Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan, pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto tidak akan berhenti di saat momen lebaran kemarin saja.
Menurut Puan, akan ada pertemuan lanjutan kedua tokoh tersebut. “Akan ada persilaturahmi dan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya,” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Baca Juga
Menurut Puan, pertemuan antara Mega-Prabowo beberapa waktu lalu memang dalam rangka silahturahmi lebaran.
Advertisement
“Alhamdulillah kemudian itu bisa terlaksana bahwa ada silaturahmi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo dalam rangka silaturahmi di hari lebaran,” kata Puan.
Puan menyebut pertemuan itu membahas banyak hal, diantaranya soal bersinergi bersama untuk membantu presiden ke depan.
“Sama-sama bersinergi dalam membangun bangsa dan negara, dan kemudian juga bagaimana kemudian PDIP akan bersama-sama bersinergi untuk membangun, membantu, bersinergi dalam menjalankan tugas-tugas presiden ke depan bersama dengan Pak Prabowo,” pungkas Puan.
Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Jadi Cerminan Persatuan Nasional
Organisasi masyarakat Persatuan Umat Islam (PUI) menanggapi positif pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang digelar awal April 2025.
Menurut PUI, pertemuan dua tokoh bangsa ini merupakan langkah strategis yang mencerminkan komitmen untuk membangun Indonesia yang lebih bersatu, adil, dan makmur.
"Semangat persatuan nasional adalah nilai utama dalam ajaran Islam. Islam mengajarkan pentingnya ukhuwah, musyawarah, dan keadilan dalam menyelesaikan persoalan umat dan bangsa," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PUI, KH. Raizal Arifin, melalui siaran pers, Kamis (10/4/2025).
Raizal melihat, pertemuan antara Prabowo dan Megawati menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia ke depan dibangun di atas semangat persaudaraan dan tanggung jawab kebangsaan. Hal itu adalah contoh adab politik yang patut diteladani oleh seluruh elemen bangsa.
"Dalam Islam, persatuan adalah asas kekuatan umat. Bila para pemimpin bangsa mampu duduk bersama dan menjalin komunikasi yang baik, maka rakyat akan merasakan ketenangan dan optimisme akan masa depan," yakin Raizal.
Raizal menyampaikan, PUI mendukung penuh setiap upaya yang bertujuan merawat harmoni nasional dan memperkuat pondasi keadilan sosial. Dia meyakini, pembangunan yang kokoh hanya dapat dilakukan bila seluruh komponen bangsa bersatu dan memiliki tujuan yang sama.
"Ciptakan kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadaban,” dorong dia.
Advertisement
Junjung Tinggi Nilai-Nilai Kebangsaan
Lebih jauh, Raizal menekankan pentingnya kepemimpinan nasional yang menjunjung tinggi nilai-nilai keumatan dan kebangsaan. Ia berharap, momentum ini tidak berhenti sebagai simbol politik semata, tetapi menjadi awal bagi kolaborasi nyata dalam membangun masa depan Indonesia yang berkeadilan.
“PUI percaya, bangsa ini akan semakin kuat apabila para pemimpin terus membuka ruang dialog, menanggalkan ego sektoral, dan memprioritaskan kepentingan rakyat di atas segalanya. Islam menuntun kita untuk menempatkan keadilan sebagai pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara,” optimisnya.
Raizal berharap, semangat kolaborasi dan dialog antar pemimpin nasional dapat terus dijaga dalam menghadapi agenda besar bangsa, khususnya menyongsong visi Indonesia Emas 2045. Dia pun memastikan, PUI siap mengambil peran aktif dalam merawat nilai-nilai kebangsaan, keumatan, dan kenegaraan.
“PUI akan terus mendorong sinergi antara umat Islam dan seluruh elemen bangsa dalam menciptakan masyarakat adil, makmur, dan berkeadaban. Apa yang ditunjukkan oleh Pak Prabowo dan Ibu Megawati harus menjadi inspirasi bagi generasi muda dan para pemimpin ke depan,” dia menandasi.
