Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah cerita yang diunggah di kanal YouTube @Ceritaislami836, terungkap kisah menarik tentang Mbah Soleh, salah satu murid Sunan Ampel yang memiliki makam dengan jumlah yang unik, yaitu sembilan makam.
Mbah Soleh dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi dalam menjaga kebersihan Masjid Agung Sunan Ampel.
Advertisement
Mbah Soleh adalah seorang murid setia Sunan Ampel, yang dikenal dengan ketekunannya dalam menjaga kebersihan masjid.
Advertisement
"Makam Mbah Soleh berjajar di samping Masjid Agung Sunan Ampel," seperti dikutip dalam video tersebut.
Tindakan Mbah Soleh yang rajin membersihkan masjid mendapat pujian dari banyak orang, termasuk dari gurunya sendiri, Sunan Ampel.
Sebagai seorang marbot, Mbah Soleh tidak hanya membersihkan masjid tetapi juga aktif dalam kegiatan pengajian bersama Sunan Ampel.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Paling Menjaga Kebersihan Masjid
"Mbah Soleh dikenal sebagai sosok yang rajin membersihkan Masjid Sunan Ampel, di samping ngaji kepada Sunan Ampel," kutip narasi dalam video.
Ketika Mbah Soleh meninggal dunia, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi. Tidak ada santri yang sanggup menggantikan pekerjaan Mbah Soleh dalam menjaga kebersihan masjid. Akibatnya, lantai masjid menjadi kotor dan tidak terawat.
"Ketika Mbah Soleh meninggal dunia, ternyata tidak ada santri yang sanggup mengerjakan pekerjaan Mbah Soleh,".
Sunan Ampel, yang merasa kehilangan Mbah Soleh, teringat akan sosok muridnya tersebut. "Sunan Ampel tiba-tiba teringat dengan muridnya itu dan berkata, ‘Jika Soleh masih hidup, pasti masjid ini kembali bersih’," tutur narator.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Mbah Soleh dalam menjaga kebersihan masjid.
Dalam sebuah kejadian yang luar biasa, dengan izin Allah, Mbah Soleh tampaknya kembali muncul di masjid.
"Kemudian dengan izin Allah, tiba-tiba Mbah Soleh sudah berada di pengimaman masjid sedang menyapu lantai," kata narator. Ajaibnya, seluruh lantai masjid pun menjadi bersih kembali.
Advertisement
Seolah Mbah Soleh Hidup Lagi
Kejadian ini membuat orang-orang terheran-heran melihat Mbah Soleh yang seolah hidup kembali. "Orang-orang terheran melihat Mbah Saleh hidup lagi," ucap narator.
Fenomena ini terjadi beberapa kali, mengakibatkan makam Mbah Soleh menjadi sembilan jumlahnya.
Mbah Soleh yang wafat pada masa pemerintahan Sunan Ampel meninggalkan jejak spiritual yang penting. "Hal ini terulang beberapa kali sehingga makamnya jumlahnya ada sembilan," jelas narator.
Makam Mbah Soleh yang berjumlah sembilan ini menjadi simbol dari keistimewaan dan keberkahan hidupnya.
Sunan Ampel sendiri wafat pada tahun 1481, dan Mbah Soleh meninggal dunia beberapa bulan setelahnya. "Ketika makam Mbah Soleh berjumlah sembilan, Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 dan disusul beberapa bulan kemudian Mbah Soleh meninggal dunia," terang narator.
Kisah ini menyoroti betapa besar pengaruh Mbah Soleh dalam kehidupan spiritual dan sosial masyarakat saat itu. Makam Mbah Soleh yang berjumlah sembilan menjadi pengingat akan dedikasi dan ketulusan dalam beribadah serta pelayanan kepada masyarakat.
Cerita ini juga menegaskan bahwa dedikasi Mbah Soleh dalam menjaga kebersihan masjid dan pengabdiannya kepada Sunan Ampel meninggalkan warisan yang tak terlupakan.
"Wallahu a'lam," tutup narator, menandakan bahwa segala sesuatu adalah ketentuan Allah dan penuh dengan hikmah.
Melalui kisah ini, masyarakat diharapkan dapat meneladani sikap Mbah Soleh dalam menjaga kebersihan dan dedikasi dalam beribadah.
Kisah Mbah Soleh memberikan pelajaran penting tentang pentingnya keikhlasan dan pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul