Liputan6.com, Jakarta - Jumat merupakan salah satu hari yang istimewa. Dalam Islam, Jumat dijuluki sayyidul ayyam atau rajanya segala hari. Banyak amalan yang hanya dilakukan pada hari Jumat.
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) membagikan satu amalan khusus Jumat berupa doa dengan khasiatnya diberikan kelancaran rezeki. Redaksi doa pelancar rezeki ini termasuk pendek dan dapat diamalkan oleh umat Islam.
Advertisement
Berikut adalah amalan doa dari UAH agar rezeki lancar yang dibaca pada hari Jumat. Amalan ini dibaca sebelum meninggalkan tempat sholat Jumat bagi laki-laki dan setelah Ashar menjelang Maghrib bagi perempuan.
Advertisement
Baca Juga
اللهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِناَ بِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumakfina bi halaalika ‘an haroomik, wa aghnina bi tha'atika 'an maksiatik wa bifadhlika ‘amman siwaak.
Artinya: “Ya Allah mohon cukupkan kepada kami segala yang halal dari-Mu dan jauhkan kami dari segala yang Kau haramkan. Ya Allah mohon luaskan diri kami untuk selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaat kepada-Mu, untuk meningkatkan ketaatan kami kepada-Mu, dan terjauh dari perbuatan perbuatan yang Kau larang. Dan mohon luaskan diri kami untuk mendapatkan segala keistimewaan yang Engkau tetapkan yang berpeluang kami dapatkan dan jauhkan kami dari selain itu.”
“Pendek tapi padat. Usahakan dibaca tiap Jumat sebelum selesai meninggalkan Jumatan untuk yang laki-laki. Yang ibu-ibu (perempuan) baca ba'da Ashar menjelang Maghrib,” kata UAH dikutip dari YouTube Majelis Ngopi Warakas, Kamis (20/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Waktu Turunnya Rezeki
Dalam ceramah yang berbeda, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan tentang waktu turunnya rezeki. UAH mengatakan bahwa rezeki seseorang tidak selamanya langsung diturunkan semua, ada yang ditunda dahulu untuk diakumulasikan sehingga turunnya lebih banyak.
“Cuma kadang-kadang ada yang turun langsung seketika, ada yang diakumulasikan sehingga jumlahnya terasa besar,” kata UAH dikutip dari YouTube Audio Dakwah.
Misalnya, ketika berikhtiar mencari rezeki pertama dia belum dapat uang. Pun setelah bekerja seminggu. Barulah setelah berusaha sebulan rezeki didapatkan. Hal ini bukan berarti rezeki tiba-tiba besar, tapi akumulasi dari hasil ikhtiar sebelumnya.
Lalu pertanyaanya, mengapa Allah tidak langsung turunkan saja rezekinya? Apa penyebab rezeki manusia ditunda Allah?
“Karena Allah ingin mendengar doa Anda. Sebab kalau orang usaha belum dapat di hari itu pasti tahajudnya nambah, baca Al-Qur’an-nya meningkatkan, kadang-kadang dia puasa yang selama ini gak pernah dikerjakan. Sedangkan Allah pencemburu apalagi orang yang ahli dunia. Kerjakan, rezeki datang,” tutur UAH.
Advertisement
Jangan Lupa Berbagi setelah Dapat Rezeki
UAH mengatakan, setiap rezeki yang Allah berikan untuk hamba-Nya ada hak orang lain yang harus dibagikan. Oleh karenanya, kita harus mengeluarkan sebagian dari rezeki sebagai tabungan di akhirat kelak.
“Kalau gak siap investasi akhirat, (suka) kejadian. Kadang-kadang pencurian, kadang-kadang kebakaran, kadang-kadang kebanjiran,” imbuh UAH.
Kata UAH, begitu rezeki kita menjadi investasi akhirat, maka sejatinya nilainya tidak berkurang, melainkan bertambah. Sebab, Matematika Allah berbeda dengan hitungan hamba-Nya.
“Bagaimana cara mengeluarkannya? Ada zakat. Kalau masih ada, diinfaqkan, pahalanya luar biasa, 700 kali lipat paling minimal,” kata UAH.
Wallahu a’lam.
