Saat Kita dalam Masalah Berat, Lakukan Hal Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Adi hidayat ungkap cara saat kita menghadapi masalah berat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 18:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat sedang berceramah (dok. Instagram @ustadzadihidayat/https://www.instagram.com/p/BxCFVnhBZkm/Fairuz Fildzah)

Liputan6.com, Cilacap - Tentu saja kita pernah merasakan kesedihan dalam hidup. Bahkan sebagian dari kita pernah titik terendah dalam hidup kita karena menghadapi masalah berat.

Kondisi demikian tentu saja membuat kita sangat tidak berdaya dan tentu saja sangat sedih karena tidak tahu apa yang akan dilakukan.

Saat kita mengalami yang demikian hingga ikhtiar mentok, maka Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan cara agar keluar dari kesulitan-kesulitan yang besar sekalipun.

UAH menegaskan bahwa dengan cara ini, Allah SWT akan memberikan kita jalan keluar sebab tidak ada kata sulit bagi Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Lakukan Hal Ini

Ustadz Adi Hidayat alias UAH
Ustadz Adi Hidayat alias UAH. (YouTube Adi Hidayat Official)

Ustadz Adi hidayat mengatakan bahwa jika kita pada kondisi hidup serba sulit, bahkan tidak bisa untuk ikhtiar atau berusaha untu keluar dari kesulitan, maka sebaiknya kita sandarkan permasalahan ini kepada Allah SWT. 

“Bila anda memang sudah tidak mampu melakukan sesuatu, sulit dengan ikhtiar, maka sandarkan diri kita kepada Allah,” paparnya dikutip dari tayangan YouTube Short @azkademika, Selasa (01/10/2024).

Pasalnya, bagi Allah SWT tidak ada sesuatu yang sulit, masalah seberat apapun jikalau dipasrahkan kepada Allah SWT akan beres.

“Sandarkan kepada Allah, mudah bagi Allah menjadikan yang sulit menjadi mudah, yang sukar menjadi mudah dan yang tidak bisa dikerjakan menjadi bisa,” tandasnya.

Pentingnya Berserah Diri Kepada Allah

Ilsutrasi doa
Ilsutrasi doa (sumber: iStockphoto)

Menukil suaramuhammadiyah.id, salah satu ajaran agama yang sangat urgen untuk dipahamai dan dinternalisasi dalam jiwa untuk dijadikan sebagai pertahanan jiwa adalah konsep tawakkal.

Istilah Tawakkal bukan asing di indera dengar kita. Cuma mengucapkan istilah ini tidak semudah mengamalkannya. 

Tawakkal sendiri berarti istislam kepada Allah, berserah diri kepadaNya dengan menampakkan segala kelemahan dan ketergantungan hati kepada-Nya. Kebergantungan di sini harus dilakukan secara penuh kepada Allah, bukan setengah-setengah. Tawakkal menjadi cara untuk menyerahkan segala perkara dan usaha kepada Allah SWT. 

Tawakkal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan. (Abdul Syukur, 2016). Tawakkal bukan pilihan tapi keharusan. Maka hukumnya wajib dan menjadi syarat keimanan. 

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. al-Maidah: 23)

Dikuatkan dalam QS. Yunus: 84-85:

إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ

 Jika kalian memang benar-benar orang yang beriman (mukmin) kepada Allah, maka hanya kepada Allah-lah kalian bertawakkal, bila kalian benar-benar orang yang berserah diri (muslimin). 

Siapa yang mampu mengamalkan sikap tawakkal dengan baik, maka ia akan merasa hidup yang nyaman dan jauh dari rasa takut. Ia cukupkan Allah sebagai tempat bersandar yang mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya