Bahasa Apa yang Digunakan Malaikat Munkar dan Nakir Saat Menguji Penghuni Kubur? Simak Penjelasannya

Bahasa apa yang digunakan oleh malaikat Munkar dan Nakir dalam menguji penghuni kubur? Apakah mereka menggunakan bahasa Arab, bahasa ibu si mayit, atau bahasa lain yang bersifat khusus dan hanya dipahami oleh ruh manusia?

oleh Edelweis Lararenjana Diperbarui 16 Apr 2025, 16:53 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2025, 16:46 WIB
mimpi ziarah ke makam
mimpi ziarah ke makam ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setiap manusia yang telah meninggal dunia akan menghadapi fase alam kubur, sebuah tempat persinggahan sebelum menuju akhirat. Di alam ini, dua malaikat bernama Munkar dan Nakir akan datang untuk mengajukan pertanyaan kepada si mayit sebagai bentuk ujian iman. Pertanyaan ini menjadi bagian penting dari kehidupan setelah kematian yang diyakini oleh umat Islam.

Namun, muncul pertanyaan yang seringkali membuat penasaran: bahasa apa yang digunakan oleh malaikat Munkar dan Nakir dalam menguji penghuni kubur? Apakah mereka menggunakan bahasa Arab, bahasa ibu si mayit, atau bahasa lain yang bersifat khusus dan hanya dipahami oleh ruh manusia?

Pertanyaan ini tak hanya menarik dari sisi keilmuan agama, tapi juga menggambarkan betapa pentingnya pemahaman dan keyakinan kita selama hidup di dunia. Dalam artikel ini, kita akan mengulas pendapat para ulama dan sumber-sumber terpercaya untuk mencari jawaban dari misteri tersebut.

Ini Dia Bahasa yang Digunakan Malaikat Munkar Nakir

Ayat lain dalam Surat Al Baqarah yang Menjelaskan Tentang Kewajiban Berpuasa
Ilustrasi Al-Qur'an Credit: freepik.com... Selengkapnya

Dilansir dari NU Online ada hadis Rasulullah SAW yang terjemahannya menyebutkan “Cintailah Arab karena tiga hal, pertama karena aku orang Arab, kedua Al-Qur'an bahasa Arab, dan ketiga penduduk surga menggunakan bahasa Arab,".

Tetapi tidak ada keterangan perihal bahasa yang digunakan di alam kubur atau alam barzakh. Syekh M Nawawi Al-Bantani dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam mengatakan bahwa kedua malaikat yang bertugas di alam kubur itu akan menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ahli kubur tersebut ketika hidup di alam dunia. 

ويسألان كل إنسان بلغته ويقولان له من ربك وما دينك ومن نبيك وما قبلتك ومن إخوتك وما إمامك وما منهاجك وما عملك 

Artinya: Keduanya (malaikat Munkar dan Nakir) bertanya kepada setiap ahli kubur dengan bahasa yang bersangkutan. Keduanya bertanya, "Siapa tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu? Apa kiblatmu? Siapa saudaramu? Apa imammu? Apa jalan hidupmu? Apa amalmu?" (Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17).

Kedua malaikat di alam kubur akan bertanya perihal tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam ibadah, saudara, pedoman hidup, jalan hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan ahli kubur sehari-hari ketika hidup di dunia. Dengan bahasa itu, ahli kubur dapat menangkap pertanyaan kedua malaikat. Orang yang beriman dan mendapat taufiq dari Allah akan menjawab pertanyaan keduanya dengan tepat.

Nikmat Kubur Bagi yang Berhasil Menjawabnya

Ilustrasi istri meninggal, kuburan, sedih, ziarah
Ilustrasi istri meninggal, kuburan, sedih, ziarah. (Image by freepik)... Selengkapnya

Jika mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan benar, maka ahli kubur diminta untuk kembali istirahat sebagaimana pengantin hingga pada waktunya akan dibangunkan oleh orang yang paling dikasihinya. 

والمؤمن يقول لهما ربي الله وحده لا شريك له والإسلام ديني ومحمد نبي وهو خاتم النبيين والكعبة قبلتي والمؤمنون إخوتي والقرآن إمامي والسنة منهاجي وأنا قرأت كتاب الله فآمنت به وصدقته ويقولان له إذا وفق للجواب صدقت ونم نوم العروس الذي لا يوقظه إلا أحب الناس إليه

Artinya: Orang mukmin menjawab keduanya, "Tuhanku adalah Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Islam agamaku. Muhammad adalah nabiku, ia penutup para nabi. Ka’bah adalah kiblatku. Orang-orang mukmin adalah saudaraku. Al-Qur’an adalah imamku. Sunnah rasul adalah jalan hidupku. Aku membaca kitabullah, dan beriman serta membenarkannya. Kedua malaikat itu berkata kepada ahli kubur yang beriman itu ketika mendapat taufiq untuk menjawabnya: Kau benar. Tidurlah sebagaimana tidur para pengantin yang tiada dapat membangunkannya kecuali orang yang paling mengasihinya (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17). 

Sementara orang kafir dan munafik akan panik diliputi ketakutan ketika ditanya perihal Nabi Muhammad SAW. Keduanya menjawab “Aku tidak tahu.”

 وفي رواية البخاري ومسلم إنهما يقولان له ما كنت تقول في هذا النبي محمد صلى الله عليه وسلم فيقول المؤمن اشهد أنه عبد الله ورسوله انتهى وأما الكافر والمنافق فيحصل لهما رعب فيقولان لهما هاه هاه لا أدري 

Artinya: "Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, kedua malaikat itu bertanya kepada ahli kubur,"Apa pendapatmu perihal nabi ini, Nabi Muhammad SAW?’ Ahli kubur yang beriman itu menjawab keduanya, ‘Saksikanlah bahwa dia (Nabi Muhammad SAW) itu hamba dan utusan Allah. Selesai. Adapun orang kafir dan munafik diliputi rasa takut. Keduanya (orang kafir dan munafik) menjawab: Oh, oh, aku tidak tahu," (Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 17). 

Jaminan Siksa Kubur Bagi yang Tak Bisa Menjawab

Ilustrasi ziarah kubur, muslim, islami
Ilustrasi ziarah kubur, muslim, islami. (Foto oleh Meruyert Gonullu: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kilang-pohon-muda-6908028/)... Selengkapnya

Mengutip dari Republika.co.id, dalam kitab ar-Ruh wan-Nafs karya al-Hafizh Abu Abdullah bin Mandah dijelaskan gambaran mengerikan tentang siksa kubur yang dialami oleh hamba yang ingkar kepada Allah.

Saat ruh dikembalikan ke jasadnya yang terbaring di dalam kubur, dua malaikat, Munkar dan Nakir, datang menghampirinya dengan rupa yang menakutkan—mereka menaburkan tanah dengan taring dan menggali tanah menggunakan rambut mereka. Suara mereka menggelegar layaknya petir, sementara sorot matanya menyambar seperti kilat.

Keduanya lalu mendudukkan si mayit dan menanyakan, "Siapakah Tuhanmu?" Namun ia menjawab, "Aku tidak tahu." Kemudian terdengar suara dari sisi kuburnya berkata, "Memang kamu tidak tahu." Malaikat itu lalu memukulnya dengan tongkat besi, hingga meskipun timur dan barat disatukan, dahsyatnya pukulan tersebut tidak berkurang sedikit pun. Kuburannya menyempit begitu rupa sampai tulang rusuknya saling bertindihan. Lalu dibukakan pintu neraka di hadapannya, dan ia dipertontonkan tempat duduknya di neraka hingga hari kiamat tiba.

Amalan Agar Selamat dari Siksa Kubur

caption ziarah kubur
caption ziarah kubur ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Siksa kubur adalah bagian dari kehidupan setelah kematian yang menjadi peringatan serius bagi setiap insan. Namun, Allah SWT dengan rahmat-Nya juga memberikan jalan bagi hamba-hamba-Nya agar terhindar dari kengerian tersebut. Berikut beberapa amalan yang bisa menjadi pelindung dari siksa kubur:

1. Membaca Surat Al-Mulk Setiap Malam

Rasulullah SAW bersabda bahwa Surat Al-Mulk akan menjadi pelindung bagi siapa saja yang membacanya sebelum tidur. Surat ini memiliki kekuatan syafaat yang bisa menyelamatkan pembacanya dari azab kubur, sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Tirmidzi.

2. Menjaga Shalat Lima Waktu

Shalat adalah tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Orang yang konsisten menjaga shalat dengan khusyuk dan tepat waktu akan mendapatkan perlindungan dari berbagai azab, termasuk di alam kubur.

3. Bersedekah dan Beramal Saleh

Sedekah adalah amalan ringan tapi besar pahalanya. Dalam hadis disebutkan bahwa salah satu amal yang akan menemani seseorang dalam kubur adalah sedekah yang pernah dilakukannya. Ia bisa menjadi cahaya dan pelindung dalam kesendirian kubur.

4. Berdoa Memohon Perlindungan dari Siksa Kubur

Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam senantiasa berdoa meminta perlindungan dari siksa kubur, terutama dalam doa setelah tahiyyat akhir dalam shalat. Doa ini mencerminkan kepasrahan dan pengharapan seorang hamba kepada Allah.

5. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Banyak siksa kubur disebabkan oleh dosa lisan seperti ghibah, adu domba, dan berdusta. Maka penting untuk menjaga ucapan dan perbuatan sehari-hari agar tidak merugikan orang lain, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

6. Menyucikan Diri dari Najis dan Menjaga Wudhu

Dalam hadis disebutkan bahwa sebagian penghuni kubur disiksa karena tidak bersih saat buang air kecil. Maka dari itu, menjaga kebersihan, berwudhu dengan sempurna, dan memperhatikan adab-adab bersuci adalah bagian dari ikhtiar menghindari siksa kubur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya