Ingin Berat Badan Ideal, Santap 5 Kuliner Solo yang Cocok untuk Diet Ini

Liputan6.com, Solo - Kota Solo terkenal dengan makanan khasnya yang lezat, mulai dari sate lilit, tengkeleng, hingga nasi liwet. Kebanyakan kuliner Solo memang berbumbu santan, sehingga membuat wisatawan yang sedang menjalani program diet gigit jari.

Namun jangan khawatir, ada juga kuliner khas Kota Solo ini yang ramah bagi program diet para wisatawan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut lima kuliner Solo diet.

1. Wedang Angsle

Wedang angsle merupakan minuman tradisional yang terbuat dari ketan putih yang diguyur kuah santan. Minuman hangat khas yang populer di Kota Solo ini memiliki cita rasa manis dan gurih yang berasal dari santan. 

Wedang angsle terbuat dari ketan putih yang berasa sedikit manis, potongan agar-agar, juga irisan roti tawar dan sedikit gula pasir. Sebelum disajikan, pedagang akan mengguyur bahan-bahan tersebut dengan santan hangat yang gurih.

Kuliner yang satu ini banyak  diburu wisatawan saat malam hari, terlebih saat hari sedang hujan. Penjual wedang angsle banyak ditemui di sekitar Stadion Manahan, Kota Solo.

Wedang angsle memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, mulai dari untuk mencegah dan mengobati batuk, masuk angin, melancarkan pencernaan, bahkan baik juga untuk mencegah penyakit kanker. Satu porsi wedang ini dibanderol mulai dari Rp 5.000.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2. Wedang Tahok

Wedang tahok atau tahok merupakan minuman yang dibuat dari kedelai, gula dan jahe. Kuliner ini salah satu kuliner legendaris asal Kota Solo yang mulai langka dijumpai.

Biasanya wedang tahok disajikan hangat-hangat, menggunakan mangkuk bersama kuah dari olahan jahe, pandan, garam, daun jeruk, dan serai. Sekilas tampilan tahok seperti bubur sum-sum.

Rasa wedang tahok ini terasa mirip susu kedelai tawar berbentuk padat, sementara kuahnya memiliki rasa manis-manis pedas jahe yang hangat. Selain sebagai penghangat badan, ternyata tahok mempunyai segudang manfaat lainnya, misalnya saja sebagai sumber kalsium sehingga dapat memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.

Kandungan senyawa yang menyerupai estrogen tahok juga dapat menunda datangnya menopouse dan mencegah kanker prostat bagi kaum laki-laki. tahok juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah apabila dikonsumsi setiap pagi.

Wedang tahok cocok sebagai menu untuk diet karena dapat menurunkan berat badan dan mengurangi obesitas. Salah satu pejual wedang tahok legendaris berada di Pasar Gede Solo, disana satu porsi wedang tahok dibanderol mulai dari Rp 7.000.

3. Selat Solo

Selat solo merupakan kuliner  sehat khas Kota Solo selanjutnya. Pasalnya kuliner populer yang satu ini tidak menggunakan santan, dan bahan yang mengandung banyak minyak atau gula.

Bahan utama selat Solo adalah kentang, wortel, buncis yang direbus. Kemudian ditambah dengan telur atau daging rebus yang diberi bumbu khusus.

Tak hanya itu irisan selada dan mentimun segar ditambah kuah dengan rasa asam manis membuat kuliner satu ini banyak digemari. Kuliner dengan rasa gurih dan manis ini akan lebih mantap ketika ditambahkan sambal kecap dan taburan lada hitam.

Tak hanya enak, selat Solo juga banyak mengandung gizi serta menyehatkan. Satu prosi selat Solo dibanderol muali dari Rp 15.000 per porsinya.

4. Brambang Asem

Brambang asem merupakan makanan tradisonal khas Solo yang terbuat dari daun ubi jalar atau jeglor yang disajikan dengan tempe gembus. Tempe gembus sendiri merupakan tempe yang terbuat dari ampas tahu.

Sekilas kuliner khas Solo ini mirip dengan pecel, namun brambang asem menggunakan daun ubi jalar sebagai bahan baku utamanya. Daun ubi jalar atau jeglor dan tempe gembus yang telah dimasak hingga matang kemudian disiram dengan sambal khusus.

Brambang asem memiliki cita rasa manis, cocok menjadi menu sarapan saat mengunjungi kota ini. Penjual kuliner brambang asem cukup sulit ditemukan, namun jika wisatawan berkunjung ke Pasar Gede Solo.

Masih ada beberapa penjual kuliner brambang asem. Biasanya satu porsi brambang asem dibanderol mulai dari Rp 10.000 per porsinya.

5. Wedang Dongo

Wedang dongo dahulunya merupakan minuman khusus keluarga kerajaan Surakarta. Namun kemudian, seiring berjalannya waktu, minuman ini menjadi salah satu sajian yang dapat dinikmati masyarakat luas.

Wedang dongoterbuat daru dua bahan utama, yaitu air jahe dan ronde. Air jahe dibuat dengan merebus jahe bersama gula Jawa dan daun serai.

Saat disajikan, kedua bahan utama tersebut ditambahkan dengan bahan-bahan lain, seperti kolang kaling serta kacang tanah. Satu bahan yang tidak ditemukan di wedang dongo tapi sering dijumpai di wedang ronde adalah irisan roti tawar.

Satu porsi wedang dongo dibanderol mulai dari Rp 5.000. Kuliner ini cukup mudah untuk ditemukan para wisatawan, hampir seluruh angkringan di Kota Solo menjual wedang dongo.