Buya Yahya Bongkar Rahasia Sukses Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya Raya

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdurrahman bin Auf terkenal dengan kekayaannya yang melimpah dan kedermawanannya yang luar biasa.

Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin meneladani kesuksesan dunia sekaligus akhirat.

Dalam sebuah ceramah, Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya mengungkapkan cara-cara Abdurrahman bin Auf meraih kekayaan yang diberkahi.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial, ceramah ini membahas rahasia kesuksesan finansial sahabat Nabi tersebut.

Buya Yahya menyampaikan bahwa banyak orang bermimpi untuk menjadi kaya raya seperti Abdurrahman bin Auf.

Namun, tidak semua memahami bahwa kekayaan sejati bukan sekadar jumlah harta, melainkan keberkahannya yang membawa manfaat bagi banyak orang.

Simak Video Pilihan Ini:

Salah satu hal yang menjadi kunci kesuksesan Abdurrahman bin Auf adalah niat yang benar. Menurut Buya Yahya, Abdurrahman bin Auf menjadikan hartanya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membantu sesama.

“Bukan sekadar mencari banyaknya harta, tapi bagaimana harta itu bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat,” ujar Buya Yahya.

Sedekah adalah salah satu cara utama Abdurrahman bin Auf dalam mengelola kekayaannya. Ia sering kali memberikan sebagian besar hartanya untuk membantu fakir miskin, membangun infrastruktur, dan mendukung dakwah Islam.

Bahkan, sedekah yang diberikannya sangat besar hingga terkadang ia tidak sempat mengeluarkan zakat, karena hartanya sudah habis digunakan untuk membantu sesama.

Buya Yahya menjelaskan, “Abdurrahman bin Auf adalah contoh nyata bahwa sedekah tidak akan membuat seseorang miskin. Justru dengan memberi, Allah membuka pintu rezeki lebih luas.”

Hal ini menjadi pelajaran penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan keberkahan dalam harta.

Selain itu, Abdurrahman bin Auf juga dikenal sebagai pebisnis yang jujur dan amanah. Ia selalu memastikan setiap transaksi dilakukan dengan cara yang halal. Integritas ini membuatnya dipercaya oleh banyak orang, sehingga bisnisnya berkembang pesat.

“Dalam Islam, bisnis adalah ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang sesuai syariat. Abdurrahman bin Auf menjadi bukti nyata bagaimana etika bisnis Islami membawa kesuksesan dunia dan akhirat,” tambah Buya Yahya.

Tidak hanya itu, Abdurrahman bin Auf juga terkenal dengan gaya hidup yang sederhana meskipun memiliki kekayaan melimpah. Ia tidak pernah memamerkan hartanya, melainkan menggunakannya untuk tujuan-tujuan mulia. Kesederhanaan inilah yang menjadikan hartanya penuh keberkahan.

Buya Yahya menegaskan bahwa salah satu rahasia kesuksesan Abdurrahman bin Auf adalah doa yang tulus dan hubungan yang kuat dengan Allah. Ia selalu memohon kepada Allah agar diberi rezeki yang berkah dan mampu memanfaatkannya untuk kebaikan.

Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa keberkahan rezeki tidak selalu terlihat dari jumlahnya. “Bisa jadi rezeki yang sedikit lebih berkah daripada harta yang melimpah jika digunakan dengan niat yang salah,” jelasnya.

Ia mengajak umat Islam untuk meneladani prinsip-prinsip hidup Abdurrahman bin Auf, khususnya dalam hal berbagi dan menjaga kehalalan harta. Dengan begitu, harta yang dimiliki akan menjadi sumber kebahagiaan, bukan justru menjadi penyebab kehancuran.

Pesan utama dari ceramah Buya Yahya adalah pentingnya memiliki niat yang benar dalam mencari rezeki. Niat yang lurus akan membuka pintu keberkahan dan memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.

Melalui kisah Abdurrahman bin Auf, umat Islam diajarkan untuk tidak hanya mengejar kekayaan duniawi, tetapi juga keberkahan yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap harta yang kita miliki adalah titipan Allah yang harus dikelola dengan bijak.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berusaha, berbagi, dan menjaga niat yang benar dalam setiap langkah kehidupan.

Dengan begitu, kita tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat kelak.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul