Dear Warga Purbalingga, Tak Usah Takut KIPI Vaksin Booster Gejalanya Cuma Begini

Masyarakat Purbalingga diminta segera melakukan vaksinasi booster agar dampak dari Covid-19 tidak destruktif. Dengan begitu, semakin sedikit pasien Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 13:00 WIB
FOTO: Vaksinasi Dosis Ketiga COVID-19 di Gereja HKBP Menteng Anno 1955
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 penguat (booster) atau dosis ketiga di Gereja Huria Kristen Batak Protestan Menteng Anno 1955, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022). Layanan vaksinasi dosis ketiga di gereja tersebut menyediakan kuota 500 vaksin per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Purbalingga - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, Jawa Tengah mengimbau agar masyarakat tak termakan isu tak benar atau hoax terkait vaksin booster alias vaksin Covid-19 dosis ketiga.

KIPI atau gejala setelah vaksinasi tidak semenakutkan seperti yang berkembang di masyarakat luas.

"Pegal-pegal itu saya kira biasa kalau orang melakukan vaksinasi. Jadi masyarakat jangan terlalu takut untuk melakukan vaksinasi booster," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Imam Wahyudi, dikutip dari keterangannya, Rabu (26/1).

Imam meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi booster agar dampak dari Covid-19 tidak destruktif. Dengan begitu, semakin sedikit pasien Covid-19 bergejala.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto mengatakan sebanyak 400 dosis vaksin booster (vaksin ketiga) disuntikkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga pada kick off vaksin dosis ketiga di Purbalingga, Senin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Kerja Sama BIN

Vaksin booster itu merupakan kerja sama antara Pemkab Purbalingga melalui Dinkes dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Kick off atau dimulainya vaksinasi booster diawali dari ASN di lingkungan Setda Purbalingga. Ada beberapa kriteria yang mengikuti vaksinasi booster di antaranya telah mendapatkan vaksinasi primer dosis 1 dan 2 lengkap dalam kurun waktu 6 bulan.

"Hari ini kami menyediakan 400 dosis vaksin jenis pfizer untuk ASN di lingkungan Setda. Ini juga atas fasilitasi dari BIN," kata Jusi.

Setelah digulirkan, vaksinasi booster akan segera dilakukan ke kriteria penerima vaksin lain seperti lansia, warga dengan usia di atas 18, Nakes, tenaga pendidik. Jusi berharap agar cakupan vaksinasi booster segera merambah ke masyarakat yang memenuhi kriteria tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Purbalingga.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada BIN dan semua pihak yang ikut mensukseskan agar cakupan vaksinasi cepat tercapai sehingga Covid-19 di Purbalingga tidak menyebar secara luas," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya