Kisah Wisuda Para Guru Ngaji dan Muadzin Peraih Beasiswa di STMIK Komputama Cilacap

Ada keharuan yang mewarnai prosesi wisuda STMIK Komputama. Pasalnya, di antara mereka ada belasan guru ngaji dan muadzin penerima beasiswa kuliah gratis yang juga turut diwisuda

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 13 Des 2023, 00:08 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 00:00 WIB
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)

Liputan6.com, Cilacap - Rabu, 12 Desember 2023 menjadi hari yang membahagiakan bagi segenap Civitas Academika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Komputama, Cilacap, Jawa Tengah.

Untuk kali kedua, perguruan tinggi di bawah Yayasan El Bayan dan berada di Cimanggu, Kabupaten Cilacap ini mewisuda mahasiswanya.

Ada keharuan yang mewarnai prosesi wisuda ini. Pasalnya, di antara mereka ada belasan guru ngaji dan muadzin penerima beasiswa kuliah gratis yang juga turut diwisuda.

Gelar sarjana menjadi hadiah spesial bagi para pejuang syiar Islam ini. Tak pelak, di antara kebahagiaan yang membuncah, ada rasa haru bercampur bahagia dari para wisudawan.

Beasiswa khusus untuk guru ngaji dan muazin sangat langka. Dan STMIK Komputama adalah salah satu yang menyediakannya.

Ketua STMIK Komputama Kusnana, M.Kom mengatakan beasiswa untuk guru ngaji dan muadzin ini merupakan bagian dari perjuangan STMIK turut meningkatkan kualitas para pendidik informal, sekaligus tanggung jawab syiar sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di bawah yayasan Islam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Wisuda Edisi Spesial

Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)

"Tiap tahun selalu ada beasiswa untuk para guru ngaji dan muazin. Tentu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Beasiswanya full," kata Kusnana.

Dia menjelaskan, STMIK Komputama kali ini mewisuda 58 sarjana strata satu (S1). Ke 58 wisudawan dan wisudawati itu sudah meraih prestasi yang luar biasa setelah menempuh 4 tahun di kampus yang berdiri sejak tahun 2018 lalu.

Ke-58 wisudawan itu terdiri dari 37 orang dari program studi yakni Program Studi Sistem Informasi dan 21 orang dari Program Studi Teknik Informatika.

Dia juga menyebut, wisuda kali ini disebut Special Edition. "Kita sebut Special Edition karena sebanyak 9 wisudawan menerima manfaat dari Program Beasiswa 19K, yang mengizinkan mereka menyelesaikan studi hanya dengan membayar 19 ribu rupiah," dia menjelaskan.

Program 19K Guru Ngaji dan Muadzin

Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)

Program beasiswa 19K, kata Kusnana, tidak hanya untuk kalangan tertentu tapi juga guru ngaji, dan muazin.

"Program beasiswa Guru Ngaji melibatkan 9 wisudawan yang aktif berkontribusi sebagai guru ngaji di berbagai tempat, seperti Diniyah, TPQ, Masjid, maupun Mushola," ucap dia.

Dalam program beasiswa muazin ada 14 wisudawan yang sudah berperan sebagai muazin di masjid atau musala di lingkungannya.

"Setiap periode Penerimaan mahasiswa baru kami membuka program beasiswa yang dinamis dan beragam. Seperti tahun ini kita kembali membuka Program Kuliah Tani Pondok dan Program Hafidz/Hafidzah," ucap dia.

Sebaran Lulusan STMIK Komputama

Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)
Wisuda STMIK Komputama Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/12/2023). (Foto: Liputan6.com/STMIk Komputama)

Untuk Wisuda ke-2 tahun 2023, alumnus angkatan pertama STMIK Komputama Majenang Cilacap tersebar di berbagai sektor, baik industri maupun lembaga, negeri maupun swasta.

"Berdasarkan tracer study yang kami lakukan, 63,9 persen dari mereka sudah bekerja di instansi atau perusahaan swasta, 16,7 persen di instansi pemerintah, 11,1 persen di BUMN, dan 8,3 persen menjadi technopreneurship," ungkap dia.

Menurutnya, hal itu adalah prestasi luar biasa yang membuktikan bahwa pendidikan di STMIK Komputama Majenang mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing di berbagai sektor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya