Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam memberikan ucapan dan doa singkat pada momen ulang tahun istrinya, Ning Nila yang ke-28.
Gus Iqdam menyelipkan doa agar istrinya bisa menjadi istri yang mar'atus sholihah, atau istri yang shalihah.
Tidak main-main istri yang shalihah ini ternyata luar biasa, mungkin dalam perkataan biasa saja, namun siapa sangka ternyata kelak bisa memilih masuk surga dari pintu manapun.
Advertisement
"Semoga senantiasa menjadi istri yang mendampingi saya, seumur hidup saya. Dan mar'atus sholihah. Ibu dari anak- anak saya, menjadi ibu yang terbaik pokoknya lah," demikian doa Gus Iqdam untuk istri tercintanya.
Istri salihah, dalam konsep Islam, diharapkan memiliki sifat-sifat yang mencerminkan keutamaan moral, spiritual, dan ketakwaan.
Secara umum, idealnya, seorang istri salihah adalah wanita yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan memiliki akhlak yang baik. Ia taat kepada perintah Allah dan menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah dengan penuh kesadaran.
Dalam hubungan pernikahan, istri shalihah diharapkan dapat menjadi pendamping yang setia dan bijaksana. Ia mendukung suaminya dalam menjalankan peran sebagai pemimpin keluarga, serta menjaga keharmonisan rumah tangga dengan penuh kasih sayang dan pengertian. Kejujuran, kesabaran, dan kemurahan hati menjadi ciri khas dari istri salihah yang dapat memberikan dampak positif dalam pembentukan ikatan keluarga yang kokoh dan berlandaskan ketakwaan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Penjelasan Istri Salihah
Dengan kebijaksanaannya, istri shalihah mampu menciptakan lingkungan yang penuh cinta dan ketenangan di dalam rumah, menjadikan keluarganya sebagai pusat pembentukan karakter yang kuat dan berpegang teguh pada ajaran agama Islam.
Mengutip bincangsyariah.com, Istri salihah adalah aset paling berharga dalam dunia. Darinya lahir anak yang cerdas, berakhlak dan taat. Dengannya pula bersanding seorang suami yang mengerti, tanggung jawab dan seiman. Sebab itulah Rasulullah menegaskan bahwa perhiasan paling indah adalah istri salihah. Dalam hadisnya disebutkan:
عن عبد الله بن عمرو ان رسول الله صلي الله عيه وسلم قال : الدنيا متاع وخير متاعها المرأة الصالحة
Dari Abdillah bin ‘Amr, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda ; dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang salehah.
Istri salihah adalah istri yang menyejukkan jika dipandang, menaati jika disuruh dan tidak suka menyelisihi suami. Jika dilihat dari ciri-cirinya, menjadi istri salihah tidaklah mudah. Ia harus mengalah demi kemaslatan rumah tangganya dengan menaati apa yang dikatakan sang suami. Hal ini tidak gampang diterima oleh seorang istri yang keras kepala dan berpendirian teguh.
Dan yang sulit lagi adalah ketika harus menjaga diri di saat tidak sedang bersuami. Jaman sekarang masih ada saja seorang istri yang tetap dengan hobinya nongkrong di kafe dengan kawan non mahramnya tanpa sepengetahuan suaminya.
Advertisement
Cara Mudah Menjadi Istri Salihah
Allah menegaskan dalam QS An Nisa ayat 34 bahwa istri salihah itu bisa menjaga diri saat suamai tak ada.
Tidak mudah rupanya untuk menjadi seorang istri yang salihah. Banyak aturan yang telah digariskan yang harus diikuti dalam mengarui kehidupan sehari-hari. Namun Allah menjanjikan pahala yang indah bagi seorang istri yang berhasil mendapatkan predikat istri salihah tersebut. Dalam sebuah hadis disebutkan:
عن عبد الرحمن ابن عوف قال قال رسول الله لي الله عليه وسلم : اذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها وحفظت فرجها واطاعت زوجها قيل لها ادخلي الجنة من اي ابواب الجنة
Dari Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW ; bila seorang wanita menjalankan sholat yang lima waktu, menjalankan puasa ramadhan, menjaga kehormatannya, serta berbakti pada suaminya, maka dikatakan kepadanya, silahkan masuk kedalam surga dari pintu surga yang mana saja.
Subhanallah, rupanya sang Maha Pengasih dengan sifat kasih-Nya memberikan kunci masuk surga bebas lewat pintu manapun kepada istri salihah.
Jika dengan menjadi istri salihah kita bisa mendapatkan bisa masuk surga lewat pintu manapun.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul