Alih-alih Nyapres, Pengamat Sarankan Puan Maharani Jadi Negarawan Saja

Pengamat politik dari STISIP Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana mengatakan Puan Maharani lebih baik menjadi sosok jiwa negarawan dan tidak mencalonkan sebagai presiden maupun wakil presiden pada bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2022, 14:00 WIB
DPR Gelar Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang
Ketua DPR Puan Maharani bersiap memberikan pidato pada Rapat Paripurna ke-11 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/12/2021). 2021-2022. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Semarang - Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana mengatakan Puan Maharani lebih baik menjadi sosok jiwa negarawan dan tidak mencalonkan sebagai presiden maupun wakil presiden pada bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Puan adalah wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Jateng yang meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten, Boyolali. Pada Pemilu 2019 lalu, Puan meraup nyaris setengah juta suara di dapil ini.

"Hingga saat ini rating elektoral Puan Maharani dari hasil berbagai lembaga survei ternama antara 2,6 sampai 3,1 persen. Itu juga terkatrol oleh jabatan Ketua DPR RI dan sosialisasi dengan memasang baliho di seluruh Indonesia," kata Harits, di Lebak, Selasa.

Dengan pencapaian elektoral seperti itu, tentu Puan Maharani sangat berat jika dipaksakan untuk bersaing pada Pilpres 2024. Meski sudah menjabat anggota DPR RI, Menteri hingga Ketua DPR RI, namun kinerja Puan seperti biasa-biasa saja dan belum menunjukkan leadership yang dibutuhkan Indonesia.

Mengutip Antara, Elektoral cucu Proklamator itu kalah dibandingkan Prabowo Subianto, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan. Bahkan, di PDI Perjuangan pun Puan kalah oleh Ganjar dan Risma.

Saat ini, ujarnya, literasi pendidikan politik masyarakat sudah cerdas, sehingga melihat Puan Maharani belum menunjukkan karakter kepemimpinan yang bersentuhan dengan rakyat. Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan figur kepemimpinan yang bersentuhan langsung dengan rakyatnya dan tidak disekat-sekat.

Selain itu, juga masyarakat berkeinginan pemimpin nasional dengan karakter ketokohan yang mampu bekerja dengan baik. Sebab, pemilih Pilpres 2024 kebanyakan kaum milenial tentu membutuhkan pemimpin nasional yang bisa menjawab tantangan ke depan menjadi lebih baik.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Potensi Kenegarawanan Puan

Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka ulang tahun ke-75 DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka ulang tahun ke-75 DPR. (Foto: Dokumentasi DPR).

Sosok ketokohan Presiden Jokowi hingga kini berhasil merealisasikan pembangunan dan perubahan di tengah pandemi. Mereka para menteri Presiden Jokowi hingga kini bekerja dengan solid. Bahkan, lembaga survei menyebut kepuasan kinerja Jokowi cukup baik hingga di atas 71 persen.

Karena itu, literasi pendidikan politik masyarakat cukup maju dan mengharapkan kepemimpinan dan ketokohan nasional yang natural dan terbuka yang bersentuhan dengan rakyat.

"Itu keinginan masyarakat, seperti itu ke depan pemimpin nasional," katanya menjelaskan.

Menurut dia, di era digitalisasi tentu ruang terbuka yang bersentuhan dengan masyarakat melalui pemanfaatan media sosial dapat digunakan untuk membangun elektoral. Media sosial itu, seperti Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter, dan lainnya.

Pemanfaatan digitalisasi itu tentu bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dibandingkan menanam padi atau menyalurkan bantuan.

Figur yang tepat sosok putri Megawati Soekarnoputri itu seorang dengan jiwa negarawan dan tokoh politik nasional yang membawa kedamaian. Apabila, terjadi konflik politik mampu menjembatani, menengahi dan menyelesaikan permasalahan konflik itu.

"Potensi itu dimiliki Puan untuk mendamaikan konflik karena jiwa keibuan itu," katanya pula.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya