Liputan6.com, Jakarta - Seperti tak akan habis mengulik kisah di seputar Majelis Ta'lim Sabilu Taubah yang diasuh pendakwah kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam. Seperti Gus Iqdam yang kocak, perilaku jemaahnya pun banyak yang unik.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya yakni Suci, jemaah wanita berusia 32 tahun. Bisa dibilang, dia adalah seorang garanganwati senior.
Wanita bernama lengkap Suci Trisnawati itu memperoleh kesempatan berdialog langsung dengan bose garangan, Gus Iqdam. Kesempatan ini digunakannya untuk mencurahkan isi hatinya.
Suci mengaku ingin mencari jodoh. Pasalnya, usianya sudah cukup, dan bahkan bagi perempuan, sedikit 'kedaluwarsa'.
Gus Iqdam lantas menawarkan akan menjodohkan Suci. Dengan antusias, Suci menyetujui tawaran dijodohkan dengan penderek Gus Iqdam.
Namun belakangan, Suci menolak ketika akan dijodohkan dengan penderek Gus Iqdam, Gus Jalal. Alasannya pun bikin ngakak.
Dengan polos, Suci mengaku takut dengan sosok 'sangar' ini. Terlebih, Gus Jalal selalu mengenakan kaca mata.
Bagaimana kisah kocak Suci menolak dijodohkan Gus Iqdam dengan Gus Jalal? Simak ceritanya hingga selesai.
Simak Video Pilihan Ini:
Curhat Umur Sudah Tua
Alkisah, Suci menghadiri pengajian Gus iqdam. Tanpa dinyana, Suci mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan Gus Iqdam.
Ia mengaku tujuan hadir di markas ST Nyell ini selain mengaji juga mengharapkan jodoh bakal menghampirinya.
Pasalnya untuk ukuran seorang wanita di usia 32 dan belum memiliki jodoh tentu saja menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Namun ia menolak mentah-mentah ketika hendak dijodohkan dengan Gus Jalal. Gus Jalal merupakan salah seorang penderek Gus Iqdam yang terkenal sakti. Ia memiliki ciri khas dalam berpenampilan yakni sering memakai kaca mata hitam.
Perihal usianya ini diketahui dari percakapannya dengan Gus Iqdam. “Umurnya berapa?” tanya Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Sandekar ST, Senin (19/12/2023).
“Saya sudah tua Gus, sudah 32 tahun,” jawabnya.
Advertisement
Dijodohkan dengan Gus Jalal
Setelah memberitahu perihal usianya yang boleh dibilang tergolong sudah tua ini, maka Gus Iqdam menawarkan diri untuk mencarikan jodoh untuknya.
“Saya carikan jodoh apa bagaimana?” kata Gus Iqdam.
Rupanya tawaran Gus Iqdam ini sesuai dengan kata hatinya dan merupakan salah satu tujuannya menghadiri pengajian Gus Iqdam ini.
“Ya..ya…ya..Gus benar ya Gus,” ucapnya semangat dan penuh harap.
“Ya siap, kriterianya yang bagaimana?” tanya Gus Iqdam.
“Pokoke yang seperti Badol,” ujarnya.
“Tapi kalau kata adik saya itu yakin, saya yakin mau Mas Badol yakin tidak mau,”
“Ha….ha…ha….,” terdengar tawa suara jemaah.
Tolak Mentah-mentah Gus Jalal
Sesi cakap-cakap perihal jodoh pun terus berlajut. Bukan hanya nama Badol saja yang mengemuka, melainkan ada juga nama Gus Jalal yang juga merupakan orang dekat Gus Iqdam.
Sayangnya, tanpa berpikir panjang Suci langsung menolak mentah-mentah kalau dirinya bakal dijodohkan dengan Gus Jalal.
“Mas Jalal?” kata Gus Iqdam.
“Tidak lah, saya tidak,” sergah Suci menolak kalau dijodohkan dengan Gus Jalal.
“Haaa…ha….ha…ditolak mentah-mentah,” kata Gus Iqdam sebari tertawa lebar.
“Saya takut dengan kacamatanya Gus,” timpal Suci.
“Aku ya gemetar koh,” jawab Gus Iqdam.
Advertisement