Liputan6.com, Cilacap - Salah satu bentuk nikmat Allah SWT yang diberikan kepada umat Islam di hari kiamat selain syafaat Rasulullah SAW ialah telaga kautsar di mana mereka dapat meminum airnya yang penuh dengan keberkahan.
Digambarkan, banyak manusia yang ingin mendekati Telaga Kautsar di tengah cekaman kiamat yang begitu panjang dan melelahkah. Namun, tak semua bisa mendekat.
Advertisement
Gambaran mengenai Telaga Kautsar ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Advertisement
إِنَّ لِي حَوْضًا عَرْضُهُ كَمَا بَيْنَ أَيْلَةَ إِلَى الْكَعْبَةِ، أَوْ قَالَ: صَنْعَاءَ، أَشَدَّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ، فِيهِ آنِيَةٌ عَدَدُ نُجُومِ السَّمَاءِ، يَمُدُّهُ مِيزَابَانِ مِنَ الْجَنَّةِ أَحَدُهُمَا مِنْ وَرِقٍ، وَالْآخَرُ مِنْ ذَهَبٍ مَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهُ أَبَدًا مَنْ كَذَّبَ بِهِ لَمْ يُصِبْ بِهِ الشُّرْبَ
Artinya, “Sungguh aku memiliki telaga yang luasnya bagai antara Eliya (Baitul Maqdis) dan Ka‘bah. Atau perawi mengatakan: antara Eliya dan Shana‘a (Yaman). Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Di sana banyak wadah sebanyak bintang di langit. Membentang kepadanya dua aliran dari surga. Yang satu aliran dari perak. Yang satu dari emas. Siapa pun yang meminum airnya tidak akan haus lagi selamanya,” (HR Abu Ya‘la dan Ibnu Hibban).
Baca Juga
Namun, terdapat sekelompok manusia yang justru dijauhkan dari telaga kautsar ini. Lantas siapakah mereka dan apa yang mereka perbuat sehingga mendapat balasan tersebut?
Simak Video Pilihan Ini:
Golongan yang Dijauhkan dari telaga Kautsar
Menukil Republika, Nabi SAW bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh ummul mukminin 'Aisyah RA.
وعن عائشة رضي الله عنها قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول وهو بين ظهراني أصحابه: (إني على الحوض، أنتظر من يرد علي منكم، فوالله ليقتطعن دوني رجال، فلأقولن: أي رب! مني ومن أمتي، فيقول: إنك لا تدري ما عملوا بعدك
“Aku lebih dahulu dibanding kalian (sampai) di Telaga. Ditunjukkan kepadaku (tentang Telaga) beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan minuman untuk mereka dari telaga, mereka dijauhkan dariku. Aku pun bertanya kepada Tuhanku (mengapa mereka dijauhkan dari Telaga), 'Ini (mereka) adalah umatku.' Kemudian, Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bidah yang mereka buat sesudahmu'" (HR Muslim).
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan, para ulama saling berbeda pendapat tentang orang-orang yang disebut hadis tersebut. Ada yang menyebut, mereka adalah golongan yang munafik dan yang murtad. Mereka kelak akan berkumpul di Telaga Nabi layaknya burung-burung puyuh berkumpul. Kemudian, Rasulullah SAW memanggil mereka dikarenakan melihat sisa-sisa tanda keislaman yang ada pada diri mereka.
Advertisement
Murtad dan Belum Masuk Islam Lagi
Kemudian, Allah menegur Nabi SAW. Dikatakan kepada beliau, “Mereka itu adalah orang yang meninggalkan agama mereka setelah engkau (meninggal)." Atau, "Mereka mati, namun belum kembali berislam lagi.”
Pendapat kedua menyatakan, yang dimaksud dengan golongan dalam hadis tersebut adalah mereka yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, kemudian murtad setelah sepeninggal beliau.
Di Hari Kiamat, Nabi SAW memanggil mereka, tetapi tidak ada bekas-bekas wudhu yang terpancar dari mereka, sebagaimana yang beliau kenali semasa dahulu. Kemudian, dikatakan kepada Rasulullah, “Mereka murtad setelah engkau (meninggal)."
Pendapat yang terakhir menyebutkan, yang dimaksud dengan golongan yang terhindar dari Telaga Nabi adalah para pelaku maksiat. Termasuk di dalamnya adalah pembohong-pembohong semasa di dunia. Akibat perbuatannya itu, mereka terhambat.
Hukuman dijatuhkan atas mereka. Kemudian, berkat rahmat Allah SWT, mereka diperkenankan masuk ke dalam surga lantaran keimanannya semasa di dunia.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul