Asal-Usul Sebutan Ayat Seribu Dinar, Kisah Pedagang Selamat dari Musibah dan Jadi Saudagar Kaya Raya

Ayat seribu dinar dipercaya memiliki banyak keutamaan, salah satunya ialah mengalirnya pintu rezeki bagi yang membacanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2024, 14:13 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 18:30 WIB
Arti Mimpi Menjadi Orang Kaya yang Bermakna Kurang Baik
Ilustrasi Mimpi Menjadi Kaya Credit: pexels.com/Alexander

Liputan6.com, Jakarta - Ayat seribu dinar dipercaya memiliki banyak keutamaan, salah satunya ialah membuka pintu rezeki bagi yang membacanya.

Selain itu, ayat ini juga diyakini dapat menyelamatkan manusia dari musibah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Lantaran khasiat dan keutamaannya yang dahsyat ini, tentu saja banyak umat Islam yang mengamalkannya.

Namun di balik penamaan ayat seribu dinar ini, tentu saja masih banyak yang belum mengetahui asal-usulnya.

Sebenarnya, penamaan ayat seribu dinar ini tak bisa dilepaskan dari kisah seorang pedagang yang menjadi kaya raya bahkan menjadi raja setelah mengamalkan Surat At-Thalaq ayat akhir ayat 2 dan 3 ini.

Berikut ini kisahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Kisah Ayat Seribu Dinar

[Bintang] Orang Terkaya
Ilustrasi Orang Terkaya

Mengutip laman rumahzakat.org, dikabarkan ayat ini bermula dari kisah seorang pedagang yang kedatanga Nabi Khidir as. dalam mimpinya. Dalam mimpi tersebut, sang pedagang diajarkan oleh Nabi Khidir as. untuk bersedekah 1000 dinar.

Hadirnya Nabi Khidir as. ke dalam mimpi sang pedagang ternyata berulang kali. Hingga akhirnya sang pedagang pun menjalankan amanah dari Sang Nabi, yakni menyedekahkan 1000 dinar.

Setelah menyedekahkan 1000 dinar, rupanya Nabi Khidir as. kembali datang ke dalam mimpi snag pedagang. Kali ini, Sang Nabi mengajarkan pedang untuk mengamalkan surah Ath-Thalaq ayat 2-3. Maka, pedagang itu pun menjalankan kembali amanah Sang Nabi.

 


Selamat dari Musibah dan Menjadi Kaya Raya

Foto yang diambil dari helikopter Kyodo News memperlihatkan perahu wisata kayu tradisional yang terbalik di Sungai Hozu di Kameoka, Prefektur Kyoto, pada 28 Maret 2023.
Foto yang diambil dari helikopter Kyodo News memperlihatkan perahu wisata kayu tradisional yang terbalik di Sungai Hozu di Kameoka, Prefektur Kyoto, pada 28 Maret 2023. (Sumber: Kyodo News)

Hingga suatu ketika, terjadilah musibah ketika pedagang tersebut melaut. Kapal yang ditumpanginya dilanda badai topan. Para penumpang meninggal kecuali pedagang tersebut. Bahkan, barang-barang pedagang tersebut pun selamat.

Musibah yang telah ia lalui, membuatnya sadar akan kebesaran Allah, dan membuatnya yakin akan fadhilah dari ayat yang selalu ia amalkan.

Lelaki itu lalu memutuskan untuk menetap dan berdagang di negeri itu, dengan terus mengamalkan ayat yang diajarkan Nabi Khidir as.

Kesuksesan yang ia raih dalam berniaga, membuatnya menjadi saudagar kaya dan ia menjadi raja di negeri itu.

Sungguh rezeki yang tidak disangka-sangka seperti yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian ayat ini dikenal dengan ayat seribu dinar, sesuai dengan kisahnya.

 


Bacaan Ayat Seribu Dinar

Doa Setelah Sholat Taubat
Ilustrasi Kitab Al Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Berikut ini bacaan ayat seribu dinar Arab, latin dan artinya:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra.

Artinya:

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

 Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya