempat makan.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Posisi Gus Iqdam Diganti Badol
Kisah kocak ini viral di media sosial, seperti unggahan TikTok dengan akun @MahsunJr.
Tiba-tiba saat pengajian berlangsung Gus Iqdam meminta Badol atau Muhammad Syahrul Azhari salah satu vokalis hadroh Sabilu Taubah untuk menggantikan dirinya (badal), untuk dialog dengan salah satu jemaah perempuannya.
"Dol ayo dol, urusono, takonono koyo aku kae, sak sirmu," kata Gus Iqdam meminta Badol untuk dialog dengan jemaah.
Advertisement
Gus Iqdam Habis Punten 3
"Salam-salam bu," ujar Badol, menirukan gaya Gus Iqdam saat dialog.
"Daleme pundi," demikian seterusnya dialog meluncur dengan cukup baik, tak ubahnya mirip dengan gurunya.
Sampai beberapa waktu Gus Iqdam selesai makan, makanan yang disediakan panitia pengajian.
"Lumayan dibadali Badol entek punten telu, wareg aku," kata Gus Iqdam yang dalam waktu tidak begitu lama menghabiskan makanan punten 3 buah. Cukup untuk mengganjal perut yang lapar tersebut.
Pertama Kali Gus Iqdam Manggung Kelaparan
Untuk diketahui, punten adalah makanan tradisional khas Jawa Timur. Makanan ini bahannya berasal dari beras yang ditanak dengan santan, daun salam, dan garam.
Nasi gurih yang sudah matang lalu ditumbuk sampai padat, dan kemudian diiris atau dicetak menjadi persegi atau persegi panjang. Punten hampir mirip seperti jadah, tetapi jadah bahannya berasal dari beras ketan. Punten biasanya disajikan sebagai pengganti nasi untuk pecel.
Gus Iqdam mengaku, selama dalam karirnya menjadi dai, baru kali ini melakukan hal yang tak wajar tersebut, yaitu makan diatas panggung saat ngaji.
"Pisan iki aku mangan neng duwur panggung. Iki kiai model opo iki," ujar Gus Iqdam menilai diri sendiri.
Dengan adanya hal tersebut, dirinya siap dihujat oleh warganet yang mempermasalahkan tingkahnya makan di atas panggung saat ngaji.
"Ngko dihujat meneh iki, enek gus keluwen, halah ben yo, ora ngurus. Sing penting wayaeh ngaji, ngaji. FYP ora ngurus, ora urus viral aku. Sing penting mbadok, urip ngibadah, dekengane pusat," tandas Gus Iqdam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â
Advertisement