Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan tiba, umat Muslim di Indonesia akan menjalankan ibadah puasa sekitar 13 hingga 14 jam selama sebulan. Namun, tahukah kamu kalau durasi puasa di berbagai agama itu berbeda-beda. Ada yang sehari penuh, beberapa jam, bahkan ada yang tanpa durasi tetap.Â
Puasa Ramadhan menjadi momen spiritual bagi umat Islam, dengan durasi yang bervariasi tergantung lokasi. Sementara itu, umat Hindu memiliki berbagai jenis puasa dengan durasi berbeda, mulai dari beberapa jam hingga 24 jam.Â
Advertisement
Baca Juga
Lain halnya dengan umat Kristen yang lebih fleksibel dalam menentukan durasi puasanya, bahkan bisa sampai 40 hari. Umat Konghucu juga punya dua jenis puasa, rohani dan jasmani, dengan durasi yang beragam. Terakhir, umat Buddha lebih menekankan pada pengendalian diri ketimbang puasa total.
Sebaliknya, perbedaan puasa umat Islam dan agama lain salah satunya ialah menjalankan sahur seperti dalam sebuah hadist dikutip dari laman Universitas Islam An Nur:
'"Yang membedakan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur. (HR. Muslim)"
Meskipun tujuannya mendekatkan diri kepada Tuhan masing-masing atau meningkatkan spiritualitas, cara dan durasi puasa di setiap agama ternyata sangat beragam. Berikut Liputan6.com merangkum perbedaan durasi puasa 5 agama melansir dari berbagai sumber, Selasa (4/3/2025).
1. Durasi Puasa Islam
Puasa dalam agama Islam merupakan rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Puasa Ramadan dilakukan selama satu bulan penuh (30 hari), dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Durasi puasa ini bervariasi tergantung lokasi geografis, di Indonesia diperkirakan sekitar 13-14 jam di tahun 2025.
Selain puasa Ramadan, ada juga puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis. Durasi puasa sunnah ini bisa dilakukan selama sehari penuh atau hanya beberapa jam. Semua tergantung niat dan kemampuan masing-masing individu.
Advertisement
2. Durasi Puasa Hindu
Dalam agama Hindu, puasa atau Upawasa memiliki berbagai jenis dan durasi. Ada puasa wajib seperti Siwaratri yang dilakukan selama 24 jam atau lebih, dan ada juga puasa pilihan seperti Ekadashi yang dilakukan sehari penuh.
Durasi puasa dalam agama Hindu sangat bervariasi, tergantung pada jenis puasa dan tradisi lokal. Beberapa puasa hanya dilakukan selama beberapa jam, sementara yang lain bisa berlangsung selama sehari penuh bahkan lebih.
Dikutip dari alimentarium.org Agama Hindu ditandai dengan beberapa periode puasa. Puasa yang paling umum dilakukan, Ekadashi, dilakukan sekitar dua kali sebulan, pada hari kesebelas setiap bulan terbit dan terbenam. Perayaan di awal tahun, untuk menghormati Siwa, merupakan acara penting lainnya.Â
3. Durasi Puasa Kristen
Tidak ada aturan baku mengenai durasi puasa dalam agama Kristen. Puasa merupakan bentuk ibadah sukarela yang dilakukan atas dasar kesadaran dan kehendak pribadi. Durasi puasa bisa berkisar dari beberapa jam hingga beberapa hari, bahkan sampai 40 hari seperti masa Prapaskah.
Umat Kristen biasanya berpuasa dengan menghindari makan dan minum, atau hanya mengonsumsi makanan tertentu. Tujuan utama puasa dalam agama Kristen adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan merenungkan makna hidup.
Advertisement
4. Durasi Puasa Konghucu
Dalam agama Konghucu, terdapat dua jenis puasa yaitu puasa rohani dan puasa jasmani. Puasa rohani menekankan pada pengendalian diri dari perilaku buruk, sedangkan puasa jasmani berupa pantang makan tertentu, misalnya vegetarian.
Durasi puasa jasmani dalam Konghucu bervariasi, mulai dari sehari hingga beberapa hari, bahkan bisa dilakukan secara permanen. Puasa sering dikaitkan dengan hari-hari perayaan atau sembahyang.
5. Durasi Puasa Buddha
Menurut informasi dari laman reviewreligion.org, umat Buddha menjalankan puasa yang dimulai pada bulan Agustus selama 45 hari. Selama periode ini, mereka hanya diperbolehkan makan satu kali sehari, sementara di luar waktu makan tersebut, hanya diperbolehkan mengonsumsi cairan.Â
Puasa berlangsung dari siang hari hingga matahari terbit pada hari berikutnya dan biasanya dilakukan setahun sekali. Selain itu, umat Buddha juga dapat memilih untuk berpuasa pada hari-hari lainnya.
Ada juga Ibadah puasa dalam agama Buddha yang dikenal sebagai Uposatha, memiliki beberapa perbedaan dan aturan bergantung pada aliran Buddha yang diikuti, tetapi umumnya mengikuti perhitungan kalender Buddhis. Selama Uposatha, umat Buddha diperbolehkan untuk minum namun tidak diperkenankan makan.
Advertisement
