Merapi Erupsi, Ganjar Pastikan Warga Sudah Lebih Paham

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar menilai warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar.

oleh Tito Isna Utama diperbarui 10 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 17:00 WIB
Foto Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Foto : Humas Pemprov Jateng)

Liputan6.com, Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut belum ada laporan warga dievakuasi hingga Kamis (10/3) siang akibat erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3) malam.

Ganjar menilai warga sudah siap menghadapi situasi erupsi dengan metode Desa Kembar.

Saat ditanya terkait dugaan ada warga yang belum memiliki tempat pengungsian, Ganjar pastikan sudah ada lokasinya.

“Belum dan mereka sudah punya tempatnya kok,” kata Ganjar kepada awak media di kantornya, Kamis (10/3/2022)

Ganjar menyebut warga sekitar Merapi sangat bagus kearifan lokalnya untuk menghadapi kejadian erupsi. Ia juga yakin, warga jauh lebih paham.

“Tinggal refleknya saja yang butuh diingatkan oleh pemerintah,” katanya

Terlepas dari itu, Ganjar mengatakan terus memantau perkembangan Gunung Merapi. Pantauan dilakukan para vulkanolog dan bekerja sama dengan wilayah Yogyakarta.

“Kita dilapori setiap hari, sehingga semuanya BPBD melakukan kontroling,” ujar Ganjar.

 

Ikuti Imbauan Otoritas

Tak hanya Merapi, gunung berapi lainnya juga turut dipantau. Termasuk kebencanaan lain seperti longsor hingga banjir. Sejalan, mitigasi juga disiapkan terus menerus.

“Sehingga betul-betul di area sekitar Merapi ini, bisa kita kelola bersama-sama,” ujarnya.

Desa dan keluarga kembar yang sudah ada di sana, kata Ganjar, juga diimbau untuk aktif kembali. Sehingga jika terjadi kenaikan status siaga Gunung Merapi, warga bisa langsung bergerak.

Desa Kembar adalah program yang yang digagas Pemprov sebagai salah satu langkah antisipasi ancaman erupsi Gunung Merapi. Program ini mengedepankan semangat persaudaraan warga sekitar Merapi membantu warga lain yang berada di kawasan rawan bencana (KRB).

Salah satu contoh yang sudah ada yakni di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Warga di desa ini sudah menjalin kekerabatan dengan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

“Maka ikuti seluruh perintah yang diberikan oleh pemegang otoritas apakah itu BPBD, Basarnas, informasi dari BMKG, para vulkanolog agar mereka semua bisa menyelamatkan diri,” tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya