Netanyahu Dibandingkan dengan Hitler, Buntut Kekejaman Israel yang Bunuh Puluhan Ribuan Orang

Ortega membandingkan Netanyahu dengan Hitler karena perdana menteri Israel tersebut "menerapkan kebijakan teror" di Timur Tengah

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Okt 2024, 22:49 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 22:42 WIB
Anak-Anak Palestina
Warga Palestina yang terluka tiba di Rumah Sakit al-Shifa dengan menaiki truk menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza, Kamis (19/10/2023). (AP Photo/Abed Khaled)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, membandingkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan Adolf Hitler, dan menyebutnya sebagai "anak iblis," tiga hari setelah Managua mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.

"Di kepala pemerintahan Israel ada seorang perdana menteri yang merupakan anak iblis," ujar Ortega dalam acara peringatan 45 tahun Kepolisian Nikaragua.

Ortega membandingkan Netanyahu dengan Hitler karena perdana menteri Israel tersebut "menerapkan kebijakan teror" di Timur Tengah.

“Dan itu adalah Hitler, ya, perdana menteri Israel adalah Hitler, yang ditempatkan di sana, menyerukan untuk menghancurkan bangsa-bangsa,” tambahnya.

Pada Jumat (11/10), pemerintah Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel "setahun setelah genosida brutal yang terus dilakukan oleh pemerintahan perang fasis dan kriminal Israel terhadap rakyat Palestina."

“Pemerintah Republik Nikaragua memutuskan semua hubungan diplomatik dengan pemerintahan fasis Israel,” demikian pernyataan tersebut.

Keputusan tersebut, yang diumumkan oleh Wakil Presiden Rosario Murillo, istri Presiden Ortega, didasarkan pada resolusi Parlemen Nikaragua.

Pemerintah Nikaragua juga memerintahkan penarikan duta besarnya dari Israel pada Senin (14/10). Nikaragua dan Israel sebelumnya memulihkan hubungan diplomatik pada 2017 setelah Ortega memutuskan hubungan pada 2010.

Presiden Nikaragua juga menuduh Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa mendukung serta mempersenjatai Israel.

“Mereka membawa dunia menuju perang total atau mereka tidak punya pilihan selain menunggu kekalahan,” ujar Ortega, yang telah berkuasa sejak 2007.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya