Niat dan Tata Cara Sholat Tasbih di Bulan Ramadhan, Raih Keutamaannya

Ada begitu banyak sholat sunnah yang dapat diamalkan muslim di bulan Ramadhan. Salah satunya adalah sholat tasbih, sholat sunnah yang dianjurkan para ulama. Disebut sholat tasbih karena sepanjang sholat tersebut banyak dibaca tasbih.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 19 Mar 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi Sholat Tasbih. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows
Ilustrasi Sholat Tasbih. ©2021 Merdeka.com/pexels-michael-burrows

Liputan6.com, Jakarta - Ada begitu banyak sholat sunnah yang dapat diamalkan muslim di bulan Ramadhan. Salah satunya adalah sholat tasbih, sholat sunnah yang dianjurkan para ulama. Disebut sholat tasbih karena sepanjang sholat tersebut banyak dibaca tasbih.

Dasar kesunnahan sholat tasbih adalah hadis riwayat Abu Rafi’. Dalam hadis tersebut Rasulullah SAW memberitahukan kepada paman beliau Abbas tentang tata cara dan berbagai keutamaan melakukan sholat tasbih. 

Redaksi hadis tentang sholat tasbih dapat ditemukan di berbagai kitab fiqih, di antaranya dalam Busyral Karim bi Syarhi Masa’ilit Ta’lim halaman 260-261 juz I oleh Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin. Berikut hadisnya dikutip dari NU Online.

علمها صلى الله عليه وسلم لعمه العباس، ذكر له فضلا عظيما فيها، منه "ولو كانت ذنوبك (مثل رمل عالج) لغفرها الله لك" وحديثها حسن. قال التاج السبكي: لا يسمع بعظيم فضلها ويتركها إلا متهاون بالدين، ففي حديثها "إن استطعت أن تصليها في كل يوم مرة، وإلا في كل جمعة، وإلا ففي كل شهر، وإلا ففي كل سنة، وإلا ففي العمر مرة

Artinya: “Rasulullah SAW mengajarkan Sayyidina Abbas RA (pamannya) sembahyang tasbih. Kepadanya, Rasulullah SAW menyebutkan keutamaan besar sembahyang tasbih. Salah satunya adalah ampunan Allah SWT, ‘Kalau saja dosamu sebanyak gundukan pasir, niscaya Allah SWT akan mengampuni dosamu.’” Hadis ini hasan.

Sebagian ulama memandang hadis tentang sholat tasbih dhaif (lemah). Namun, Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menuturkan bahwa para ulama Syafi’iyah seperti Abu Muhammad Al-Baghawi dan Abul Mahasin Ar-Rayani menetapkan kesunnahan sholat tasbih ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Waktu dan Jumlah Rakaat Sholat Tasbih

Niat Sholat Dhuha
Ilustrasi Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Sholat tasbih dapat dilakukan kapan saja baik siang atau malam, sepanjang bukan dikerjakan di waktu yang dilarang untuk sholat seperti setelah sholat subuh dan setelah ashar.

Meski boleh kapan saja, Imam Nawawi berpendapat jika sholat tasbih dilakukan di malam hari maka akan lebih baik dilakukan dua rakaat-dua rakaat masing-masing dengan satu malam. Namun bila dilakukan di siang hari maka bisa dilakukan dua rakaat satu salam atau langsung empat rakaat dengan satu salam. Dalam kitab Al-Adzkâr-nya beliau menyatakan:

فإن صلى ليلاً فأحبّ إليّ أن يسلّم في ركعتين؛ وإن صلّى نهاراً، فإن شاء سلّم، وإن شاء لم يسلم

Artinya: “Bila sholat dilakukan di malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari, maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat).”

Niat Sholat Tasbih

Ilustrasi Sholat
Ilustrasi gerakan sholat (Wikipedia.org)

Sebagaimana sholat pada umumnya, sholat tasbih wajib diawali dengan niat. Berikut niat sholat tasbih dengan dua kali salam, dikutip dari NU Online.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى 

Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā. 

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT." (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 45). 

Berikut lafal niat sholat tasbih dengan sekali salam.

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى 

Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā. 

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud empat rakaat karena Allah SWT.” 

Tata Cara Sholat Tasbih

Ilustrasi sholat tasbih
Ilustrasi sholat tasbih (dok.Freepik)

Tata cara sholat tasbih secara umum tidak jauh berbeda dengan tata cara pelaksanaan sholat-sholat lainnya, baik syarat maupun rukunnya. Hanya saja, dalam sholat tasbih ada tambahan bacaan kalimat thayyibah dalam jumlah tertentu.

Berikut tata cara sholat tasbih berdasarkan keterangan Ibnu Hajar al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm, dinukil via laman Keislaman NU.

  • Setelah membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya, sebelum ruku’ terlebih dahulu membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar (selanjutnya kalimat ini disebut tasbih) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan ruku’.
  • Pada saat ruku’ sebelum bangun untuk i’tidal terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru kemudian bangun untuk i’tidal.
  • Pada saat i’tidal sebelum turun untuk sujud terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian sujud.
  • Pada saat sujud yang pertama sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian bangun untuk duduk.
  • Pada saat duduk di antara dua sujud sebelum melakukan sujud kedua membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian melakukan sujud yang kedua.
  • Pada saat sujud kedua sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali.
  • Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, namun terlebih dahulu duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua.
  • Tata cara sholat tasbih rakaat kedua sama dengan yang pertama. Hanya saja pada rakaat kedua setelah membaca tasyahud sebelum salam terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian membaca salam sebagaimana biasa sebagai penutup sholat.

Demikian niat dan tata cara sholat tasbih yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya