Gus Baha Kisahkan Nabi Ibrahim AS yang Batalkan Doa Minta Umur Panjang, Gara-Gara Ini

Nabi Ibrahim AS pernah meminta kepada Allah untuk diberikan umur panjang. Permintaan ini, menurut Gus Baha, bukanlah hal yang aneh, mengingat keinginan manusia untuk terus hidup dan beramal.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2024, 14:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha menceritakan kisah menarik tentang Nabi Ibrahim AS dan doanya yang unik.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan pentingnya memahami konteks dan hikmah dari setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Kisah ini mengandung pelajaran berharga bagi umat Islam dalam meminta sesuatu kepada Allah.

Dalam penjelasan yang disampaikan, Nabi Ibrahim AS pernah meminta kepada Allah untuk diberikan umur panjang. Permintaan ini, menurut Gus Baha, bukanlah hal yang aneh, mengingat keinginan manusia untuk terus hidup dan beramal.

Namun, doanya tidak langsung dijawab oleh Allah, yang kemudian menimbulkan pertanyaan tentang makna dari permohonan tersebut.

Informasi ini dilansir dari kanal YouTube @SUDARNOPRANOTO, di mana Gus Baha menceritakan bagaimana setelah doa tersebut, seorang tua datang berkunjung ke Nabi Ibrahim. Tamu tersebut disuguhi anggur yang sangat matang dan nikmat.

"Namun, setelah memakan anggur, terjadi sesuatu yang tidak biasa," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Inilah yang Terjadi Pada Tamu Tua, dan Akhir Niat Nabi Ibrahim AS

Orang Lanjut Usia (Lansia)
Ilustrasi Lansia Credit: pexels.com/PaulTheodorOja

Setelah menikmati anggur, si tua itu mengalami masalah, di mana makanan keluar dari mulutnya. Ini berulang kali terjadi, dan Gus Baha mengungkapkan bahwa Nabi Ibrahim melihat situasi ini dengan rasa prihatin. Dia mulai merenungkan doa yang telah dipanjatkan kepada Allah.

Gus Baha menggambarkan bagaimana Nabi Ibrahim merasa khawatir tentang konsekuensi dari doanya. Dia berpikir bahwa jika dia diberikan umur panjang, mungkin ia akan mengalami kondisi seperti orang tua yang sedang berkunjung tersebut.

Melihat keadaan yang dialami tamunya, Nabi Ibrahim merasa bahwa permintaan umur panjangnya bisa berujung pada sesuatu yang tidak diinginkan.

Dengan cara yang humoris dan penuh hikmah, Gus Baha menjelaskan bahwa akhirnya Nabi Ibrahim membatalkan doanya. Dalam hati, dia berkata kepada Allah, "Ya Allah, saya tidak ingin mengalami hal itu."

Dengan kata lain, Nabi Ibrahim menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam permintaan kepada Allah, termasuk kondisi yang tidak diinginkan di masa tua.

Dalam ceramah ini, Gus Baha mengajak setiap orang untuk merenungkan kembali tentang doa yang mereka panjatkan. Terkadang, permintaan yang tampaknya baik bisa membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Ilustrasi orang lanjut usia
Ilustrasi orang lanjut usia (AP Photo)

Oleh karena itu, bijaksanalah dalam memilih apa yang ingin diminta kepada Allah.

Melalui kisah Nabi Ibrahim AS, Gus Baha menekankan pentingnya kesadaran akan rencana Allah. Ketika kita berdoa, kita tidak selalu mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita.

Allah, sebagai Sang Pencipta, memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

Lebih jauh, Gus Baha menyampaikan bahwa doa adalah bentuk komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Dalam berdoa, penting untuk menyertakan ketulusan dan kebijaksanaan.

Memahami bahwa tidak semua permintaan harus dikabulkan dengan cara yang kita inginkan adalah bagian dari perjalanan spiritual yang perlu dilalui.

Kisah ini juga mengingatkan umat Islam untuk tidak hanya fokus pada permintaan pribadi, tetapi juga untuk mendoakan kebaikan bagi orang lain. Doa yang disertai niat baik dan cinta kepada sesama akan lebih mudah diterima oleh Allah.

Dengan demikian, seorang hamba dapat merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Dalam penutup ceramahnya, Gus Baha mengajak semua untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Setiap keadaan yang dialami, baik atau buruk, memiliki makna dan tujuan yang lebih besar. Dengan bersyukur, kita akan lebih mampu menerima takdir yang telah ditentukan oleh Allah.

Gus Baha menegaskan bahwa mengajukan permohonan kepada Allah harus disertai dengan pemahaman dan kesadaran. Setiap doa yang dipanjatkan seharusnya ditujukan untuk kebaikan dunia dan akhirat.

Ini adalah pelajaran berharga dari kisah Nabi Ibrahim AS yang patut direnungkan oleh setiap umat Islam, bahwa dalam meminta, kita perlu memahami hikmah di balik setiap permohonan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya