Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur’an menjadi kitab suci terakhir yang diturunkan Allah kepada utusan-Nya. Al-Qur’an diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadi kitab pedoman hidup umat Islam hingga hari kiamat.
Al-Qur’an adalah penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, yakni Zabur, Taurat, dan Injil. Kitab suci yang berlaku untuk umat Islam saat ini adalah Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang mulia. Setiap ayat yang dibaca akan mendatangkan pahala bagi pembacanya. Dan Al-Qur’an akan menjadi penyelamat bagi pembacanya di hari kiamat kelak.
Advertisement
Baca Juga
Dalam Al-Qur’an terdapat surah dan ayat. Seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya tentang setiap ayat Al-Qur’an yang dijaga oleh malaikat dan jin.
“Buya izin bertanya. Saya punya teman yang berkata di Al-Qur’an itu tiap ayatnya ada khodamnya. Khodam itu artinya penjaga. Dia juga berkata, penjaga itu tidak hanya dari kalangan malaikat tapi juga dari kalangan jin. Apakah di Islam ini memang ada Buya? Mohon maaf saya masih awam Buya,” tanya hamba Allah asal Semarang, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (21/6/2024).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa membahas soal malaikat dan jin masuk ke ranah ilmu keimanan dan hal yang gaib. Ketika bicara hal yang gaib, maka tidak boleh asal bicara, harus ada dasarnya apakah terdapat dalam Al-Qur’an atau hadis nabi.
“Nah, maka (kepada) malaikat kita wajib percaya karena Al-Qur’an menceritakannya. Jin wajib kita percaya karena Al-Qur’an (dan) hadis nabi menyebutkannya,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya kemudian mempertanyakan sumbernya dari mana soal setiap ayat Al-Qur’an terdapat khodam. Apakah disebut dalam Al-Qur’an atau baginda nabi pernah menyebutkannya?
“Jadi tentang riwayat-riwayat begitu (khodam dalam ayat Al-Qur’an) Anda pinggirkan. Karena menjadikan apa Anda setelah itu. Kalau satu huruf ada khodamnya, apa faedahnya Anda bisa ambil? Belum lagi berita itu dari mana kisah kisah semacam ini,” imbuhnya.
“Sebab, ini adalah menceritakan sesuatu yang kita tidak tau namanya gaibiyyat. Maka kami imbau kepada siapapun kalau sudah bicara yang gaib jangan hanya sekadar kita ngomong begitu. Harus kita cermati, renungi, siapa yang memberitakannya,” lanjut Buya Yahya.
Buya Yahya mencontohkan, umat Islam percaya dengan neraka meskipun tidak pernah melihat wujud aslinya karena Al-Qur’an menyebutkannya. Pun percaya dengan Nabi Adam yang diciptakan dari tanah sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an.
“Cuma ini (khodam setiap ayat Al-Qur'an) dari mana? Kita pinggirkan, jangan caci maki,” ujar Buya Yahya yang meminta jangan mencaci maki kepada mereka yang percaya terdapat khodam dalam ayat Al-Qur’an.
Advertisement
Khodam Ayat Al-Quran Tidak Disebut dalam Hadis
Khodam setiap ayat Al-Qur’an tidak terdapat dalam hadis nabi, yang ada keterangan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Disebutkan dalam hadis bahwa setiap membaca satu huruf dari Al-Qur’an akan mendatangkan kebaikan.
“Yang ada dalam riwayat itu bunyinya gini, barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Al-Qur’an, maka bagi orang membacanya mendapat satu kebaikan. Setiap kebaikan sepuluh kali lipat,” jelas Buya Yahya.
Nabi menjelaskan bahwa ayat pertama surah Al-Baqarah “Alif Lam Mim” bukan satu huruf, melainkan tiga huruf, sehingga ketika membaca ayat tersebut akan mendapat tiga puluh kebaikan.
“Jadi, ini yang kita hadirkan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Nanti pahalanya Al-Qur’an akan memberikan pertolongan kita di hari kiamat, memberikan syafaat, dan seterusnya. Ini yang kita hadirkan, bukan bicara tentang begitu-begitu (soal khodam),” tutur Pengasuh LPD Al Bahjah ini.
Wallahu a’lam.