Liputan6.com, Jakarta Rezeki setiap makhluk merupakan hak prerogatif Allah SWT, yang telah menetapkan porsinya dalam berbagai bentuk. Setiap makhluk memperoleh rezeki sesuai dengan ketentuan-Nya, meskipun cara mendapatkannya berbeda-beda.
Manusia, sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan budi, memiliki kewajiban untuk berikhtiar dalam menjemput rezeki. Namun, tidak semua usaha selalu berjalan sesuai harapan. Ada kalanya seseorang menghadapi hambatan yang membuat rezeki terasa seret, terlebih jika ia sedang memiliki utang atau kewajiban lain yang harus segera diselesaikan.
Baca Juga
Terkait hal ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menegaskan bahwa meskipun rezeki telah diatur oleh Allah SWT, umat Islam tetap dianjurkan untuk berusaha dan berdoa. Menurutnya, selain melakukan ikhtiar secara lahiriah, seorang muslim juga perlu memperkuat usaha batiniah melalui doa. Dengan izin dan kuasa Allah, rezeki bisa datang dari arah yang tidak terduga.
Advertisement
Simak penjelasan lebih lengkap yang telah dirangkum pada Jumat (21/3/2025).
Membuka Pintu Rezeki dengan Doa
Salah satu amalan yang dianjurkan oleh Ustadz Adi Hidayat untuk mendatangkan rezeki adalah membaca Surat At-Talaq (ayat 2-4) setiap pagi saat menjalankan shalat Dhuha. Menurut beliau, amalan ini dapat menjadi jalan terbukanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dalam salah satu tayangan di kanal YouTube Adi Hidayat Official, beliau menegaskan bahwa selain bekerja keras, seorang muslim juga harus berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT dalam mencari rezeki.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa membaca ayat-ayat tertentu dari Surat At-Talaq saat shalat Dhuha empat rakaat dengan khusyuk dan penuh keikhlasan dapat memberikan manfaat luar biasa. Amalan ini diyakini mampu membantu seseorang menghadapi kesulitan ekonomi jika dilakukan dengan rutin dan benar.
Advertisement
Surat yang Dimaksud UAH, Arab, Latin dan Artinya
Mengutip dari laman NuOnline, berikut ini surat yang dimaksud UAH, Surat AT Talaq 2, 3, dan 4:
فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِۗ ذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ ٢
fa idzâ balaghna ajalahunna fa amsikûhunna bima‘rûfin au fâriqûhunna bima‘rûfiw wa asy-hidû dzawai ‘adlim mingkum wa aqîmusy-syahâdata lillâh, dzâlikum yû‘adhu bihî mang kâna yu'minu billâhi wal-yaumil-âkhir, wa may yattaqillâha yaj‘al lahû makhrajâ
Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, rujuklah dengan mereka secara baik atau lepaskanlah mereka secara baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil dari kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Yang demikian itu dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ٣
wa yarzuq-hu min ḫaitsu lâ yaḫtasib, wa may yatawakkal ‘alallâhi fa huwa ḫasbuh, innallâha bâlighu amrih, qad ja‘alallâhu likulli syai'ing qadrâ
dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.
وَالّٰۤـِٔيْ يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ وَاُولٰتُ الْاَحْمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنْ يَّضَعْنَ حَمْلَهُنَّۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا ٤
wal-lâ'i ya'isna minal-maḫîdli min nisâ'ikum inirtabtum fa ‘iddatuhunna tsalâtsatu asy-huriw wal-lâ'i lam yahidln, wa ulâtul-aḫmâli ajaluhunna ay yadla‘na ḫamlahunn, wa may yattaqillâha yaj‘al lahû min amrihî yusrâ
Perempuan-perempuan yang tidak mungkin haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan. Begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid (belum dewasa). Adapun perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.
Kunci Menuju Rezeki yang Berkah
Meskipun amalan-amalan di atas dianjurkan, jangan sampai kita hanya bergantung pada amalan tanpa disertai usaha dan kerja keras. Rezeki yang berkah didapat melalui kombinasi antara usaha yang maksimal dan doa yang khusyuk. Kejujuran dan tawakal kepada Allah SWT juga menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan dan keberkahan rezeki.
Ingatlah bahwa rezeki datang dari berbagai arah yang tak terduga. Dengan selalu berdoa, berikhtiar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita membuka peluang untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah dan penuh keberkahan. Semoga amalan-amalan ini dapat membantu kita semua dalam meraih rezeki yang halal dan barokah.
Sebagai penutup, perlu diingat bahwa semua amalan harus dilakukan dengan ikhlas dan niat yang tulus. Jangan sampai kita mengharapkan rezeki secara instan tanpa usaha. Kombinasi antara usaha, doa, dan keimanan yang kuat akan membawa kita pada keberhasilan dan keberkahan rezeki yang diridhoi Allah SWT.
Advertisement
