Jika Ada yang Tidak Suka dengan Kita, Hidup Malah Lebih Ringan Kata Gus Baha, Kok Bisa?

Kata gus Baha, dalam banyak kasus, seseorang bisa saja merasa kecewa karena ada orang lain yang tidak menyukainya. Namun, jika dilihat dari sudut pandang lain, ini bisa menjadi bentuk perlindungan dari Allah SWT.

oleh Liputan6.com Diperbarui 23 Feb 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 16:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sosial, sering kali seseorang menghadapi situasi di mana ada orang lain yang tidak menyukai atau tidak cocok dengannya. Hal ini sering menjadi sumber kekecewaan dan pertanyaan dalam hati. Namun, menurut KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, ketika seseorang mengalami kondisi ini, ada hikmah besar yang sering kali tidak disadari.

Allah SWT memiliki desain tertentu dalam setiap hubungan antarmanusia, termasuk saat ada orang yang tidak cocok dengan kita.

"Ketika Allah SWT menciptakan orang nggak suka kamu, kita kadang merasa, ‘Ya Allah, salah saya apa kok sampai orang nggak cocok sama saya?’" ujar Gus Baha dalam ceramahnya, seperti dikutip dalam video di kanal YouTube @gondelanulama.

Gus Baha menjelaskan bahwa ketidaksukaan seseorang terhadap kita bisa membawa barokah tersendiri yang jarang disadari. Menurutnya, orang yang tidak cocok dengan kita justru bisa menjadi penyelamat dari berbagai masalah. Salah satunya adalah terhindar dari beban sosial yang bisa menyulitkan kehidupan.

"Kamu lupa, Allah mendesain orang nggak cocok sama kamu supaya nggak utang ke kamu, nggak ganggu kamu. Barokahnya nggak cocok itu ya nggak minta uang kamu," jelasnya.

Dalam banyak kasus, seseorang bisa saja merasa kecewa karena ada orang lain yang tidak menyukainya. Namun, jika dilihat dari sudut pandang lain, ini bisa menjadi bentuk perlindungan dari Allah SWT.

Orang yang tidak cocok dengan kita cenderung akan menjauh dan tidak berusaha mengambil keuntungan dari kita. Mereka tidak akan datang untuk meminjam uang, meminta bantuan, atau mengandalkan kita dalam urusan pribadinya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sikap Imam Syafi'i Ketka Ada yang Tidak Suka

1. Membicarakan Orang Lain
Membicarakan orang lain. (Sumber foto: projectinspired.com)... Selengkapnya

Gus Baha mencontohkan bagaimana para ulama terdahulu, termasuk Imam Syafi’i, menyikapi kondisi ini dengan penuh kebijaksanaan.

Imam Syafi’i bahkan menganggap ketika ada orang yang tidak menyukainya, itu adalah tanda kebebasan dan perlindungan dari berbagai masalah duniawi.

"Orang itu nggak cocok sama kamu? Ya baguslah, dia merdekakan kamu. Dia nggak akan pinjam uang kamu, nggak akan pinjam mobil kamu, nggak akan ganggu kamu," tambahnya.

Ketidaksukaan seseorang terhadap kita bisa menghindarkan kita dari berbagai kewajiban sosial yang terkadang membebani.

Misalnya, ketika ada orang yang tidak cocok dengan kita, mereka tidak akan mengundang kita ke acara hajatan mereka, sehingga kita tidak perlu repot menghadiri atau memberikan sumbangan.

Gus Baha menekankan bahwa melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang lebih luas bisa membantu seseorang menjalani hidup dengan lebih tenang.

Seseorang tidak perlu memaksakan diri agar disukai oleh semua orang. Sebab, dalam realitasnya, Allah SWT telah mengatur keseimbangan dalam hubungan antarmanusia.

Dengan Begini Hidup Lebih Ringan

Ilustrasi haters, benci
Ilustrasi haters, benci. (Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay)... Selengkapnya

Tidak semua orang harus akrab dan saling menyukai. Justru, perbedaan dan ketidaksukaan itu sendiri bisa menjadi bentuk hikmah yang bermanfaat.

Sikap menerima kondisi ini dengan lapang dada juga bisa mencegah seseorang dari rasa kecewa dan stres yang tidak perlu.

Banyak orang yang merasa terbebani karena berusaha keras agar diterima oleh semua orang. Padahal, hal itu tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata.

Sebaliknya, ketika seseorang menyadari bahwa ada manfaat dari ketidaksukaan orang lain terhadapnya, hidupnya akan lebih ringan dan bebas dari beban sosial yang tidak perlu.

Menjalani hidup dengan cara seperti ini juga mencerminkan sikap tawakal kepada Allah SWT. Seseorang bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting tanpa terjebak dalam urusan sepele yang menguras energi.

Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih bersyukur ketika mengalami situasi di mana ada orang yang tidak menyukainya.

Daripada merasa sedih atau kecewa, lebih baik melihatnya sebagai bagian dari rencana Allah SWT yang memberikan banyak barokah tersembunyi.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya