Liputan6.com, Jakarta Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan harus dimanfaatkan dengan baik oleh umat Islam. Pasalnya Rasulullah SAW juga memperbanyak ibadah pada malam-malam terakhir di Bulan Suci ini. Di dalam hadis riwayat ‘Aisyah dijelaskan:
“Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah,” (HR Al-Bukhari).
Advertisement
Baca Juga
Pada masa 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, Allah SWT akan membebaskan hamba-Nya yang berpuasa dari segala dosa dan terbebas dari siksa api neraka. Hal ini juga berkaitan dengan turunnya Al-Qur’an dan malam Lalilatul Qadar.
Walaupun tidak diketahui kapan datangnya malam Lailatul Qadar, umat Islam diminta untuk mengusahakannya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW:
"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (203/2024) tentang keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan.
Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
1. Terbebas dari Neraka
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan yang pertama yaitu terbebasnya umat Islam dari api neraka. Setiap bagian dari bulan Ramadhan memiliki keutamaannnya masing-masing, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut:
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
2. Malam-Malan yang Sangat Disukai Rasulullah SAW
Keutamaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata,
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).
Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan ini bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya. Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk beribadah kepada Allah SWT.
Advertisement
3. Adanya Malam Lailatul Qadar
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan selanjutnya yaitu adanya malam Lailatul Qadar. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis berikut:
"Barangsiapa menegakkan salat pada malam Lailatul Qadar dalam keadaan iman dan mengharap balasan dari Allah, diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R Al Bukhari)
Walaupun tidak diketahui kapan datangnya malam Lailatul qadar, umat Islam diminta untuk mengusahakannya di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.Hal ini seperti sabda Rasulullah SAW:
"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).
Saat kamu mendapatkan malam Lailatul Qadar, hal ini sama saja dengan mendapat pahala kebaikan seribu bulan.
Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan
1. Memperbanyak Baca Al-Qur’an
Amalan 10 terakhir Ramadhan yang bisa kamu lakukan adalah membaca Al-Qur’an. Apalagi, pada bulan inilah nuzulul quran diperingati. Membaca Al-Qur’an akan mendapatkan berbagai keistimewaan seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat rahmat Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.
Menurut Imam Nawawi, membaca Al-Qur’an di 10 hari terakhir bulan Ramadhan lebih baik dilakukan di akhir malam daripada awal malam dan membaca Al-Qur’an yang paling baik di siang hari adalah saat setelah shalat subuh. Abu Bakar Syatha menambahkan, membaca Al-Qur’an di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.
2. Mengerjakan Salat Malam
Amalan 10 hari terakhir Ramadhan berikutnya adalah mengerjakan salat malam atau salat tahajud. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan mengerjakan qiyamul lail (salat malam) berupa salat tahajud seperti hadis riwayat Aisyah yaitu,
"Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadhan hingga menjelang subuh."
Kamu dapat mengerjakan salat tarawih seusai salat isya, kemudian menunda salat witir untuk dikerjakan setelah tahajud, mengingat salat witir adalah salat penutup. Dimungkinkan pula, salat witir dikerjakan setelah tarawih, tetapi kemudian tidak mengerjakan witir setelah tahajud karena Nabi bersabda, "tidak ada dua witir dalam satu malam".
Advertisement
3. Memperbanyak Sedekah
Sebagai amalan 10 hari terakhir Ramadhan, sedekah merupakan sebuah amalan yang utama. Karena keutamaan ini tidak hanya didapatkan bagi mereka yang sedang bersedekah saja. Melainkan juga dinikmati oleh orang yang menerimanya. Jelas, hal ini menggambarkan bahwa sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, namun juga mendekatkan hubungan kamu kepada sesama.
Oleh karena itu, tidak heran jika di hari-hari ini setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan buka puasa, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan lainnya.
Sebagian ulama juga menyebutkan bahwa keutamaan sedekah ini tidak hanya di 10 terakhir Ramadhan saja. Melainkan pada keseluruhan hari di bulan Ramadhan, meskipun sedekah dengan nominal yang sedikit. Soalnya, hal yang lebih utama dari sedekah bukanlah jumlah nominalnya, melainkan keistiqamahannya.
4. I’tikaf
I'tikaf sendiri artinya adalah berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beri’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Pelaksanaan i’tikaf ini tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian Lailatul Qadar.
Amalan-amalan seperti shalat sunnat, membaca Al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak doa dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf. I’tikaf seperti ini harus dilakukan di masjid sebagai wujud syiar agama Islam. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."