Liputan6.com, Jakarta - Setiap muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan saudara muslim lainnya. Menyapa dengan mengucapkan kalimat Assalamualaikum hukumnya ialah sunnah muakadah. Sementara, menjawab salam hukumnya wajib sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri. Ia memerlukan orang lain dan prinsipnya sama-sama saling membutuhkan. Orang-orang di sekelilingnya pun tak selalu memiliki latar belakang agama yang sama. Sering terjadi muslim hidup di tengah-tengah nonmuslim.
Nah, kalimat salam Assalamualaikum sudah familiar di telinga nonmuslim. Sesekali sering mendengar mereka mengucapkan salam umat Islam. Pertanyaannya, bagaimana hukum menjawab salam nonmuslim?
Advertisement
Baca Juga
Artikel ini akan menjelaskan tentang hukum muslim menjawab Assalamualaikum dari nonmuslim. Pembahasan kali ini mengutip penjelasan dari Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, jika mengucapkan salam kepada orang lain yang ternyata nonmuslim karena ketidaktahuan tidak ada masalah.
Adapun jika memang diketahui bahwa orang tersebut nonmuslim, maka tidak dianjurkan mengucapkan salam untuknya. Akan tetapi, mengganti ucapan salam tersebut dengan sapaan yang indah.
"Anda bisa memberi dengan selamat pagi pak. Nggak perlu dengan Assalamualaikum kita kok. Yang penting tegur sapa, kan mudah," ucap Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (21/4/2025).
"Doakan semua keluarganya baik-baik. Semoga keluarga dijaga. Sah-sah saja. Baik-baik kan makna nya luas loh, indah kok," lanjut Buya Yahya.
Advertisement
Jika Nonmuslim Mengucapkan Assalamualaikum
Bagaimana jika ada seorang non muslim mengucapkan salam, apakah muslim yang mendengarnya wajib menjawab salam tersebut?
Menurut Buya Yahya, jika ada nonmuslim mengucapkan salam maka terima ucapan salam itu sebagai doa, tinggal mengamini saja. Muslim tidak diwajibkan menjawab salam dari nonmuslim, bahkan sebisa mungkin untuk menghindari menjawab salam.
"Kita membalas dengan tegur sapa atau dengan kalimat lain yang Anda menjadikan (kalimat) salam tetap spesial, khusus untuk kaum muslimin, tanpa diskriminasi, gak ada diskriminasi," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan agar pandai-pandai dalam menggunakan kalimat salam yang disebut dengan Tahiyyah Islamiyah.
"Tahiyatnya seorang muslim itu adalah kepada muslim. Dan jika kepada orang nonmuslim, Anda tetap tegur sapa yang indah," tutur Buya Yahya.
Jika Berada di Situasi yang Mengharuskan Jawab Salam Nonmuslim
Namun, jika berada di situasi yang mengharuskan menjawab salam dari nonmuslim, maka menurut Buya Yahya kalimat salam bisa diucapkan.
Keselamatan memiliki makna yang luas, bisa saja maknanya hidayah. Jika dimaksudkan kata salam dengan makna hidayah, maka diperbolehkan mengucapkan salam kepada nonmuslim.
"Ulama mengatakan jika engkau maksudkan bersalam (maknanya) mendoakan, semoga mereka mendapatkan hidayah. Ya jadi sah kok, kurang lebihnya seperti itu," terang Buya Yahya.
Jika mengharapkan nonmuslim untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT, maka menurut Buya Yahya bukanlah suatu kejahatan berdasarkan keyakinan Islam.
"Justru tanda kasih sayang kita kepada saudara. Kita tidak tega jika saudara kita tetangga nonmuslim yang baik kepada kita (muslim) sering berbagi, santun luar biasa, lalu kok di akhirat tidak selamat, kan gak tega kita. Kita doakan Ya Allah,semoga dapat hidayah, semoga dapat petunjuk, sah-sah seperti itu," ungkap Buya Yahya.
Wallahu a’lam.
Advertisement
