Liputan6.com, Semarang - Indonesia masih menghadapi tekanan penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Pemerintah sudah melakukan beragam terobosan, mulai dari percepatan vaksinasi sampai kampanye kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).
Namun, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih bertambah. Oleh karena itu, kondisi terkini masih mengirim sinyal peringatan kepada seluruh masyarakat Indonesia, termasuk warga Jateng, agar terus waspada.
Baca Juga
Data dari Kementerian Kesehatan RI per Senin (7/3/2022) pagi WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 5.764.058 orang. Jumlah meninggal dunia selama pandemi ini mencapai angka 150.308 jiwa, dan 437.656 positif aktif alias masih sakit, dengan angka sembuh di titik 5.176.094.
Advertisement
Tak heran jika pemerintah selalu mendengungkan kewaspadaan, dan tak ingin melakukan keputusan gegabah guna menurunkan level kewaspadaan. Pemerintah intens mengampanyekan penggunaan masker sejak kenaikan kasus akibat varian Omicron dalam beberapa bulan terakhir.
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante S Harbuwono, mengungkapkan cara tersebut menjadi langkah efektif guna menghindari seseorang terinfeksi Covid-19.
"Sesaknya menggunakan masker, enggak enaknya menggunakan masker itu masih lebih ringan daripada sesaknya kalau dia sudah terinfeksi COVID-19 dan masuk pada kelainan paru yang berat," ujar Dante.
"Jadi mau pilih mana? Mau pilih sesak karena sakit, atau sedikit terhambat karena menggunakan masker? Tentu kita dorong untuk menggunakan masker," imbuhnya.
Cek Yuk
Ada Apa Pulau Jawa?
Saat ini, Pulau Jawa masih menjadi daerah yang memiliki jumlah kasus terbanyak infeksi Covid-19, yakni 3.875.746. Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan angka kasus konfirmasi positif virus corona tertinggi di Indonesia, yakni 1.199.882 orang.
Data lain menunjukkan, Jawa Tengah (Jateng) menjadi provinsi dengan jumlah meninggal akibat terinfeksi Covid-19 terbanyak, yakni 31.462 orang. Situasi inilah yang menjadi titik konsentrasi pemerintah, sehingga memutuskan tak ingin mengendurkan apapun terkait disiplin prokes.
Menurut Dante, penggunaan masker masih menjadi perlindungan paling maksimal guna mencegah terinfeksi Covid-19. Hal itu terkait cara penularan seperti melalui droplet atau aerosol yang keluar saat batuk, bersin, dan berbicara.
"Ada sebagian masyarakat yang tanpa gejala, tetapi mempunyai potensi menularkan. Sehingga itu penerapan penggunaan masker masih sangat diperlukan," tegas Dante.
Advertisement
Provinsi Mana Saja
Oleh karena itulah, pada seluruh daerah di Indonesia, pengetatan penggunaan prokes menjadi solusi terbaik. Nah, lihat yuk 10 provinsi dengan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi di Indonesia.
1. DKI Jakarta (1.199.882 terkonfirmasi, 14.803 meninggal, 1.155.432 sembuh)
2. Jawa Barat (1.044.344 terkonfirmasi, 31.462 meninggal, 887.190 sembuh)
3. Jawa Tengah (593.351 terkonfirmasi, 31.080 meninggal, 522.564 sembuh)
4. Jawa Timur (554.857 terkonfirmasi, 30.714 meninggal, 505.353 sembuh)
5. Banten (275.162 terkonfirmasi, 2.871 meninggal, 246.785 sembuh)
6. DIY (208.150 terkonfirmasi, 5.507 meninggal, 192.111 sembuh)
7. Kalimantan Timur (197.552 terkonfirmasi, 5.577 meninggal, 177.141 sembuh)
8. Bali (154.122 terkonfirmasi, 4.480 meninggal, 146.204 sembuh)
9. Sumatera Utara (148.432 terkonfirmasi, 3.022 meninggal, 124.374 sembuh)
10. Riau (145.669 terkonfirmasi, 4.247 meninggal, 134.757 sembuh)