Dahulu Tanah Arab Adalah Padang Rumput, Akan Kembali Menghijau Jelang Kiamat

Seperti bisa dilihat sekarang, tanah Arab adalah gurun nan gersang dan panas. Kelak, tanah Arab menghijau jelang kiamat

oleh Nanik Ratnawati diperbarui 05 Feb 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2024, 08:30 WIB
Wadi Al-Bardani, Lembah Hijau Arab Saudi yang Mirip Eropa
Terkenal gersang, ternyata Arab Saudi memiliki lembah hijau yang indah (Sumber foto: Brgnews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW meriwayatkan tanah Arab akan kembali menghijau menjelang kiamat. Bahkan, di gurun nan gersang itu akan mengalir sungai-sungai yang mengalirkan air.

Mungkin ini aneh. Sebab, eperti bisa dilihat sekarang, tanah Arab adalah gurun panas. Namun kelak, tanah Arab menghijau jelang kiamat.

Mengutip kanal Islami Liputan6.com, dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah RA  bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ المَالُ وَيَفِيضَ، وَحَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُودَ أَرْضُ العَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

“Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya, tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan, sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR Muslim).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Riwayat Arab Sebagai Padang Rumput

Pegunungan di Arab Saudi yang menghijau akibat hujan deras.
Pegunungan di Arab Saudi yang menghijau akibat hujan deras. Dok: Twitter @Mal_hothaly

Secara jelas, dalam hadis tersebut juga terungkap bahwa pada suatu masa di zaman dulu, tanah Arab adalah padang rumput dengan sungai-sungai yang mengalir di sekitarnya. Lantas, tanah nan hijau itu kini seperti bisa disaksikan adalah gurun.

Namun, menjelang kiamat, tanah tersebut akan kembali menjadi padang rumput menjelang kiamat.

Nah, beberapa waktu lalu, jagat maya dibuat heboh oleh penampakan tanah Arab Saudi yang menghijau. Tak hanya itu, sempat turun hujan salju sehingga padang gurun yang panas berubah sejuk.

Fenomena ini disambut gembira oleh warga Arab. Namun, ada pula yang mengaitkannya dengan tanda kiamat.

Dengan mengutip hadis yang diriwayatkan Muslim, Ibnu Hibban, Ahmad, dan lain-lain ini, umat Islam banyak yang menyimpulkan bahwa Hari Akhir tidak akan lama lagi.

Lantas, benarkah kiamat sudah dekat?

 

Pandangan Muhammadiyah Arab Menghijau Tanda Kiamat

Pemandangan hijau dari tahun 1980-an hingga awal 2010-an di utara Arab Saudi.
Pemandangan hijau dari tahun 1980-an hingga awal 2010-an di utara Arab Saudi. Dok: NASA

Soal ini, Muhammadiyah buka suara. Menurut Staf Sekretariat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Amiruddin, fenemona menghijaunya pegunungan di Arab Saudi perlu dilihat sebagai fenomena alam biasa yang dapat terjadi karena kuasa Allah.

Dengan kebesaran-Nya, Allah mampu mengubah tanah gersang yang kering menjadi tanah subur yang lembab. Singkatnya, Allah bahkan memiliki kekuatan untuk melawan hukum alam dan determinasi kausalitas sekalipun.

“Ini sebenarnya fenomena alam yang dapat terjadi karena kuasa Allah. Jika orang-orang menghubungkannya dengan hadis tentang Kiamat, mengapa mereka tidak terlebih dahulu menghubungkannya dengan kebesaran Allah?” ucap Amiruddin, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Minggu (4/2/2024).

Amir juga menyarankan agar memandang fenomena ini dalam kacamata burhani. Secara ilmiah, ada kemungkinan, curah hujan yang tinggi dalam durasi yang panjang menjadi penyebab utama tumbuhnya vegetasi.

 

Kiamat dengan Kacamata Sains

Gurun Pasir di Arab Saudi Berubah Jadi Padang Bunga Lavender
Orang-oran berjalan di gurun pasir yang diselimuti bunga lavender di kota Rafha, dekat perbatasan dengan Irak, pada 13 Februari 2023. Akibat curah hujan yang melimpah, terutama di wilayah barat Arab Saudi, beberapa daerah jadi tertutup tanaman hijau secara tidak biasa. (Fayez Nureldine / AFP)

Karenanya, kata Amir, tidak perlu terlalu cepat menyimpulkan hal tersebut sebagai tanda-tanda kiamat, karena cepat atau lambat, kiamat pasti akan terjadi.

Hal ini sejalan dengan ungkapan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Divisi Fatwa, Muchammad Ichsan. Dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (22/06/22), Ichsan mengatakan bahwa manusia tidak akan mampu memprediksi kedatangan kiamat menggunakan kacamata sains.

Apa yang penting dilakukan saat ini ialah fokus mengerjakan amal salih, dan tidak perlu menerka-nerka kapan akan terjadinya kiamat.

“Manusia bisa saja menghitung-hitung. Tetapi tetap saja kapan terjadinya kiamat itu adalah hak prerogatif Allah. Laa ta’tiikum illa baghtah. Kiamat akan datang secara tiba-tiba. Kita prediksinya begitu, tetapi ternyata tidak seperti yang kita prediksi,” ucap Ichsan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya