Buya Yahya Ungkap Gambaran Manusia yang akan Merasakan Nikmat Surga dan Pedihnya Neraka

Buya Yahya mengingatkan bahwa setiap umat manusia memiliki jalan hidup yang berbeda, namun semuanya dipertemukan dalam ujian yang mengarah pada kebaikan

oleh Liputan6.com Diperbarui 19 Feb 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 18:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia yang hidup di dunia pasti menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Ada yang merasakan kenikmatan yang luar biasa, sementara yang lain diuji dengan berbagai kesulitan dan penderitaan. Namun, apa yang dialami di dunia ini akan sangat berbeda dengan apa yang akan dirasakan di akhirat, baik itu kenikmatan surga ataupun pedihnya neraka.

KH Yahya Zainul Ma'arif, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, berbagi pemahamannya mengenai dua model manusia yang akan merasakan nikmat surga dan pedihnya neraka.

Dalam sebuah ceramah yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @abdul___syukur, Buya Yahya menjelaskan bahwa kehidupan dunia adalah ujian bagi setiap umat manusia. Setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri, dengan berbagai tantangan yang dihadapi.

“Gambaran dua model manusia ini sangat penting untuk diyakini oleh setiap ahli iman,” ujar Buya Yahya.

Ia menjelaskan bahwa bagi mereka yang hidupnya dipenuhi dengan kenikmatan dunia, baik berupa harta, kekuasaan, atau kedudukan, maka di akhirat nanti mereka akan merasakan pedihnya neraka jika mereka tidak menjaga amanah dan tidak taat pada perintah Allah.

Sebaliknya, bagi mereka yang hidup di dunia dalam kesulitan, banyak cobaan, dan ujian, seperti sakit atau kemiskinan, namun mereka tetap sabar dan tawakal kepada Allah, maka di akhirat nanti mereka akan merasakan kenikmatan surga yang luar biasa. Buya Yahya menggambarkan bahwa bagi orang yang hidup susah di dunia, segala bentuk penderitaan yang pernah mereka rasakan akan tertutup dengan agungnya nikmat surga.

"Ketika hidup susah di dunia, mendapatkan berbagai macam ujian, anggap saja sudah sakit semuanya, kemudian di akhirat masuk surga, maka sungguh kebahagiaan itu yang pernah ia rasakan di dunia sirna tertutup dengan agungnya nikmat surga," jelas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, ini adalah salah satu rahmat Allah bagi umat-Nya. Kenikmatan dunia yang dimiliki oleh sebagian orang dapat membuat mereka lupa akan hakikat hidup yang sesungguhnya, sementara bagi mereka yang diuji dengan kesulitan di dunia, ada janji surga yang luar biasa jika mereka tetap bersabar dan menjaga iman.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Hati-Hati yang Enak di Dunia

Film Siksa Neraka
Siksa Neraka. (Foto: Dok. Dee Company)... Selengkapnya

Sebagai contoh, seseorang yang hidupnya penuh dengan harta dan kenikmatan duniawi mungkin akan merasa cukup dengan segala yang dimilikinya, bahkan tidak merasa membutuhkan pertolongan dari Allah.

Namun, dalam pandangan agama, jika dia tidak menggunakan kekayaannya untuk kebaikan dan tidak menjaga hubungan dengan Allah, maka semua kenikmatan itu bisa menjadi sebab dirinya merasakan pedihnya neraka di akhirat.

Sebaliknya, orang yang hidup di dunia dengan kesulitan dan ujian, yang terus berdoa dan tawakal kepada Allah, justru akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa di akhirat. "Mereka yang sabar akan mendapat balasan yang jauh lebih besar di surga," ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa ujian duniawi bukanlah akhir dari segalanya. Setiap cobaan dan penderitaan yang dirasakan di dunia adalah sementara, dan balasan yang lebih besar akan diberikan kepada mereka yang bertahan dalam iman.

"Tidak mudah berkeluh kesah kepada Allah. Allah menguji untuk mengangkat derajat hamba-Nya," tambahnya.

Bagi mereka yang merasa kesulitan, Buya Yahya mengingatkan agar mereka tidak mudah putus asa. "Sabar dan tawakal adalah kunci utama agar kita bisa merasakan nikmat surga nanti. Semua penderitaan yang kita rasakan di dunia akan tergantikan dengan kebahagiaan yang tidak terhingga di akhirat," ujarnya.

Sementara itu, Buya Yahya juga memberikan gambaran mengenai orang-orang yang hidup dengan kenikmatan dunia tetapi lupa akan kewajibannya terhadap Allah.

"Mereka yang hidup dalam kesenangan dan kenikmatan duniawi, jika tidak menjaga hubungan dengan Allah, mereka akan merasakan akibatnya di akhirat," ungkapnya.

Namun, Buya Yahya juga menekankan bahwa setiap orang yang beriman dan taat kepada Allah akan mendapatkan janji surga yang abadi.

Susah di Dunia, Tapi Iman, Ini Balasannya

nama-nama surga
ilustrasi surga ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

"Bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh, meskipun hidup mereka penuh dengan ujian, di akhirat nanti Allah akan memberikan mereka kenikmatan yang tiada tara," ujarnya dengan tegas.

Bagi Buya Yahya, gambaran dua model manusia ini adalah pengingat bagi umat untuk terus menjaga iman, tidak mudah tergoda oleh dunia, dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah.

"Setiap ujian adalah kesempatan untuk meningkatkan kedekatan kita dengan Allah," kata Buya Yahya. Ujian dunia adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang abadi di surga.

Selain itu, Buya Yahya juga menekankan pentingnya sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan hidup. "Tidak ada yang lebih berharga selain sabar dalam menghadapi ujian," tambahnya.

Dia juga mengingatkan bahwa setiap umat manusia memiliki jalan hidup yang berbeda, namun semuanya dipertemukan dalam ujian yang mengarah pada kebaikan. "Tidak ada hidup yang mudah, tapi jika kita sabar, Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik," ujarnya.

Tentu saja, kata Buya Yahya, tidak ada orang yang bisa menghindari ujian. Namun, ujian itu bisa menjadi jalan menuju surga, asalkan kita menghadapinya dengan penuh kesabaran dan keyakinan. "Jangan sampai kita terlena dengan kenikmatan dunia yang sifatnya sementara," tegasnya.

Pada akhirnya, Buya Yahya menyampaikan bahwa yang terpenting adalah menjaga niat dan tujuan hidup. "Hidup kita adalah untuk meraih ridha Allah, dan dengan itu, kita akan mendapatkan balasan yang terbaik di akhirat nanti," kata Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya