Liputan6.com, Purwokerto - Menamatkan pendidikan hingga mengantongi gelar doktor, merupakan impian banyak orang. Tugas doktor adalah berfikir, meneliti, dan memberikan ilmunya kepada mereka yang memerlukan, baik di kalangan mahasiswa, teman sejawat, dan juga masyarakat.
Mahasiswa asal Sudan, Afrika, Modawy Abdelgader Elbasheer Altayb menjadi lulusan ketiga Program Doktor Ilmu Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Fapet Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah pada saat Fapet Unsoed berusia 56 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Modawy dinyatakan lulus dengan nilai sangat memuaskan dalam ujian terbuka disertasi di Ruang Seminar 1 Lantai 3 Fapet Unsoed secara offline, Kamis, 07 Juli 2022.
Disertasi tersebut dibimbing oleh promotor Prof DR Ismoyowati dan ko-promotor Dr Aris Rimbawanto. Sedangkan penguji internal yakni Dr Sri Rahayu, Prof Dadang Mulyadi Saleh, PhD dan Prof Dr Elly Tugiyanti. Sementara, penguji eksternal Dr Sri Purwanti (Fapet UNHAS).
Ketua Sidang Prof Dr Triana Setyawardani dan sekretaris sidang, Dr Agus Susanto, yang sekaligus sebagai Koordinator Prodi S3 Fapet Unsoed.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Profil Modawy
Modawy saat ini masih tercatat sebagai dosen di Omdurman Islamic University‚ Faculty of Agriculture Department of Poultry.
Modawy menuturkan, disertasinya yang berjudul “The Effect Dietary Level of Safflower oil and Inositol Supplementation on Phystological and Health Condition to Meat and Eggs Production on Sentul Chicken”.
Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa suplementasi minyak safflower dan inositol sampai level 1 persen dapat meningkatkan beberapa performa ayam Sentul.
Selain itu, suplementasi ini juga mempertahankan profil darah, parameter hematologi, dan organ pencernaan sehingga tidak berpengaruh negatif terhadap kondisi fisiologis ayam.
"Suplementasi minyak safflower dan inositol juga meningkatkan respon imun terhadap titer antibodi Avian Infuenza yang menunjukkan ayam sentul sehat,"kata Modawy.
Modawy mengaku sangat nyaman kuliah dan tinggal di Purwokerto. Dia juga belajar banyak tentang budaya kepada masyarakat lokal.
"Orangnya ramah dan suka membantu," kata Modawy.
Ke depan, dia berharap terjalin kerja sama antara Unsoed dan Omdurman Islamic University melalui riset, publikasi, pertukaran dosen, dan bidang akademik lainnya.
Sementara, dalam ujian terbuka itu, tampak hadir anak istri Modawy. Hadir pula beberapa teman mahasiswa asal Sudan, serta mahasiswa S2 dan S3 Fapet Unsoed.
Tim Rembulan
Advertisement