Mengurai Persoalan Gizi Buruk dan Stunting di Surabaya

Stunting dan gizi buruk jadi permasalahan krusial di Surabaya

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2022, 12:02 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 12:00 WIB
kemiskinan-ilustrasi-140102b.jpg
ilustrasi kemiskinan

Liputan6.com, Surabaya - Antisipasi gizi buruk, stunting, dan rumah tak layak huni, Pemerintah Kota Surabaya segera memberikan intervensi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan akan meminta seluruh Camat dan Lurah untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan di wilayahnya masing-masing, terutama dalam penanganan kesamaan hak seluruh masyarakat.

Hal itu ia sampaikan saat memimpin apel pagi di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (24/1/2022). Perlunya kolaborasi ini karena pejabat struktural tertinggi yang bisa dijangkau dari sebuah desa yaitu Lurah dan Camat.

Sehingga, jika para pejabat tersebut tidak mengerti, maka akan sulit untuk memberantas persoalan gizi buruk tersebut.

"Camat dan Lurah harus bisa mengerti keadaan warganya dengan mengetahui cara untuk mengatasi dan mengantisipasi gizi buruk, bayi stunting dan rumah tidak layak huni," katanya.

Bahkan, Eri menyebut dalam pidatonya akan resuffle jabatan struktural jika kedapatan salah satu camat atau lurah itu tidak mengetahui kondisi wilayahnya masing-masing.

Menurutnya, langkah ini diambil agar dapat mengurangi jumlah permasalahan yang berkaitan dengan kemiskinan di Surabaya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

Mengatasi Anak Putus Sekolah

Selain gizi buruk dan stunting, ia juga mengatakan juga mengatasi jumlah anak putus sekolah,para pengamen atau anak jalanan di tiap perempatan, dan bangunan liar yang nantinya bisa berdampak buruk untuk seluruh masyarakat umum Kota Pahlawan.

Selanjutnya, Wali Kota Eri juga meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya untuk bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing, sesuai dengan output dan outcome nya masing-masing.

Sebab, ia tak menginginkan adanya kesenjangan antara kelurahan, kecamatan, dan lembaga teknis seperti dinas dan lain-lain.

"Kita bekerja dalam tupoksinya masing-masing, tolong berjuang dengan hati yang ikhlas, karena terlalu lama kita berada di zona nyaman," lanjutnya.

Terakhir, Wali Kota Eri kemudian memberikan semangat kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Ia berharap seluruh jajarannya bisa berempati dan bekerja dengan ikhlas, demi masyarakat Kota Surabaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya