Sejarah Hari Ayah Sedunia yang Sempat Ditunda karena Persiapan Khotbah

Hari Ayah yang dirayakan sedunia merupakan tradisi warga Amerika Serikat untuk menghormati sosok ayah.

oleh Tifani diperbarui 20 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2022, 18:00 WIB
ayah dan anak
Ilustrasi hari ayah sedunia /copyright freepik.com/jcomp

Liputan6.com, Semarang - Hari ayah sedunia diperingati setiap Minggu ketiga di bulan Juni. Tujuannya untuk penghormatan kepada para ayah dan jutaan pria di dunia yang berperan sebagai ayah.

Hari ayah sedunia berbeda dengan hari ayah nasional di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 22 November. Hari Ayah Nasional diprakarsai oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Lalu bagaimana sejarah hari ayah sdunia yang diperingati tanggal 19 Juni?  Dikutip dari berbagai sumber, Hari Ayah yang dirayakan sedunia  merupakan tradisi warga Amerika Serikat untuk menghormati sosok ayah.

Peringatan ini pertama kali diusulkan oleh Sonora Smart Dodd dari Spokane, Washington. Ayah Sonora adalah veteran Perang Sipil, bernama William Jackson Smart orang tua tunggal yang membesarkan enam anaknya seorang diri.

Setelah mendengar khotbah tentang Hari Ibu di Gereja Episkopal Metodis Pusat pada tahun 1909. Sonora memberi tahu pendetanya bahwa Hari Ayah harus diadakan sebagaimana Hari Ibu.

Awalnya Sonora menyarankan untuk merayakan Hari Ayah pada 5 Juni karena hari itu merupakan ulang tahun ayahnya. Namun, para pendeta dari Spokane Ministerial Alliance tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan khotbah mereka, dan perayaan itu ditunda hingga Minggu ketiga bulan Juni.

Hari ayah sedunia kemudian pertama kali dirayakan di Spokane pada 19 Juni tahun 1910. Peresmian Hari Ayah yang diusulkan oleh Sonora awalnya tidak diakui.

Pemerintah juga menolak adanya permintaan peringatan ini untuk dijadikan hari libur nasional. Namun akhirnya, Presiden Lyndon B. Johnson akhirnya mengeluarkan proklamasi presiden pertama untuk menghormati ayah pada tahun 1966.

Pada masa jabatan Presiden Richard Nixon, 19 Juni diresmikan sebagai hari libur nasional permanen. Ia menandatanganinya menjadi undang-undang pada tahun 1972.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya