Liputan6.com, Jakarta Laila Fitiria, bayi berusia 23 bulan yang tinggal di Tanjungsari Bhakti Jaya No 57, Tanjungsari, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya itu membutuhkan bantuan. Betapa tidak, selain mengalami gizi buruk  berupa kekerdilan ia juga mengidap kelainan langka yaitu kelamin ganda.Â
"Ayo kita bantu, Pemkot Surabaya sudah membantu semaksimal mungkin. Mohon doanya agar adik Lailla ini segera bisa tercukupi gizinya terlebih dulu. Setelah itu, bisa segera diatasi kesehatannya. Matur nuwun (terima kasih)," kata Ketua Tim PKK Surabaya, Rini Indriyani saat mengunjungi rumah Lailla Fitria.Â
Advertisement
Baca Juga
Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu berharap kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk turut membantu Lailla. Bukan hanya kepada Lailla, tetapi juga bayi atau balita lainnya yang mengalami kondisi yang sama atau kesusahan dalam hal kesehatan.
"Bukan hanya bantuan berupa sembako. Juga ada bantuan makan setiap hari tiga kali, harapannya dengan ini gizinya bisa tercukupi," kata Rini.
Â
Â
Demi Makan Tiga Kali Sehari
Rini memberikan semangat kepada orang tua Lailla, Yuliani. Rini juga memberikan bingkisan sembako untuk keluarga kecil wanita 34 tahun ini agar gizi anak balitanya tercukupi. Selain itu Rini juga memberikan asupan gizi berupa susu, cemilan balita dan beras khusus balita yang mengalami kekerdilan.
Setelah berbincang cukup lama dengan Yuliani, Rini mengungkapkan penyebab kekerdilan pada Lailla adalah adanya gangguan pencernaan, sehingga tidak dapat menerima makanan. Oleh karena itu, Rini meminta Dinkes Surabaya dan Puskesmas Tanjungsari untuk melakukan pemeriksaan pencernaan balita Lailla.
"Insya Allah, setelah diperiksa dan pencernaanya mulai bagus, nanti gizinya akan tercukupi dan pulih kembali. Sehingga, bisa menjadi energi buat anak ini. Saya harap tidak ada lagi adik Lailla lainnya di Surabaya," ujar Rini.
Rini menambahkan setelah dinyatakan pulih, Lailla akan mendapatkan perawatan secara intensif. Salah satunya terapi dan rutin meminum obat hormon untuk memperbaiki kondisi hormonal pada tubuh Lailla.
"Dengan kondisi seperti ini, dia harus rutin minum obat agar hormonnya tidak berubah. Tetapi, memang ada biaya yang harus dikeluarkan. Alhamdulillah, kita dapat bantuan obat hormon dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, nanti akan diminum secara rutin oleh adik Lailla," kata Rini.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement