Membangun Masjid Super Mewah tapi Lupakan Hal Penting Ini, Gus Baha Ingatkan Ngerinya Audit Allah

Gus Baha mengkritisi perilaku sebagian kalangan yang membangun masjid super mewah dengan anggaran selangit namun melupakan hal-hal yang tak kalah pentingnya menurut syara'.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2024, 00:30 WIB
Gus Baha (SS. YT Short @QuotesIslami313)
Gus Baha (SS. YT Short @QuotesIslami313)

Liputan6.com, Cilacap - Membangun masjid yang merupakan rumah Allah SWT merupakan perilaku mulia yang tentu saja akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Namun, ulama kharismatik asal Rembang KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengingatkan pembangunan masjid super mewah dengan biaya selangit, sementara dalam waktu yang bersamaan melupakan sesuatu yang secara syar'i tak kalah pentingnya dari membangun masjid itu sendiri.

Gus Baha mengkritisi sikap sebagian kalangan yang berlomba-lomba membangun masjid super mewah tetapi lupa akan hal yang sangat penting, misalnya fakir miskin dan anak yatim. Menurut Gus Baha hal ini juga tak lepas dari audit Allah SWT untuk dimintai pertanggungjawabannya.

“Coba misalnya Anda bangun Masjid habis 2 miliar yang harusnya satu miliar sudah jadi,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @SantriNUModerat, Selasa (11/09/2024).

“Terus nanti suatu saat bertemu Allah ditanya, itu ada orang miskin, fakir miskin, yatim, andaikan kamu sumbang satu miliar itu sejahtera semua,” sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Audit Allah SWT kaitannya dengan Skala Prioritas

masjid
Ilustrasi masjid di malam yang cerah/copyright unsplash.com/Katerina Kerdi

Menurut Gus Baha membangun masjid super mewah tapi melupakan hal-hal yang lebih penting secara syara seperti sedekah kepada orang fakir miskin dan hal-hal urgen lainnya menyebabkan seseorang tak lepas akan audit dari Allah SWT.

“Gara-gara kamu bangun Masjid terlalu mewah. Tapi kadang-kadang orang kebaikannya itu orientasinya membangun masjid, tidak tertarik nyumbang fakir miskin," terangnya.

“Orang saat itu cara berpikir gitu mau apa?" sambungnya.

Atas dasar itu, maka Gus Baha menyodorkan permasalahan yang sejatinya lebih penting dan menuntut untuk diselesaikan dengan segera seperti memberi makan fakir miskin, menikahkan janda dan membangun lembaga pendidikan. 

“Tapi kalau dia merasa manusia terbaik karena mbangun masjid 2 miliar juga diaudit secara kepentingan syar'i,” ujarnya.

"Penting mana dengan ngasih makan fakir miskin, penting mana dengan menikahkan janda, penting mana dengan pendidikan," imbuhnya.


Apa Artinya Masjid Mewah, jika..

Ilustrasi bulan purnama, masjid, Islami
Ilustrasi bulan purnama, masjid, Islami. (Photo by Yasir Gürbüz from Pexels)

Gus Baha menyayangkan keberadaan masjid mewah yang tidak dibarengi dengan lahirnya manusia-manusia yang mengerti pengetahuan keislaman dengan benar.

"Apa artinya masjid mewah, orang enggak tahu halal haram, enggak tahu najis, enggak tahu cara bersuci, tidak tahu cara adzan yang benar,” paparnya.

“Terus penting mana untuk beli kitab sama dipakai masjid? Apa artinya beli kitab tapi tidak makan, penting mana makan sama beli kitab?" tambahnya lagi.

“Ada auditnya, makanya manusia itu, ketika baik pun disuruh istighfar, apalagi ketika salah,” pungkasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya