Liputan6.com, Jakarta - Masa depan sering kali menjadi hal yang membuat banyak orang cemas dan khawatir. Ketika kita menghadapi banyak ketidakpastian dalam hidup, seperti pilihan karier, pendidikan, hubungan, atau perencanaan masa depan lainnya, menjadikan rasa takut kembali menyelimuti hati.
Perasaan ini akhirnya mengarah pada kebingungan untuk mengambil keputusan yang tepat. Banyak orang merasa bimbang, seolah-olah tidak ada jalan yang pasti dan aman untuk masa depan mereka.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ustadz Hanan Attaki, seorang dai muda yang kerap memberikan pandangan tentang kehidupan, menyampaikan nasihat bijak yang sangat menyentuh mengenai bagaimana seharusnya kita menghadapi kekhawatiran masa depan.
Menurut Hanan Attaki, dalam hidup kita harus belajar untuk mempercayakan segala urusan kepada Allah dan berani bertaruh pada takdir. Ketika kita menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya dengan penuh keyakinan, maka Allah akan memberikan jalan terbaik untuk kita.
Saksikan Video Pilihan ini:
Pertaruhkan Masa Depan Sepenuhnya kepada Allah
Dalam hidup, sering kali kita dihadapkan pada keputusan besar yang dapat memengaruhi masa depan. Namun, kadang kita merasa ragu dan tidak berani mengambil keputusan dengan penuh keyakinan.
"Seharusnya kita berani bertaruh tentang masa depan kita dan naruh pilihan kita tuh di Allah. Kenapa kita nggak berani bertaruh untuk Allah? Ini masa depan nih, saya pertaruhkan," kata Ustadz Hanan Attaki dikutip dari YoTube Inspirator Islam.
"Nih, kalau saya enggak pacaran, apakah saya tetap akan bisa menikah? Taruh aja pertaruhannya sama Allah. Allah bilang, "Siapa yang istiqomah, kami tolong dia," sambungnya.
Ketika berada di persimpangan antara pilihan yang halal dan haram, banyak orang sering kali merasa bingung dan ragu. Namun, dalam Islam, kita diajarkan untuk tegas memilih yang halal tanpa perlu melalui keraguan yang berlarut-larut.
"Yakin aja sama Allah, pokoknya. Kalau misalnya ada pertaruhan hidup, pilihan antara halal dan haram, kalau antara halal dan haram tuh enggak usah sholat istikharah. Sholat istikharah itu berlaku hanya untuk yang halal dan halal, tapi kita bingung mana yang terbaik," jelasnya.
Sehingga, ketika pilihan sudah jelas antara yang benar dan salah, tidak perlu menunda-nunda atau meminta banyak pendapat. Memilih yang benar sudah cukup, karena itulah yang paling diinginkan oleh Allah.
"Kalau yang satu halal, yang satu haram, eh, ntar dulu, saya istikharah dulu nih, pilih halal apa yang haram? Gak perlu, itu mah. Kalau halal haram, udah aja pilih yang halal. Antara benar dan salah, pilih yang benar. Gak perlu istikharah," tegasnya.
Allah adalah pemilik segala sesuatu di dunia ini, dan hanya Dia yang dapat menjamin kehidupan kita dengan segala kebaikan.
"Pilihlah Allah, Allah pasti akan menjamin kehidupan kita. Allah SWT, pemilik alam semesta, dan Allah yang menggaransi alam semesta," tuturnya.
Advertisement
Istiqomah dalam Menjalani Kehidupan
Hidup memang penuh dengan ketidakpastian. Tetapi keyakinan kepada Allah harus melebihi segala bentuk keraguan. Menyerahkan segalanya kepada Allah berarti mempercayakan kehidupan kita pada kekuatan yang lebih besar dari apapun.
"Makanya, belajar tafakur, ingat-ingat wah, batu kalau dilempar ke atas, pasti jatuh ke bawah. Saya yakin, masak Allah, saya gak yakin. Padahal Allah itu lebih pasti daripada batu jatuh ke bawah," ucapnya.
Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya melalui banyak pertolongan yang diberikan kepada orang-orang yang istiqomah di jalan-Nya. Ini bukan hanya sekadar cerita, tetapi bukti nyata yang bisa kita lihat dalam perjalanan hidup.
"Allah udah banyak nolong orang-orang yang istiqomah di jalan-Nya. Itu enggak jadi bukti gitu? Afala Ta’qilun? Tidakkah kalian berpikir? Tidakkah kalian melihat? Tidakkah kalian mentafakuri? Qulsiru fil ardh. Berjalanlah di muka bumi dan lihat bagaimana Allah SWT menunjukkan kebesaran di dalam cerita-cerita umat terdahulu," jelasnya.
Istiqomah bukan hanya tentang terus beramal baik, tetapi juga senantiasa tetap berada di jalan yang diridhoi oleh Allah. Jalan hidup yang kita pilih harus selalu mengikuti petunjuk-Nya dan tidak menyimpang.
"Makanya, kita coba belajar istiqomah. Pertama, dawam dalam amal sholeh. Yang kedua, on the track, jangan keluar dari jalur. Selama jalur itu masih diridhoi Allah, kita terus aja. Enggak usah khawatir, karena track itu pasti akan membawa kita kepada ridho Allah dan kemenangan di sisi Allah SWT," pungkasnya.