Kisah Lucu Maling Timun Kapok Berdiri Terus usai Petani Mengeluh ke Mbah Kholil Bangkalan

Kisah unik pencuri timun dibuat tak bisa duduk oleh Mbah Kholil Bangkalan. Begini kisahnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 01:30 WIB
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kisah karomah dari Mbah Kholil Bangkalan kembali menjadi perbincangan setelah diangkat dalam sebuah video di kanal YouTube @karomahislam.

Kisah ini menceritakan pengalaman unik para petani di Bangkalan yang kesal karena timun mereka selalu dicuri oleh pencuri, hingga akhirnya mereka meminta bantuan kepada Mbah Kholil.

Dalam video tersebut diceritakan bahwa para petani timun di Bangkalan sering mengalami pencurian timun saat mendekati masa panen.

"Para petani merasa kesal lantaran timun yang sudah hampir panen selalu saja dicuri oleh tangan-tangan jahil," ungkap narator dalam video tersebut.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk sowan (berkunjung) ke Mbah Kholil untuk meminta pertolongan.

Mbah Kholil, yang pada saat itu sedang mengajarkan kitab Nahwu Jurumiah kepada para santrinya, terkejut melihat kedatangan para petani yang begitu banyak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Penangkalnya Diambil dari Kitab yang Dibacanya

Panen Timun Suri di Bulan Puasa
ilustrasi petani membawa buah timun suri hasil panen. (merdeka.com/Arie Basuki)

"Ketika itu Mbah Kholil sedang mengajarkan kitab Nahwu Jurumiah, namun beliau menyadari banyaknya petani yang datang," dikutip dari video tersebut.

Mengetahui kedatangan para petani tersebut, Mbah Kholil pun bertanya tentang keperluan mereka. "Sampean ada keperluan apa?" tanya Mbah Kholil kepada para petani.

Mereka pun melaporkan kejadian pencurian timun yang sering mereka alami. Para petani mengharapkan bantuan dari Mbah Kholil agar pencurian ini bisa dihentikan.

Saat itu, Mbah Kholil sedang mengajarkan kitab Nahwu dan sampai pada kalimat "Zaidun qooma," yang berarti "Zaid telah berdiri."

Melihat kondisi tersebut, Mbah Kholil kemudian memberi nasihat kepada para petani. "Karena pengajian ini sampai pada kalimat 'Zaidun qooma', pakai saja ini sebagai penangkal," kata Mbah Kholil dengan tenang.

Keesokan harinya, para petani kembali ke sawah masing-masing untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Namun, mereka dikejutkan dengan pemandangan yang tak biasa.


Petani Terkejut, di Sawah Ada Pemandangan Tak Biasa

Panen Timun Suri di Bulan Puasa
Petani membawa buah timun suri hasil panen di lahan garapan (merdeka.com/Arie Basuki)

"Para petani terkejut melihat sejumlah orang yang ketahuan sebagai pencuri timun dengan kondisi berdiri terus-menerus tidak bisa duduk," demikian narasi dalam video tersebut.

Para pencuri itu ternyata tidak bisa duduk meskipun berusaha sekuat tenaga. Mereka tetap berdiri kaku di tengah sawah, tak mampu bergerak normal.

Saat petani berusaha mengamankan para pencuri tersebut, mereka tetap dalam posisi berdiri tanpa bisa duduk. "Para pencuri itu tetap berdiri, tidak bisa duduk, dan tampak sangat ketakutan,"

Akhirnya, para pencuri yang ketakutan itu meminta pertolongan kepada Mbah Kholil agar kondisi mereka bisa kembali normal.

Dengan penuh penyesalan, mereka datang ke hadapan Mbah Kholil dan meminta agar dihilangkan efek dari karomah tersebut.

"Mereka meminta penangkalnya pada Mbah Kholil agar bisa kembali normal,".

Mbah Kholil dengan bijak menerima permohonan maaf mereka dan mendoakan agar mereka bisa kembali normal.

Setelah didoakan, para pencuri itu akhirnya bisa duduk kembali dan kondisi mereka pulih seperti sedia kala. "Setelah didoakan Mbah Kholil, para pencuri itu akhirnya bisa duduk kembali dan pulih seperti biasa."

Kisah ini memperlihatkan karomah yang dimiliki oleh Mbah Kholil, seorang wali Allah yang dikenal di kalangan masyarakat.

Inilah salah satu karomah Wali Allah yang dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang dikasihi.

Kisah ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang kebesaran Allah dan kekuatan doa dari orang-orang saleh. Semoga kisah-kisah karomah aulia Allah seperti ini menambah keyakinan kita pada kebesaran Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya