Gema Toleransi pada Malam Lebaran di Maumere, Umat Nasrani Ikut Pawai Obor

Pawai obor merayakan malam takbiran itu, bukan hanya sekedar tradisi umat muslim, tetapi juga menjadi ajang silahturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama di Maumere, Sikka, NTT

oleh Ola Keda Diperbarui 01 Apr 2025, 21:58 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2025, 20:30 WIB
Pawai obor di malam takbiran menjadi simbol toleransi dan eratnya persahabatan antara muslim dengan umat Nasrani serta agama lainnya. (Foto: Liputan6.com/Ola Keda)
Pawai obor di malam takbiran menjadi simbol toleransi dan eratnya persahabatan antara muslim dengan umat Nasrani serta agama lainnya. (Foto: Liputan6.com/Ola Keda)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri 1446 hijriah di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya diwarnai dengan gemerlap obor dan lantunan takbir. Tetapi juga pesan toleransi dan kebersamaan antar umat beragama.

Tak hanya umat muslim yang mengikuti malam takbiran dan pawai obor, ribuan warga lintas agama pun turut serta dalam kegiatan keagamaan itu.

Memegang obor di tangan, pemuda lintas agama ikut mengumandangkan takbir, dalam pawai malam takbiran itu.

Pawai obor juga diwarnai dengan pertunjukan kembang api dan lomba miniatur masjid.

Ketua Remaja Masjid, Fachri Ramadhan Yusuf mengatakan, pawai obor merayakan malam takbiran itu, bukan hanya sekedar tradisi umat muslim, tetapi juga menjadi ajang silahturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

Menurutnya, keterlibatan pemuda pemudi lintas agama itu sebagai simbol kerukunan umat beragama di kabupaten Sikka yang selama ini terjalin dengan baik.

"Kita harus benar-benar menunjukkan ke dunia bahwa NTT itu Nusa Tinggi Toleransi. Dan Sikka sebagai contohnya," ujarnya.

Promosi 1

Simak Video Pilihan Ini:

Kemesraan Islam dan Nasrani

Rupanya kemesraan umat islam dan lintas agama lain di kabupaten Sikka tak hanya ditunjukkan saat hari raya umat Islam. Tetapi juga diwujudkan saat hari raya besar umat agama katolik.

"Di sat hari raya umat islam, saudara-saudara dari agama lain menjadi petugas keamanan. Begitupun sebaliknya, saat hari raya umat katolik, kami dari remaja masjid menjadi pagar betis keamanan," katanya.

Hal ini dibenarkan Elan Riantobi, anggota Orang Muda Katolik (OMK). Menurut Elan, OMK selalu terlibat aktif dalam setiap kegiatan keagamaan umat muslim di kabupaten Sikka.

Ia berharap toleransi yang digaungkan dari kabupaten Sikka bisa menjadi contoh bagi di luar Nusa Tenggara Timur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya