Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah muda, Muhammad Iqdam Kholid atau hangat disapa Gus Iqdam memperingatkan seluruh umat Islam untuk lebih memperhatikan 3 hal yang dapat mengubah perkara baik menjadi perkara yang buruk.
Pada dasarnya seluruh muslim melakukan berbagai macam perkara selama hidup di dunia. Untuk itu, setiap muslim harus mengetahuinya lebih dulu agar bisa mengamalkan perkara-perkara tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Perkara yang kita anggap baik belum tentu tetap menjadi perkara yang dinilai baik jika tidak diikuti dengan perkara baik lainnya. Sebaliknya, perkara yang baik jika diikuti dengan hal yang buruk makan akan menjadi perkara yang bernilai buruk.
Maka siapapun yang memiliki 3 perkara tersebut, dianjurkan untuk melengkapinya dengan memiliki perkara baik lainnya dan senantiasa menjauhi perkara yang buruk.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ada Kunci, yaitu Mengaji dan Berkumpul dengan Orang Baik
Dilansir dari unggahan video chanel Youtube Gus Iqdam Official pada Kamis (11/01/2024), dalam tausiahnya, Gus Iqdam menyebutkan ada 3 perkara baik dalam hidup yang akan berubah menjadi perkara yang buruk apabila orang muslim melakukan hal ini.
Untuk itu, ia menganjurkan kepada seluruh jamaah yang hadir dalam majelis tersebut untuk lebih rajin berkumpul dalam sebuah majelis agar mengetahui apa saja perkara baik tersebut.
"Seseorang bisa menemukan perkara tersebut jika mengaji dan berkumpul dengan orang yang berilmu," ucapnya.
Advertisement
3 Perkara Baik yang Bisa Berubah jadi Buruk
Lalu apa saja 3 hal yang disebutkan oleh Gus Iqdam yang dapat merubah perkara yang baik menjadi perkara yang buruk? Simak penjelasan berikut ini.
1. Orang yang pintar akal tanpa menjauhi larangan Allah
Perkara yang pertama adalah orang yang memiliki akal dan pintar namun tidak berusaha menjauhi larangan-larangan Allah SWT. Dalam menggunakan kepintarannya tidak dibarengi dengan perkara baik lainnya makan perkara tersebut menjadi perkara yang tidak baik.
Sebagai contoh Gus Iqdam mengibaratkan seorang koruptor. Ketika seseorang yang pintar kemudian menjadi pejabat, kemudian dia tidak menggunakan kepintarannya untuk hal-hal yang baik maka akan terjadi praktek korupsi.
"Kamu pintar dan memiliki akal namun tidak dibarengi dengan menjauhi larang Allah maka percuma. Hal yang tadinya baik justru menjadi tidak baik. contohnya orang pintar ketika menjadi pejabat dan tidak berusaha menjauhi larangan Allah maka bisa saja Korupsi," ucap Gus Iqdam.
Dengan begitu, Ia menganjurkan bagi orang-orang yang pintar untuk sering berkumpul dengan orang yang berakal.
"Oleh karena itu, manusia-manusia pintar harus berkumpul dalam sebuah majelis dengan orang-orang yang berakal dan soleh agar terhindar dari larangan Allah SWT," ucapnya.
2. Orang yang suka beramal namun tanpa ilmu
Perkara yang kedua ini ditandai dengan oorang-orang yang rajin melakukan amal soleh sesuai dengan ajaran agama namun tidak diniatkan atas nama Allah SWT. Melainkan ingin menunjukkan keimanannya dan ibadahnya agar dilihat oleh orang lain.
"Hal ini jika tidak dibarengi dengan ilmu, terlihatnya amalan yang dilakukannya banyak namun akan menjadi amalan yang tidak makbul atau tidak berkualitas, nauzubilah himindzalik," ucapnya.
3. Orang sukses tanpa merasa takut kepada Allah SWT
Keberhasilan seseorang tidak datang secara kebetulan. Selain karena proses ikhtiar yang dilakukan namun juga ada Allah SWT yang menghendaki dan memberikan keberhasilan tersebut.
Â
Jihad Itu Baik, namun Harus Dilandasi Ini
Maka, akan menjadi amalan yang buruk ketika seseorang merasa berhasil namun justru keberhasilan tersebut membuat dia tidak lagi takut kepada Allah SWT.
"Jihad itu baik, tapi tidak akan menjadi baik tanpa ridho dari gusti Allah, sehingga jika ingin mendapatkan keridhoan dari Allah maka lakukanlah perintah-perintah Nya," ucap Gus Iqdam.
"Seseorang yang berhasil dan memiliki kekayaan namun menelantarkan keluarga, istri dan anak makan akan menjadi orang yang dzolim, dosanya justru sangat besar," lanjutnya.
Terlepas dari baik dan buruknya sebuah perkara, sebagai umat muslim senantiasa tetap berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan janganlah melakukan hal-hal yang telah dilarang oleh Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement