Imam Kelebihan Rakaat Sholat, Makmum Ikut Imam atau Salam Duluan? Ini Kata Buya Yahya

Dalam sholat berjemaah sering terjadi imam sholat lupa dalam hitungan rakaat sholat, atau bahkan kelebihan rakaat. Dalam situasi tersebut, bagaimana sikap yang harus dilakukan makmum? Simak penjelasan Buya Yahya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Jul 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 09:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat berjemaah dalam sholat lima waktu merupakan fardhu kifayah. Artinya, jika sudah ada sebagian masyarakat yang mengerjakan sholat berjamaah, kewajiban masyarakat lainnya sudah gugur. Sebaliknya, jika tidak ada yang mengerjakannya, seluruh masyarakat bisa berdosa.

Dalam sholat berjemaah sering terjadi imam sholat lupa dalam hitungan rakaat sholat, atau bahkan kelebihan rakaat. Dalam situasi tersebut, bagaimana sikap yang harus dilakukan makmum?

Pertanyaan ini pernah muncul di dalam kajian Al Bahjah yang diisi oleh KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Ulama kharismatik kelahiran Blitar ini pun menjawabnya dengan gamblang.

"Jika seorang makmum mengetahui dengan yakin bahwa imamnya itu melakukan sesuatu yang jika disengaja membatalkan sholatnya, biar pun dilakukan dengan tidak sengaja, dan jika kita mengikutinya menjadi batal sholatnya, maka seorang makmum wajib memutuskan diri dari imam tersebut," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (29/7/2024).

Buya Yahya memberi contoh dalam sholat dzuhur. Menurut makmum, imam itu sudah empat rakaat, harusnya sudah tasyahud akhir dan salam, tapi imam malah berdiri lagi. Jika makmum yakin itu adalah rakaat kelima, maka haram makmum mengikuti imam.

“Sholatnya imam belum tentu batal. Mungkin imam Al-Fatihah-nya belum terbaca. Dia ingin menambah satu rakaat. Jadi, imamnya boleh berdiri selagi kita mengingatkan ‘subhanallah’. Apabila dia gak mau berhenti berarti ada yang kurang hanya saja kita tidak tahu,” jelas Buya Yahya.

“Tapi kalau kita (makmum) yang meyakini adalah rakaat kelima, kita tidak boleh mengikutinya. Lalu bagaimana? Kita bisa menunggunya sampai imam selesai, baru kita salam. Atau kita mufaraqah, memisahkan diri langsung salam duluan,” lanjut Buya Yahya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Jika Lupa Rakaat Sholat

buya yahya 222
Buya Yahya (TikTok)

Dalam ceramah yang berbeda, Buya Yahya menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan jika lupa dalam rakaat sholat, maka sebelum salam disunnahkan sujud sahwi, jika lupa tidak sujud sahwi maka sholatnya tetap sah.

"Sujud sahwi itu sunnah, kalo tidak juga sholatnya tetap sah" jelas Buya Yahya di YouTube Al Bahjah TV.


Soal Sujud Sahwi dalam Sholat Berjemaah

Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Tangkap layar YouTube Al Bahjah TV)

Ketika imam sujud sahwi, wajibkah bagi makmum sujud sahwi mengikuti imam?

"Kalau imamnya sujud sahwi, maka makmum wajib sujud sahwi. Kalau tidak, maka mukhalafah yang fahisyah, hukumnya batal sholatnya. Makmum kalau imam lihat sujud sahwi, biar pun makmum tidak ngerti apa sebabnya, maka ikut,” jelas Buya Yahya.

“Kalau imam tidak sujud sahwi, biar pun sholat kita ada kekurangan, maka kita tidak susah sujud sahwi. Kalau sujud sahwi nanti berbeda dengan imam," kata Buya Yahya.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya