Hati-Hati.. Membangun Masjid Bisa jadi Kemungkaran, jika Caranya Begini Kata Imam Ghazali

Liputan6.com, Jakarta - Membangun masjid tentunya merupakan suatu amalan yang sangat mulia. Masjid tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kehidupan spiritual, sosial, dan pendidikan umat.

Oleh karena itu, membangun masjid diharapkan dapat mendatangkan pahala yang berlimpah dan memberikan manfaat yang besar bagi umat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar niat baik ini tidak justru berujung pada kemunkaran.

Pada kenyataannya, banyak pembangunan masjid yang dilaksanakan dengan tujuan yang baik, namun ada kalanya proses tersebut dilakukan secara berlebihan dan malah menyimpang dari prinsip-prinsip kesederhanaan yang diajarkan dalam Islam.

Salah satu alasan yang diungkapkan oleh Imam Ghazali adalah terkait pemborosan harta yang terjadi dalam pembangunan masjid yang tidak perlu.

Beliau mencatat bahwa banyak orang yang lebih mementingkan keindahan dan kemewahan fisik masjid daripada tujuannya sebagai tempat ibadah yang sederhana dan khusyuk.

Saksikan Video Pilihan ini:

Melansir dari laman bincangmuslimah.com, menurut Imam Ghazali, membangun masjid bisa menjadi sesuatu yang munkar jika tidak berhati-hati. Sebagaimana dalam kitab Ihya Ulumuddin, beliau mengatakan:

فإن أكثر معروفات هذه الأعصار منكرات في عصر الصحابة رضي الله عنهم إذ من غرر المعروفات في زماننا تزيين المساجد وتنجيدها وإنفاق الأموال العظيمة في دقائق عماراتها وفرش البسط الرفيعة فيها

“Banyak kebaikan-kebaikan pada masa ini yang merupakan kemunkaran pada pada sahabat radhiyallahu ‘anhum, termasuk tipu daya kebaikan pada zaman kita adalah menghias masjid dan melapisinya, menghabiskan harta yang sangat banyak untuk membangunnya, mengukir langit-langit di dalamnya."

Mereka adalah golongan orang yang membangun masjid menggunakan harta yang halal, namun mereka melakukannya secara berlebihan dengan menghiasinya sedemikian rupa sehingga terkesan bermegah-megahan.

Imam Ghazali mengatakan bahwa golongan ini berpotiensial terpedaya dalam dua hal sekaligus, di antaranya;

Pertama, apabila mereka bermegah-megahan membangun dan menghias masjid sedangkan mereka membiarkan tetangga di dekat rumah berada dalam keadaan lapar, tidak mendapatkan pendidikan layak, dan lain sebagainya. Dimana seharusnya mereka lebih wajib mereka bantu.

Kedua, apabila mereka melalaikan orang yang sholat dari tujuan sholat mereka sebab terganggu oleh ukiran dan hiasan yang berada di dalam masjid. Hal ini sebab dapat mengurangi kekhusyukan orang yang sedang sholat.