Pesan UAH ke Pecinta Sepak Bola: Tahajud Malam Ini belum Tentu Bisa Dilakukan Besok

Kata UAH, pertandingan sepak bola malam ini bisa dilihat besok. Tapi tahajud malam ini, belum tentu bisa dilakukan besok.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2024, 20:30 WIB
UAH
Ustadz adi Hidayat (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan pandangan yang menggugah mengenai kebiasaan nonton sepak bola di malam hari. Dalam sebuah ceramah, ia menekankan pentingnya memprioritaskan ibadah tahajud dibandingkan begadang untuk menyaksikan pertandingan bola.

Pandangan ini diutip dari sebuah video yang diunggah di kanal YouTube @wildan_86. Dengan gaya khasnya, Ustadz Adi Hidayat  menyampaikan pesan secara santai namun tetap sarat makna.

Menurut UAH, sholat tahajud adalah ibadah yang memiliki nilai luar biasa, sementara sepak bola hanya sebuah hiburan yang sebenarnya tidak pernah habis. Ia memulai dengan mengkritik kebiasaan begadang demi bola, yang dianggapnya kurang produktif.

“Bola malam ini bisa dilihat besok. Tapi tahajud malam ini, belum tentu bisa dilakukan besok,” ungkapnya.

UAH menyoroti bahwa pertandingan bola memiliki siaran ulang, sedangkan kesempatan beribadah di malam hari adalah momen yang sulit tergantikan.

Dia kemudian memberikan contoh sederhana tentang bagaimana dirinya tetap bisa memahami jalannya pertandingan tanpa harus menontonnya secara langsung. Menurutnya, informasi tentang bola tetap dapat diperoleh melalui berbagai cara tanpa mengorbankan waktu malam yang berharga.

“Ayo tanya saya soal bola. Saya bisa cerita lengkap. Messi guling, ngegolin, sampai skor dua kosong dibalas lagi. Tapi itu semua saya tahu tanpa harus begadang nonton langsung,” katanya sembari tersenyum.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sepak Bola Bisa Ditonton Ulang, Tahajud Tak Bisa Diulang

Timnas Indonesia vs Timnas Jepang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemain Timnas Indonesia, Rizky Ridho, berebut bola dengan pemain Jepang,, Kaoru Mitoma pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (15/11/2024) malam WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

UAH menambahkan, umat Islam seharusnya lebih bijak dalam mengatur waktu. Menonton bola, meskipun menyenangkan, tidak boleh sampai mengalahkan prioritas untuk beribadah.

Ia mengingatkan, “Sabar, sabar. Mau tahajud malam ada bola, sabar. Pindah ke tahajud. Tinggalkan pelan-pelan.” Pesan ini disampaikan untuk mengajak umat agar mulai membiasakan diri mengutamakan ibadah di atas hiburan.

Menurut UAH, sepak bola hanyalah hiburan yang tidak akan pernah habis. Akan selalu ada pertandingan berikutnya, tetapi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah di waktu-waktu utama tidak datang setiap hari.

“Informasi soal bola bisa didapatkan kapan saja. Tapi momen untuk bermunajat di malam hari, itu lebih berharga,” tegasnya. UAH menyayangkan jika umat lebih memilih begadang untuk bola ketimbang memanfaatkan waktu untuk ibadah.

Selain itu, UAH juga mengingatkan bahwa manusia sering kali terjebak dalam kenyamanan hiburan sehingga melupakan tanggung jawab spiritualnya. Ia mengajak umat untuk mulai introspeksi dan memperbaiki kebiasaan yang kurang bermanfaat.

Melalui ceramah ini, UAH menyampaikan pesan yang relevan untuk semua kalangan, terutama pecinta sepak bola. Ia tidak melarang hiburan, tetapi meminta agar hiburan tidak mengesampingkan nilai-nilai spiritual.

Ajakan UAH untuk Pilih Prioritas

[Bintang] 6 Amalan yang Harus Tetap Kamu Lakukan Meski Ramadan Telah Usai
Salat tahajud (Via: holikulanwar.blogspot.com)

Pesan ini disampaikan dengan penuh empati dan humor khas UAH. Ia mencontohkan bagaimana dirinya tetap memahami dunia sepak bola tanpa harus terikat untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.

Sebagai ulama yang dikenal dekat dengan masyarakat, UAH kerap mengaitkan nilai-nilai agama dengan aktivitas sehari-hari. Pesannya tidak hanya bersifat pengingat, tetapi juga motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah.

Melalui ceramah ini, UAH mengajak umat Islam untuk lebih bijak dalam menentukan prioritas. Waktu yang digunakan untuk menonton bola, menurutnya, bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti ibadah tahajud.

UAH menegaskan bahwa memilih tahajud di atas sepak bola bukanlah hal yang sulit jika umat memahami nilai sebenarnya dari waktu dan kesempatan yang Allah berikan.

Ceramah ini sekaligus menjadi cermin bagi siapa saja untuk lebih sadar akan pentingnya keseimbangan antara hiburan dan ibadah. Sebuah ajakan agar umat mampu mengelola waktu dengan bijak untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kesimpulannya, menonton bola tidaklah dilarang, tetapi jangan sampai mengorbankan kesempatan beribadah. UAH berharap umat lebih bijak memilih mana yang lebih bernilai dan membawa manfaat jangka panjang.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya